logo2

ugm-logo

Penggunaan Dana Siap Pakai (DSP)

https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2019/04/28/abbf59b9-703a-4924-868e-3a29bc5d2786_169.jpeg?w=780&q=90

Salah satu komitmen pemerintah dalam penanggulangan bencana adalah mengalokasikan Dana Siap Pakai (DSP) yang dapat digunakan pada tahap tanggap darurat bencana hingga batas waktu tanggap darurat berakhir. DSP digunakan sesuai dengan kebutuhan tanggap darurat diantaranya untuk pencarian dan penyelamatan korban, pertolongan darurat, evakuasi korban bencana, kebutuhan air dan sanitasi, pelayanan kesehatan dan sebagainya. penggunaan DSP untuk pelayanan kesehatan dapat digunakan untuk pengadaan obat - obatan, pengadaan peralatan hygiene, dan transportasi untuk distribusi obat.

Siapa pengguna DSP? Pengguna DSP ini adalah lembaga yang mempunyai tugas pokok dan fungsi penanggulangan bencana seperti BNPB, BPBD Provinsi, BPBD Kabupaten/ Kota dan perangkat daerah yang memiliki tugas dan fungsi penanggulangan bencana (khusus bagi daerah yang belum memiliki BPBD). Pemerintah/ Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota yang terkena bencana dapat mengusulkan bantuan DSP kepada Kepala BNPB dengan menyampaikan laporan kejadian, jumlah korban, kerusakan, kerugian dan bantuan yang diberikan. Informasi selengkapnya terkait pedoman DSP di sini. Pedoman penggunaan DSP belum tersosialisasikan secara merata di beberapa daerah, beberapa BPBD belum memahami penggunaan DSP ini. Meskipun demikian BNPB terus berupaya untuk memaksimalkan penggunaan DSP ini pada saat bencana terjadi. Seperti berita yang dilansir dari Tribun News, BNPB menyalurkan DSP Rp. 2,2 Miliar untuk penanganan banjir Bengkulu, 1,15 miliar untuk banjir Sulawesi Selatan dan 1,15 miliar untuk banjir Sentani.

Selengkapnya Klik Disini

Reportase Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia

dony monarno ketua bnpn

PKMK – Bogor. Pembukaan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia atau PIT IABI diawali dengan laporan ketua panitia, Lilik Kurniawan ST. MSi (Sekretaris IABI) yang melaporkan sejarah perjalanan IABI dimulai dari PIT 1 dengan deklarasi pembentukan IABI, dilanjutkan PIT IABI ke - 2 di UGM, berturut - turut selanjutnya di Bandung, Jakarta, Padang dan terakhir di Bogor ini. Selanjutnya, Bupati Bogor dalam pidatonya menyampaikan bahwa kepedulian pemkab Bogor terhadap bencana ini sangat besar. Hampir setiap tahun bencana alam terjadi di wilayah Bogor dan sekitarnya, bupati mempunyai target dalam 5 tahun kedepan harus terbentuk minimal 200 desa siaga bencana di wilayah Bogor.

Selengkapnya Klik Disini

More Articles ...