logo2

ugm-logo

Pemberdayaan Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana

https://act.id/upload/kolaborasi/relawan-bencana1_201711200651.png

Masyarakat merupakan orang terdampak dan penolong pertama (first responder) dalam situasi krisis kesehatan secara mandiri. Beberapa kegiatan yang merupakan bentuk upaya pemberdayaan masyarakat adalah membentuk desa siaga bencana/ desa tangguh bencana, RW/ RT siaga bencana, forum masyarakat siaga bencana, sekolah siaga bencana dan sebagainya. Program tersebut dapat diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah berkolaborasi dengan dinas - dinas dan LSM terkait. Dalam artikel berikut dijelaskan bahwa untuk membangun masyarakat yang tahan bencana, pertama - tama mereka harus diberdayakan sehingga anggota masyarakat dapat mengatasi dampak buruk dari bahaya alam. Hal tersebut merupakan pendekatan yang paling efektif untuk mencapai keberlanjutan dalam menangani risiko bencana alam. Pemberdayaan masyarakat untuk manajemen risiko bencana menuntut partisipasi mereka dalam penilaian risiko, perencanaan mitigasi, pengembangan kapasitas, partisipasi dalam implementasi dan pengembangan sistem untuk pemantauan dengan memastikan kepentingan mereka.

Selengkapnya Klik Disini

Penjelasan yang sama juga tercantum dalam buku pedoman pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan krisis kesehatan oleh Pusat Krisis Kemenkes Indonesia. Pemberdayaan masyarakat merupakan strategi efektif yang berbasis community development dalam manajemen risiko bencana. Pemberdayaan masyarakat diartikan sebagai suatu proses yang membangun manusia atau masyarakat melalui pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan perilaku masyarakat dan pengorganisasian masyarakat. Pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan krisis kesehatan adalah masyarakat sebagai pelaku utama, masyarakat terlibat dan bermitra dengan fasilitator (pemerintah, LSM) dalam rangka membangun kemandirian masyarakat. Pemberdayaan ini dilakukan melalui Upaya Kegiatan Bersumber Masyarakat (UKBM) yang ada. Kegiatan UKBM dilakukan sejak saat sebelum, saat dan pasca krisis kesehatan

Selengkapnya Klik Disini


 

Kegiatan Table Top Exercise (TTX)

http://www.lokal-media.com/wp-content/uploads/2018/02/Training-Of-Trainer-2-960x460.jpg

Selamat berjumpa kembali pembaca website bencana kesehatan. Pada 11 Maret 2019 artikel bencana kesehatan “When Disaster Strikes” terbit dalam website Indonesia at Melbourne. Dalam artikel ini membahas secara ringkas kejadian bencana yang terjadi secara  beruntun di Indonesia, bagaimana penanganan bencana, apa yang menjadi kendala dan apa saja yang perlu diperbaiki. Kesiapsiagaan bencana dalam sektor kesehatan di Indonesia masih berada pada peringkat “rendah ke sedang” menurut World Health Organisation’s Hospital Safety Index.  Baru sedikit dinas kesehatan yang menyiapkan dokumen rencana kontijensi bencana kesehatan. Demikian juga halnya pada RS dan puskesmas, beberapa rumah sakit dan puskesmas menyiapkan dokumen perencanaan penanggulangan bencana hanya untuk memenuhi persyaratan akreditasi.

Selengkapnya Klik Disini

Fasilitas kesehatan yang sudah memiliki dokumen perencanaan penanggulangan bencana, seyogyanya melaksanakan kegiatan Table Top Exercise (TTX) untuk menguji keterampilan mereka sesuai dengan perencanaan tersebut. Pada pengantar website minggu lalu telah dibahas tentang SOP terkait kebencanaan, kegiatan TTX juga disesuaikan dengan SOP yang berlaku. Kegiatan TTX adalah simulasi yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan pemangku kebijakan dan masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana. Namun kegiatan ini belum mendapat perhatian khusus dari fasilitas kesehatan. Pokja bencana PKMK FK - KMK UGM sudah banyak mendampingi fasilitas kesehatan  untuk melaksanakan kegiatan TTX.

Kegiatan TTX dalam artikel berikut melibatkan tiga sektor yaitu pemerintahan, militer  dan kepolisian dari berbagai negara. Kegiatan TTX membantu meningkatkan dan memperbaiki SOP yang akan digunakan tim nasional untuk mempersiapkan, merespon dan pulih dari bencana. Selama latihan, tim nasional memanfaatkan rencana kontijensi bencana yang dikembangkan dengan baik dan SOP. Dengan demikian melalui kegiatan TTX dapat diidentifikasi masalah dan potensi yang ada untuk memperbaiki kebijakan, prosedur dan best practices dalam kesiapsiagaan bencana.

Selengkapnya Klik Disini

More Articles ...