logo2

ugm-logo

Kemenkes: Penanganan Wabah Corona telah Lampaui Status KLB

Kemenkes: Penanganan Wabah Corona telah Lampaui Status KLB

Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto menyatakan penanganan virus corona (covid-19) berada di atas kejadian luar biasa (KLB).

Achmad selaku juru bicara pemerintah terkait virus corona menyebut penanganan penyebaran virus ini sudah masuk siaga darurat pandemi.

"Jauh sebelum ditetapkan KLB kami sudah melaksanakan kegiatan siaga darurat pandemi covid-19. Itu jauh lebih tinggi kedudukannya dari KLB," kata Achmad kepada CNNINdonesia.com, Rabu (4/3).

Achmad menjelaskan penanganan covid-19 masuk dalam ranah Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Virus corona ini masuk ke dalam bencana nonalam.

Menurutnya, penerapan siaga darurat pandemi dimulai sejak ratusan WNI yang dijemput dari Wuhan, China menjalani karantina dan observasi di Pulau Natuna, Kepulauan Natuna.

"Itu sudah ada keputusannya menteri. Sudah menjadi acuan. itu lebih tinggi daripada kejadian luar biasa," ujarnya.

"Kalau KLB itu berbicara tentang situasi lokal, enggak mungkin KLB se-Indonesia. (Misalnya) KLB DBD, itu khas daerah," katanya menambahkan.


Namun, Achmad mengatakan tak ada istilah siaga satu, siaga dua, ataupun siaga tiga dalam penanganan virus corona. Penanganan ini juga mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2019 tentang Peningkatan Kemampuan Dalam Mencegah, Mendeteksi, dan Merespons Wabah Penyakit, Pandemi Global, dan Kedaruratan Nuklir, Biologi, dan Kimia.

"Kami langsung mengerahkan seluruh potensi maksimal," ujarnya.

Sampai saat ini ada dua pasien dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Kedua orang itu adalah ibu dan anak yang sedang dalam isolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.

Kemudian enam pasien suspect corona juga berada di RSPI Jakarta. Mereka pun menjalani pemeriksaan dan diisolasi sejak kemarin.

Selain itu, pemerintah juga sedang melakukan karantina dan observasi ratusan WNI dari dua kapal pesiar di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu. (fra)

Kemenkes: Penanganan Wabah Corona telah Lampaui Status KLB

Batam, CNN Indonesia -- Rumah sakit khusus penyakit menular yang akan dibangun di Pulau Galang, Batam, ditargetkan bisa menampung hingga 1.000 pasien penyakit menular termasuk terjangkit virus corona.

Hal itu diungkapkan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat meninjau lokasi yang menjadi tempat pembangunan rumah sakit tersebut, ex camp Vietnam, Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (4/4).

Di gerbang lokasi tersebut, tertulis Kawasan Wisata P. Galang (Ex Camp Vietnam).

"Rencananya kita akan membangun atau merenovasi dengan kapasitas 1.000 pasien. Selain itu kita akan siapkan ruang isolasi sesuai aturan kesehatan 2 persen dari jumlah kamar itu," kata Hadi kepada wartawan. 

"Jadi kita akan siapkan ruang isolasi sebanyak 50 kamar," ujarnya lagi.

Hadi meninjau lokasi pembangunan rumah sakit bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, menindaklanjuti rencana pemerintah seperti disampaikan Presiden Joko Widodo, membangun rumah sakit untuk penyakit menular di Pulau Galang.

Bangunan bekas pengungsian Vietnam adalah bekas penampungan pencari suaka asal Vietnam yang kini difungsikan sebagai tempat wisata sejarah. Lokasinya berjarak sekitar 1,5 jam dari pusat Kota Batam.

Panglima TNI, Menteri PUPR dan rombongan tiba di lokasi sekitar 10.30 WIB. Mereka meninjau lokasi bekas rumah sakit yang ada di eks kamp Vietnam dan beberapa lokasi lainnya. Rombongan berada di lokasi selama satu jam.

"Pulau Galang ini yang kita pilih, selain kita punya tempat observasi di Natuna," katanya.

Pemerintah akan merenovasi bangunan bekas rumah sakit yang masih ada. Bangunan yang berada di dalam kawasan ex camp Vietnam ini masih berdiri kokoh dan hanya perlu perbaikan di beberapa bagian. 

Usai melalukan peninjauan, Panglima TNI, Menteri PUPR dan rombongan langsung meninggalkan lokasi tersebut sekitar 11.30 WIB.

Pembangunan rumah sakit khusus penyakit menular di Pulau Galang adalah salah satu respons dari pemerintah terhadap virus corona.

Saat ini sudah dua warga negara Indonesia (WNI) yang dinyatakan positif mengidap corona. Keduanya adalah warga Depok, Jawa Barat, yang kini dirawat di ruang isolasi RSPI Sulianto Saroso.

Selain dua orang itu, RSPI Sulianti Saroso mengungkap ada tujuh orang lain yang berada dalam status pengawasan. (les/wis)

More Articles ...