TOKYO - Pemda Kota Hirono di perfektur Fukushima, bekerjasama dengan Universitas Tokyo menyelenggarakan simposium internasional guna mengantisipasi bencana alam lebih lanjut. Dua peneliti Indonesia ikut serta simposium internasional tersebut, masing-masing Syafruddin Karim dari Universitas Andalas dan Said Muhammad dari Universitas Syiah Kuala.
Keikutsertaan mereka itu karena pernah ikut ke dalam rekonstruksi gempa Sumatera dari tahun 2004. Mereka menganalisa, memberikan umpan balik dan melakukan evakuasi tsunami di Aceh dan Badai Katrina di Amerika Serikat 2005.
Satoshi Endo, Wali Kota Hirono menyambut baik simposium tersebut.
"Memang ternyata ada kebutuhan untuk memasukkan pandangan dari generasi muda guna membesarkan anak selama rekonstruksi kehidupan dan kota sehingga kita bisa bahagia nantinya apabila segala antisipasi telah dapat kita lakukan dengan baik," tekannya.
Kepala rekonstruksi dari Badan Rekonstruksi Fukushima, Toshio Maruyama juga mengomentari.
"Dengan memberikan informasi rekonstruksi dari dan kepada kami, berharap pemulihan daerah yang terkena bencana dapat lebih cepat lagi," paparnya.
Kehadiran kedua ahli dari Indonesia, menurut Naoki Matsumoto dari kantor pemda Fukushima khusus kepada Tribunnews.com, Senin (16/6/2014) diharapkan dapat saling tukar informasi bencana. Sehingga semua negara yang terkena bencana nantinya dapat melakukan antisipasi dengan baik dalam pemulihan kembali daerah masing-masing setelah bencana.
sumber: TRIBUNNEWS.COM