MALANG – Sebanyak sembilan desa di Kabupaten Malang meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya letusan Gunung Kelud. Selain di Kabupaten Malang, sebanyak 17 desa di Kabupaten Kediri dan sepuluh desa di Kabupaten Blitar diminta juga meningkatkan kewaspadaan.
“Dari informasi yang saya dapat, ada perubahan karakter dan siklus letusan di Gunung Kelud. Warga tiga kabupaten yang tinggal di lereng Kelud harus meningkatkan kewaspadaan,” kata Bagyo Setyono, Kepala Bidang Tanggap Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Kamis (19/1).
Bagyo mengaku mendapat informasi dari Direktorat Jenderal Vulkanologi bahwa ada perubahan siklus letusan Gunung Kelud. Bila biasanya siklus letusan setiap sepuluh tahun, kali ini diperkirakan memendek menjadi lima tahunan.
Salah satu perubahan karakter ini misalnya aktivitas vulkanik yang meningkat pada 2007 silam berakhir tanpa ada letusan gunung.
“Perubahan karakter gunung Kelud itu terus dipelajari para ahli dan pengamat gunung berapi. Hal itu juga patut untuk kita waspadai,” tandas Bagyo.
Menurutnya, kewaspadaan terhadap aktivitas Kelud itu ditindaklanjuti dengan penyelesaian rencana pengungsian penduduk. Rencana penyelamatan di wilayah Kabupaten Malang ditetapkan pada sembilan desa di dua kecamatan yang berada di lereng atau jalur lahar Gunung Kelud yakni di Kecamatan Ngantang dan Kecamatan Kasembon.
Di Kecamatan Ngantang antara lain Desa Sidodadi, Pandesari, Ngantru, Pagersari, dan Banturejo. Sementara di Kecamatan Kasembon antara lain Desa Kasembon, Sukosari, Pondok Agung, dan Bayem. Sembilan desa itu sebelumnya juga ditetapkan sebagai kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Kelud pada 2007 silam.
Rencana penyelamatan untuk desa di Kabupaten Malang dan sejumlah desa yang ada di Kabupaten Kediri dan Biltar dilakukan BPBD Kabupaten Malang bersama komunitas peduli seperti Jangkar Kelud (Jangkane Kawula Redi Kelud), Perkumpulan Kappala Indonesia, Pusat Studi Bencana UPN Veteran Yogyakarta.
Sedikitnya ada 500 orang relawan di Kabupaten Malang yang sewaktu-waktu siap dikerahkan ke wilayah bencana di dalam dan di luar Jawa Timur. “Ini belum lagi tenaga dari berbagai pihak lainnya seperti unsur polisi dan militer. Prinsipnya, kami siap untuk menangani bila ada bencana letusan Gunung Kelud,” pungkas Bagyo.zar