logo2

ugm-logo

Laporan Hari 2: DIY Peduli Gempa Aceh
Minggu, 25 Desember 2016

PKMK-Pidie Jaya. Pagi hari tim melakukan persiapan untuk melakukan pelayanan mobile ke Kecamatan Jiem-jiem. Tenpat operasi berubah ke Kecamatan Jiem-Jiem karena berdasarkan pertimbangan daerah ini masih terisolir dan membutuhkan layanan kesehatan. seluruh tim medis dan perawat dikerahkan ke kecamatan ini.

11

Doc. PKMK FK UGM: Layanan Kesehatan 

Ketua tim, dr. Hendro melakukan survey kawasan. Sedangkan tim dari BPBD melakukan pemantauan bidang pendidikan dan hunian.

12

Doc. PKMK FK UGM: Rapat di Pos Kesehatan dengan Kabid PMK Dinkes Kabupaten Pidi Jaya (paling kanan)

Tim 1 B yang diketuai oleh dr. Bambang Hastha Yoga beranjak dari Banda Aceh pukul 9 pagi dan langsung menuju pos kesehatan di RSUD Pidie Jaya. Tim 1B yang juga terdiri dari Bagian Kesehatan Masyarakat langsung melakukan koordinasi dengan Klaster Kesehatan yang sudah ada di sini. Tim Pusat Krisis Kesehatan (PKK) Kemenkes juga bergabung dalam rapat koordinasi ini.

Koordinasi dibuka oleh Herlina, perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Aceh. Herlina menceritakan proses koordinasi dan sistem mulai dari terjadinya gempa. Secara singkat, pertama kali yang datang dari provinsi dalah PSC yakni beranjak dari jam delapan pagi dan tiba di Pidie Jaya pukul 11:00 WIB. Sedangkan klaster kesehatan diaktifkan mulai hari kedua berikut sub-sub klasternya.

13

Doc. PKMK FK UGM: Layanan Kesehatan

Di Kecamatan Jiem-Jiem tim kesehatan melakukan layanan kesehatan kepada masyarakat. Total masyarakat yang diberikan layanan sebanyak 73 jiwa terdiri dari perempuan 49 dan laki-laki 24.

Diagnosis penyakit terbanyak adalah dyspepsia, ISPA, Chepalgia, gastritis, hipertensi, dan common cold. 

14

Doc. PKMK FK UGM: Rapat koodinasi masalah kesehatan masyarakat pasca gempa

Rapat koordinasi di pos kesehatan menyoroti tentan masalah kesehatan masyarakat pasca gempa. Beberapa hal yang dibahas adalah masalah kesehatan lingkungan dan sanitasi baik di RS dan di puskesmas serta hunian, lalu masalah kesehatan reproduksi serta gizi masyarakat, lalu surveilans penyakit, serta surveilans kesehatan jiwa. Pada dasarnya sistem ketanggapan sudah terbangun, hanya perlu penguatan baik dalam pengumpulan data, analisis, dan SDM pelaksana. Hadir juga Kabid dan Kasie bidang di atas, BTKL, KKP, dan psikolog dan CMHN untuk kesehatan jiwa.

Hasil rapat koordinasi ini menghasilkan rencana operasi untuk esok, 26 Desember 2016. Rencananya 4 puskesmas terdampak parah, kepala puskesmas akan berkumpul untuk melakukan diskusi terkait masalah kesehatan lingkungan dan sanitasi di Pos Kesehatan. Setelah itu, akan dilakukan kunjungan lapangan oleh tim ke puskesmas bersangkutan.

Telah dilakukan juga asesmen awal ke RSUD mengenai pembuangan limbah pasien yang dirawat di tenda. Harapannya, klaster kesehatan dapat memberikan masukan untuk pembangunan IPAL pada pendirian tenda RS Sementara oleh BNPB dan PU.

15

Doc. PKMK FK UGM: Rapat Klaster Kesehatan Jiwa

Layanan kesehatan akan terus dilakukan juga. Tim medis akan mobile mengunjungi masyarakat. Sedangkan bagian kesehatan jiwa akan bergabung dengan dengan tim provinsi yang ada dan barangkali akan mengembangkan surveilans terintegrasi untuk pelaporan dan pemantauan.

Laporan oleh Madelina Ariani
Kontributor: dr. Hendro, dr. Bambang Hastha Yoga dan Tim.