BANDUNG, (PRLM).- BANDUNG, (PRLM).- Memasuki tahun 2012, wilayah Jawa Barat masuk dalam status Siaga Banjir dan Tanah Longsor. Status siaga itu berlangsung sejak tanggal 3 Januari 2012 hingga 3 Mei 2012 mendatang, seiring keluarnya surat pernyataan Siaga Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor No. 360/01/BPBD yang ditandatangani Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, tertanggal 3 Januari 2012.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Prov. Jabar Udjwalprana Sigit menuturkan, status siaga bencana itu dikeluarkan berdasarkan hasil rapat koordinasi dan fasilitasi penanggulangan bencana tanggal 22 Desember 2011 silam yang dihadiri BMKG, BPBP kab./kota se-Jabar, serta badan/dinas/lembaga terkait. "Ini untuk mengantisipasi semua bencana yang terjadi di Jabar, khususnya longsor dan banjir. Surat pernyataan ini juga didasari UU Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana pasal 5 yang menyebutkan, pemerintah dan pemda menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, mulai dari pra bencana, tanggap darurat dan rehab dekon," katanya kepada wartawan di Gedung Sate, Jln. Diponegoro, Kota Bandung, Senin (9/1) siang.
Sigit menjelaskan, selama empat bulan itu, semua stakehoder terkait penanganan bencana, akan mengantisipasi semua kemungkinan terburuk jika terjadi bencana. Badan terkait akan menyiapkan semua sumber daya manusia, logistik, sarana prasaran, hingga keuangan, untuk menunjang penanganan bencana. "Untuk empat bulan itu, Pemprov. Jabar telah menganggarkan dana on call 15 miliar rupiah. Di luar itu, Pemprov. Jabar juga menyiapkan dana tak terduga untuk bencana sekitar 75 miliar rupiah untuk tahun 2012 ini," ucapnya.
Dengan adanya dana tersebut, Sigit menegaskan, maka semua penanganan bencana harus bisa tertangani dengan baik dan sesegera mungkin. "Jadi tidak ada cerita daerah tidak bisa menangani dengan cepat karena tidak ada biaya. Itu tidak boleh terjadi," katanya.
Penetapan status siaga bencana itu untuk menghadapi prediksi adanya peningkatan curah hujan tinggai pada bulan Desember 2011 hingga Maret 2012 yang dapat menimbulkan potensi bencana banjir dan tanah longsor di Jabar. "Sekarang saja sudah ada beberapa daerah yang mulai terjadi banjir dan longsor. Satu bencana lagi yang perlu diwaspadai ialah puting beliung," ucap Sigit.
Beberapa daerah yang menjadi catatan BPBD Prov. Jabar sebagai kawasan berpotensi banjir ialah Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, Ciamis, Kab. Bandung, dan Kota Bandung. "Sementara yang berpotensi longsor dan sudah terjadi antara lain di Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Bogor, Kabupaten Cianjur, Tasikmalaya, serta Kabupaten Ciamis