logo2

ugm-logo

Kerugian Bencana di NTT Rp 2,3 Miliar

KUPANG - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur (NTT), Tini Thadeus mengatakan, kerugian akibat bencana yang terjadi di daerah itu mencapai Rp 2,3 miliar.

Hingga saat ini, kata Tini, jenis bencana yang dilaporkan dari sembilan kabupaten di daerah itu antara lain, bencana yang terjadi akibat angin kencang, gelombang pasang, angin puting beliung, banjir dan hama belalang.

"Sembilan daerah yang dilanda bencana, yakni Kota Kupang, Kabupaten Lembata, Alor, Sumba Barat, Timor Tengah Utara, Kupang, Rote Ndao, Manggarai dan Kabupaten Sumba Timur," katanya.

Selain kerugian material, ada juga korban jiwa, akibat akumulasi semua jenis bencana di sembilan daerah itu. Ada delapan orang meninggal dunia karena tenggelamnya perahu motor, tertimpa pohon, terseret banjir dan diterkam buaya.

Korban yang meninggal dunia itu, dua orang di Kabupaten Lembata, satu di Alor, empat di Kupang dan satu orang di Kabupaten Rote Ndao.

"Sampai saat ini kami masih menunggu laporan lanjutan dari daerah-daerah sehubungan dengan kejadian bencana alam yang melanda daerah ini, menyusul terjadinya cuaca ekstrem dalam dua pekan terakhir," ujarnya.

Dia menambahkan, sesuai laporan sementara yang diperolah, bencana angin kencang dan gelombang pasang yang melanda Kota Kupang telah mengakibatkan 350 rumah di empat kelurahan rusak parah dan terendam banjir rob.

"Kita berharap laporan dapat segera disampaikan, agar bantuan penanganan bisa segera dilakukan," kata Tini berharap.

Sesuai data per Januari 2014, ada beberapa kabupaten/kota yang melaporkan telah mengalami bencana alam. Namun laporan yang masuk tidak disertai taksasi kerugian, kecuali Kota Kupang dan Kabupaten Rote Ndao.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT, Tini Thadeus melalui Sekretaris BPBD NTT, Abraham Djumina mengungkapkan hal itu ketika ditemui Pos Kupang (Tribunnews.com Network) di ruang kerjanya, Senin (3/2/2014).

Mengenai taksasi kerugian, Abraham mengatakan, untuk Kabupaten Rote Ndao, ada rumah warga yang tertimpa pohon dengan taksasi kerugian Rp 32.500.000. Sedangkan di Kota Kupang, taksasi kerugian yang dilaporkan sementara Rp 152.020.560 akibat angin kencang, longsor, gelombang pasang dan banjir.

"Kami harapkan agar daerah lain juga segera merampungkan perhitungannya untuk diketahui berapa besar kerugian material yang diderita para korban bencana," katanya.

Tentang tindakan yang diambil BPBD Provinsi NTT, Abraham mengatakan, pada prinsipnya BPBD NTT mem-back up BPBD kabupaten/kota yang terkena bencana. Ada juga pemberian bantuan fasilitas darurat jika BPBD kabupaten/kota tidak memilikinya.

sumber: tribunnews