Musibah di awal tahun 2012 memang sulit diprediksi. Seperti banjir luapan sungai Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, Bojonegoro. Beruntung, banjir tak berlarut. Rabu (4/1/2012) pagi, kondisinya cederung surut walau berstatus Siaga I.
Pada pukul 06.00 WIB, ketinggian air pada papan duga di Bojonegoro mencapai 13,31 meter. "Ketinggian air di daerah hulu Bojonegoro, di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, juga Ngawi dibawah siaga banjir. Begitu pula Bengawan Solo, di Jurug, Solo, Jateng, kondisinya aman tidak ada banjir, " kata seorang petugas di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Yono.
Di Bojonegoro, kata dia, ketinggian air Bengawan Solo, tertinggi hanya mencapai 13,40 meter yang terjadi, Selasa (3/1/2012) pukul 12.00 WIB dan selanjutnya, berangsur-angsur surut. Meski demikian, permukaan air di daerah hilirnya di Babat, Lamongan, masih cenderung naik, hingga sekarang ini mencapai 6,90 meter (siaga I).
Berdasarkan pemetaan UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, dengan ketinggian air siaga I di Tuban, banjir menggenangi 18 desa di Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang dan Widang. Sedangkan di Lamongan, air menggenangi sedikitnya sembilan desa di Kecamatan Laren.
Menurut Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Muchtarom, terkendalinya luapan Bengawan Solo di daerah hilir Jatim, karena berfungsinya sudetan Plangwot-Sedayu Lawas, Lamongan, ke laut Jawa, yang mampu mengalirkan debit air sebesar 600 meter kubik/detik.
Secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Kasiyanto, menjelaskan, kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan luapan banjir Bengawan Solo tetap dilakukan, dengan membuka posko bersama dengan melibatkan berbagai instansi terkait. Meskipun air Bengawan Solo di Bojonegoro, cenderung turun, dimungkinkan banjir luapan sungai terpanjang di Jawa itu, akan terjadi pada Januari ini.
Sementara itu, Kasi Kesiapsiagaan BPBD, Sutardjo menambahkan, tanggul kanan Bengawan Solo di Kecamatan Kanor, yang ambles sepanjang 500 meter dengan kedalaman dua meter, masih belum ada penanganan. Namun, bersamaan dengan naiknya air Bengawan Solo di Bojonegoro, tanggul yang rusak itu, belum menimbulkan masalah, karena air Bengawan Solo, masih dibawah ketinggian tanggul. (ary/int)