logo2

ugm-logo

Introduction to disaster prevention: doing it differently by rethinking the nature of knowledge and learning

http://en.people.cn/mediafile/201305/10/F201305101810391064712884.jpg

Artikel ini menyerukan untuk memikirkan kembali sumber pengetahuan dan pembelajaran untuk pencegahan bencana. Ini berfokus pada praktisi yang terlibat dalam pengurangan risiko bencana di tingkat lokal, menyajikan program penelitian tindakan yang didedikasikan untuk memperkuat pengetahuan dan belajar dari praktik.

Ini adalah sifat dari “industri” pencegahan bencana dan industri pengembangan yang lebih luas dimana ia bersandar bahwa banyak pembelajaran bersifat “top down”, berdasarkan pada studi dan kerangka kerja formal dan kelembagaan seperti kerangka kerja Sendai untuk tindakan pada pengurangan risiko bencana (UNISDR, 2015a). Ini cenderung berfokus pada acara intensif berskala besar; namun, pencegahan bencana berkaitan dengan spektrum bahaya yang luas dan bukti menunjukkan bahwa banyak bencana yang berdampak pada kehidupan dan mata pencaharian adalah “bencana harian” berskala kecil dan berulang. Program “Garis Depan” GNDR (2017) mengumpulkan bukti dari lebih dari 14.000 responden tingkat lokal yang menunjukkan prevalensi beragam, “ancaman” skala kecil dan konsekuensinya, diperiksa di Gibson dan Wisner (2016). GAR UNISDR 2013 dan 2015 juga menyoroti dampak substansial dari “bencana luas” yang atrisi pada kehidupan dan mata pencaharian (UNISDR, 2013, 2015b).

Selengkapnya Klik Disini

Workshop Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana dan Krisis Kesehatan di Dinkes Provinsi Lampung

Akhir Desember 2018 lalu, 4 kabupaten di pesisir Lampung mengalami dampak bencana Tsunami. Kejadian ini menimbulkan korban jiwa, luka, kerugian harta benda serta menimbulkan masalah kesehatan masyarakat. Faktanya, Lampung termasuk dalam lebih dari 75 persen wilayah Indonesia memang berada pada Indeks Risiko bencana tinggi (IRBI, 2013). Dinas Kesehatan Provinsi Lampung sebagai leading sector di kesehatan sudah mulai mempersiapkan kapasitas dalam menghadapinya.

Dinas kesehatan sebagai koordinator di daerah harus memiliki rencana penanggulangan bencana dalam bentuk dokumen yang di dalamnya tertuang perhitungan risiko jenis tantangan krisis kesehatan yang akan dihadapi, kebijakan-kebijakan di daerah, sistem kegawatdaruratan dan komunikasi, SDM, logistik, penentuan fasilitas, penganggaran hingga rencana berjejaring dengan lintas sektor di daerah. Dinkes Provinsi Lampung bekerja sama dengan Pokja Bencana Kesehatan FK - KMK UGM melaksanakan Workshop Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana dan Krisis Kesehatan di Dinkes Provinsi Lampung (Dinkes Disaster Plan) pada Rabu - Jumat, 6-8 Februari 2019 di Lampung. Peserta workshop ini adalah perwakilan dari 4 dinas kesehatan kabupaten yaitu Dinkes Kab, Lampung Selatan, Dinkes Kab. Mesuji, Dinkes Kab. Pesisis Barat, Dinkes Kab. Pesawaran. Klik Disini untuk menyimak laporan workshop tersebut.

More Articles ...