sehatnews.com, Korban meninggal dunia akibat virus rabies di Pulau Flores sejak 1997 hingga Januari 2012 mencapai 201 orang, sudah termasuk OB (60), warga Maumere yang meninggal dunia pada Senin (30/1) pagi.
OB meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit TC Hillers Maumere, sejak 24 Januari 2012, kata Koordinator Kelompok Peduli Pencegahan dan Pemberantasan virus rabies di Flores, dr Asep Purnama SpPD, Senin.
"Sejak rabies masuk di Flores Timur pada tahun 1997, korban jiwa masyarakat Nusa Tenggara Timur yang teridentifikasi hingga saat ini mencapai 201 orang," kata dr Asep Purnama.
Jumlah ini katanya, diperkirakan akan terus bertambah jika dilihat dari fenomena yang terjadi saat ini dimana korban terus berjatuhan, namun tingkat kesadaran masyarakat untuk mengandangkan atau menusnahkan anjing di Flores tidak berjalan.
Padahal, kata Asep, berbagai kampanye dan komitmen dari sejumlah pihak termasuk organisasi lokal, nasional bahkan dunia, terus digalakan untuk memberantas penyakit anjing gila itu.
"Para korban kebanyakan anak-anak, meninggal setelah periode penderitaan yang mengerikan. Setiap sepuluh menit satu orang meninggal akibat rabies di seluruh dunia. Sembilan puluh sembilan persen kasus manusia akibat gigitan oleh anjing yang terinfeksi," katanya.
Ia mengatakan rabies menyebabkan kematian lebih banyak di dunia dibandingkan penyakit menular lainnya dan terutama mempengaruhi anak-anak di negara berkembang, sehingga Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (Office International des Epizooties/OIE) berkomitmen mendukung upaya masyarakat internasional memberantas penyakit anjing gila (rabies) di seluruh dunia.
Mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia Cabang Sikka itu mengatakan, virus yang menular dari hewan ke manusia tersebut telah menyebabkan kematian hampir 55.000 orang per tahun di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Menurut dia, penyakit anjing gila disebabkan oleh virus rabies dari genus Lyssavirus. Virus rabies berada di air liur anjing atau karnivora lain. Penularan ke manusia terjadi karena penularan melalui air liur dari anjing terinfeksi rabies yang menggigit manusia.
Anjing yang tertular virus rabies biasanya menunjukkan gejala terlihat buas hendak menggigit, air liur keluar berlebihan dan takut air.
Dia menambahkan, rabies muncul pertama di Kabupaten Flores Timur pada tahun 1997 dan saat ini sudah menyebar ke seluruh Flores dan Lembata.
Karena itu, butuh kesadaran dan komitmen bersama seluruh komponen masyarakat di Pulau Flores untuk memberantas rabies di pulau itu. abd