YOGYAKARTA– Krisis air bersih melanda warga Kota Yogyakarta dan Sleman akibat sumur yang menjadi sumber air bersih tercemar material banjir yang terjadi Minggu (1/1) petang. Kondisi tersebut memaksa warga mencari sumber air bersih dari daerah yang tidak tergenang untuk dikonsumsi. Direktur Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Yogyakarta Suparlan mengatakan, pascamusibah banjir,pemerintah seyogianya segera mengecek sumber-sumber air yang tercemar. Tidak menutup kemungkinan banyak air sumur yang kualitasnya buruk akibat terkena luapan air.
”Jika kualitasnya buruk,langkah yang harus dilakukan pemerintah yaitu bagaimana menciptakan ketersediaan air yang baik, selain pengurasan harus dilakukan juga treatmen air untuk mendapatkan air yang sehat untuk dikonsumsi,” katanya, kemarin.
Kepala Balai Lingkungan Hidup (BLH) Yogyakarta Suyana menerangkan,petugas kesehatan lingkungan dari masingmasing puskesmas sudah diterjunkan ke lokasi banjir.”Untuk membersihkan air yang keruh selain dilakukan pengurasan juga diberikan soda ash yang dicampur dengan sedikit cawas,”jelasnya.
Dari pantauan SINDO di Desa Caturtunggal, Depok,Sleman, akibat luapan sungai Gajahwong, setidaknya terdapat 11 sumur warga di RT 07 RW 02 Dusun Papringan dan 6 sumur di RT 1 RW 1 Dusun Ambarukmo yang tercemar.Dengan menggunakan pompa diesel,warga bergotong royong membersihkan sumur secara bergiliran.