KUNINGAN, (PRLM)- Sebanyak 28 desa di 16 wilayah Puskesmas di Kab.Kuningan dinyatakan sebagai desa endemis DBD karena setiap tahunnya di desa tersebut ditemukan penderita, sehingga memasuki tahun 2012 desa-desa endemis tersebut mendapat perhatian serius dengan dilakukan pengasapan (fogging) dan pemberian gratis abate, guna membunuh jentik dan tempat bersarangnya nyamuk.
Serangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) memasuki tahun 2012 di wilayah Kab.Kuningan, masih dianggap rawan dan penderita yang diserang umumnya kalangan remaja di atas usia 15 tahun, dan balita (bayi dibawah lima tahun).
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kuningan, dr.H. Asep Setia Hermana, M.Mkes, saat dihubungi “PRLM”, Senin (9/1) menjelaskan, prediksi serangan penyakit DBD pada tahun 2012 di Kab.Kuningan, masih bisa terjadi. Namun, pihak Dinas Kesehatan beserta perangkatnya sampai ke tiap Puskesmas terus berupaya untuk memutus mata rantainya, yakni memusnahkan seluruh sarang jentik dan telur nyamuk, kendati hal itu bukan persoalan mudah karena ada juga penderita yang datang dari luar Kuningan.
H. Asep mengakui, nyamuk penyebab DBD itu suka bertelur di air yang bersih termasuk talang rumah yang menyisakan sedikit air sering dipakai untuk tempat jentik nyamuk. Demikian pula tempat-tempat lain seperti dahan-dahan pohon yang ada lubangnya dan menjadi genangan air, bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk dan tempat itu sering luput dari perhatian kita sehingga nyamuk tersebut terus berkembangbiak.
Berdasarkan data yang dihimpun, serangan penyakit DBD selama tahun 2011 terjadi sebanyak 30 kasus dan seluruhnya bisa disembuhkan meliputi 21 desa kantong endemis, berarti terjadi penurunan bila dibanding tiga tahun terakhir yang rata-rata terdapat 2 sampai 3 orang di desa endemis terserang DBD. Tahun lalu, Puskesmas Lamepayung saja yang berada di Kuningan Kota tercatat paling banyak diserang DBD yakni mencapai 18 orang, kemudian daerah Ancaran dan Cilimus masing-masing 14 dan sembilan penderita.
“Bagi masyarakat yang membutuhkan abate bisa memperolehnya secara gratis di setiap puskesmas terdekat tanpa dipungut biaya, karena abate sangat penting digunakan untuk membunuh jentik nyamuk. Selain itu, masyarakat tetap agar melaksanakan perilaku hidup sehat dengan cara menjaga lingkungan sekitarnya,” tegas dr.H.Asep.