INILAH.COM, Bojonegoro - Sekitar 2.802 hektar (ha) luas lahan pertanian di Kabupaten Bojonegoro yang terendam banjir. Tanaman hortikultural itu tersebar di 75 desa dari sembilan Kecamatan yang ada di Kabupaten Bojonegoro.
Sembilan kecamatan itu diantaranya Balen, Kanor, Kapas, Baureno, Bojonegoro, Malo, Kalitidu, dan Dander. Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro belum bisa memastikan luasan tanaman yang mengalami gagal panen. Namun dapat dipastikan jika tanam terendam air tiga hari lebih maka akan menjadi mudah busuk.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Bojonegoro Agus Heryana menyatakan banjir luapan sungai Bengawan Solo hampir sepekan ini telah merendam tanaman seluas 2.802 ha. Rinciannya, seluas 2.532 ha berupa tanaman padi berumur antara berumur 20-40 hari setelah tanam dan sisanya tanaman jagung sebanyak 270 ha.
Dari tanaman yang terendam banjir, yaitu tanaman padi dan jagung. Untuk tanaman padi tersebar di 62 desa dan jagung berada di 13 desa dari tiga kecamatan. Diantaranya, di Kecamatan Malo, Kanor, dan Baureno.
Lanjut Haryana, jumlah tersebut bisa meningkat lagi jika air Bengawan Solo terus mengalami peningkatan. Hingga saat ini pihaknya belum memiliki data secara pasti berapa tanaman yang mengalami puso.
"Kami baru bisa memastikan, kalau tanaman sudah terendam selama sepekan. Termasuk, angka kerugiannya," jelasnya.