logo2

ugm-logo

BNPB rencanakan bangun pusat-pusat penanggulangan bencana

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan pihaknya merencanakan membangun pusat-pusat penanggulangan bencana di daerah untuk memaksimalkan penanganan bencana di Indonesia.

"Melalui koordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, kami merencanakan pembangunan pusat logistik, pusat kesiapsiagaan, dan pusat komando krisis," kata Doni dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR yang diikuti secara daring melalui siaran TVR Parlemen di Jakarta, Selasa.

Doni mengatakan pihaknya merencanakan membangun tujuh pusat logistik penanggulangan bencana, tiga pusat kesiapsiagaan bencana, dan tiga pusat komando krisis darurat bencana.

Menurut Doni, pusat-pusat penanggulangan bencana tersebut diharapkan bisa menjadi ujung tombak penanggulangan bencana di daerah dengan menyinergikan potensi-potensi yang ada.

"Penanggulangan bencana memerlukan sinergi antardaerah, antarlembaga, dan antara pusat dan daerah," tuturnya.

Anggota Komisi VIII DPR Selly Andriany Gantina mendukung rencana pemerintah membangun pusat-pusat penanggulangan bencana tersebut, karena sesuai dengan kondisi Indonesia yang merupakan negara kepulauan.

"Kita sendiri merasakan selama ini penyaluran logistik untuk penanggulangan bencana di daerah kerap kali ada kendala," katanya.

Namun, politisi PDI Perjuangan itu meminta BNPB untuk menyediakan logistik yang sesuai dengan kebutuhan daerah mengingat masing-masing daerah memiliki kerawanan dan demografi yang berbeda.

"Harus dipastikan pasokan kebutuhan logistik antara daerah satu dengan yang lainnya berbeda, menyesuaikan kebutuhan masing-masing daerah," tuturnya.

75 Bencana Melanda Tasikmalaya Selama Sepekan Cuaca Buruk, 1 Tewas Tertimbun Longsor

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, mencatat sebanyak 75 kejadian bencana terjadi di beberapa wilayahnya selama cuaca buruk sepekan terakhir.

Bencana terjadi mulai tanah longsor, banjir bandang, angin puting beliung sampai pergerakan tanah di beberapa kecamatan Kabupaten Tasikmalaya.

Akibat kejadian tersebut diketahui satu warga meninggal dunia akibat tertimbun longsor di Kecamatan Gunung Tanjung, Kabupaten Tasikmalaya, dan 10 orang mengalami luka ringan akibat longsor di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya.

"Selama sepekan terakhir terjadi cuaca buruk mulai hujan berintensitas tinggi dan angin kencang, hampir tiap hari selama sepekan terakhir terjadi bencana. Apalagi memang wilayah kita ini sangat rawan bencana," jelas Kepala Bidang Darurat Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Irwan, kepada wartawan, Kamis (25/6/2020).

Irwan menambahkan, selain beberapa korban akibat puluhan bencana tersebut dampak lainnya seperti rumah rusak warga, jembatan putus, dan kerugian warga lainnya masih dalam proses inventarisir.

Pihaknya pun terus memantau beberapa titik rawan bencana yang kemungkinan masih akan terjadi saat cuaca buruk kembali melanda wilayah Tasikmalaya.

"Kalau dampak kerusakan lainnya masih proses inventarisir petugas kami. Yang jelas, akibat beberapa bencana tersebut kita dan warga sangat perlu diwaspadai sekali," tambah Irwan.

Warga mengungsi

Akibat beberapa bencana tersebut, terdapat warga yang mengungsi akibat bencana longsor di dua kecamatan yakni Cigalontang dan Taraju sampai sekarang.

Paling banyak warga terpaksa mengungsi ke lokasi paling aman di salah satu titik wilayah pemukiman Kecamatan Taraju.

"Warga yang mengungsi di daerah Kecamatan Cigalontang dan Taraju. Tapi, kita tak membuat tenda karena mereka mengungsi di rumah saudaranya masing-masing yang lokasinya relatif aman. Yang paling banyak itu di Taraju. Karena banyak rumah yang terdampak. Apalagi sekarang masih terus hujan.

Tapi kita membuat dapur umum dan diserahkan ke masing-masing RT. Kita stok logistik," pungkasnya.

More Articles ...