Lebak (ANTARA News) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak Muklis mengatakan sawah seluas 1.720 hektare di daerah ini terendam banjir sehingga petani mengalami kerugian karena terancam gagal panen.
"Dari 1.720 hektare itu terparah di Kecamatan Wanasalam, karena masih terendam banjir setinggi satu meter," kata Muklis di Rangkasbitung, Jumat.
Ia mengatakan, sawah yang terendam banjir itu antara 20 sampai 70 hari setelah tanam (HST) dan mereka panen diperkirakan Februari-Maret 2012.
Tanaman padi yang terendam banjir dipastikan busuk batang padi dan mati. Akibat banjir itu, kata dia, petani mengalami kerugian cukup besar juga berdampak terhadap produksi pangan di Kabupaten Lebak.
Pemerintah daerah belum merinci jumlah kerugian areal persawahan yang terendam banjir. "Kami berharap petani yang sawahnya terendam banjir dapat bantuan kembali untuk menanam padi," ujarnya.
Ia juga mengatakan , banjir yang melanda di 14 kecamatan di Kabupaten Lebak, Jumat (13/1), selain merendamkan 1.720 hektare sawah maupun 8.304 rumah serta di antaranya 127 rumah rusak ringan dan 57 rusak rusak berat.
Selain itu, kata dia, infrastuktur yang rusak adalah 22 jembatan, 26 ruas jalan, 15 irigasik, dua SD, satu SMP, dan tiga pondok pesantren.
"Diperkirakan kerugian mencapai miliaran rupiah," katanya.
Kepala Bidang Produksi Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Yuntani mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan kepada Kementerian Pertanian agar petani yang sawahnya terendam banjir dan dipastikan gagal panen dapat bantuan untuk meringankan mereka.
Saat ini, kata dia, petani yang tanamannya terendam banjir membutuhkan bantuan produksi pertanian berupa bibit padi, pupuk dan permodalan.
"Kami berharap usulan bantuan untuk petani yang terkena musibah banjir dapat direalisasikan oleh Kementerian Pertanian," katanya.
Sementara itu, ratusan petani warga Kecamatan Wanasalam mengatakan pihaknya merasa bingung tanaman padi miliknya hingga kini masih tergenang air setinggi 70 centimeter.
Genangan air tersebut disebabkan perairan Binuangeun sedang pasang, sehingga air Sungai Cibinuangeun tidak mengalir ke laut. "Saya kira tanaman padi mati jika terendam melebihi empat hari dan dipastikan gagal panen," kata Ahmad, warga Desa Bejod, Kecamatan Wanasalam. (ANT)