logo2

ugm-logo

BNPB: Pemda Diwajibkan Susun Rencana Penanggulangan Bencana

BNPB: Pemda Diwajibkan Susun Rencana Penanggulangan Bencana

Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo menyebut Presiden Joko Widodo akan mewajibkan pemerintah provinsi, kabupaten dan kota untuk menyusun rencana penanggulangan bencana di daerahnya.

"Mudah-mudahan tidak lama lagi akan terbit Instruksi Presiden (Inpres) yang mewajibkan pemerintah daerah untuk menyusun rencana penanggulangan bencana di daerahnya," kata Letnan Jenderal TNI Doni Monardo dilansir dari Antara, Minggu (13/10).

Ia mengatakan kewajiban pemerintah provinsi, kabupaten dan kota menyusun rencana penanggulangan bencana ini, mengingat di masing-masing daerah memiliki karakteristik bencana yang berbeda-beda.

"Dengan adanya Inpres ini diharapkan pemerintah daerah bisa bekerja sama dengan DPRD, agar bisa mengalokasi anggaran yang cukup dan wajar dalam penanggulangan bencana," ujarnya.

Menurut Doni, tersedianya anggaran yang wajar ini, maka pemerintah daerah bisa melakukan langkah-langkah yang cepat apabila terjadi bencana alam seperti banjir, gempa, tsunami dan lainnya yang membutuhkan penanganan cepat.

Selain itu, anggaran ini juga dapat digunakan untuk upaya-upaya pencegahan bencana alam.

"Saya berharap kepala daerah dan semua pihak yang memiliki kewenangan menyusun program kerja untuk mengalokasi anggaran yang berhubungan program kerja pengurangan resiko bencana di daerahnya," katanya.

Menurut dia, apabila ini bisa terwujud dengan baik, maka kesulitan masyarakat jika terjadi bencana tidak akan terlalu berat.

"Kami mengajak semua kepala daerah untuk bisa melakukan berbagai upaya dan memetakan ancaman bencana alam di daerahnya," katanya. [did]

Topan Hagibis Makan Korban, Jepang Siaga Bencana

Topan Hagibis Makan Korban, Jepang Siaga Bencana

Jakarta, CNBC Indonesia- Tiga orang tewas dan 60 lainnya luka-luka akibat serangan Topan Hagibis yang melanda Jepang, Sabtu (12/10/2019). Bahkan, enam juta orang diminta mengungsi karena serangan topan yang terjadi di Tokyo itu.

Badan Meteorologi Jepang bahkan mengeluarkan tingkat siaga tertinggi untuk 12 perfektur termasuk Tokyo. "Kerusakan akibat banjir dan tanah longsor kemungkinan besar sudah terjadi," kata seorang pejabat agensi pada konferensi pers yang diadakan oleh lembaga penyiaran publik NHK sebagaimana dikutip Reuters.

"Sangat penting bahwa orang mengambil tindakan segera untuk melindungi kehidupan mereka dan kehidupan orang yang dicintai."Topan Hagibis telah menghancurkan beberapa tepian sungai dan membuat sejumlah dataran rendah banjir di Tokyo. Badai ini membawa curah hujan yang sangat tinggi, bahkan mencapai 939,5 mm (37 inci) selama 24 jam.

Banyak warga akhirnya memilih berlindung di fasilitas evakuasi sementara. Mereka khawatir keadaan akan semakin memburuk.

Salah seorang warga, Yuke Ikemura bersama dua anaknya yang berumur 3 dan 8 tahun, mengaku memutuskan akan menetap di fasilitas evakuasi selama beberapa hari. Ia mengaku segera pindah sebelum situasi makin genting.

"Saya punya anak kecil untuk dirawat dan kami tinggal di lantai pertama sebuah apartemen tua," kata Ikemura.

"Kami membawa serta kebutuhan pokok kami. Saya takut memikirkan kapan kita akan kehabisan popok dan susu,".

Bandara Haneda di Tokyo dan Narita di Chiba juga berhenti beroperasi. Ini menyebabkan 1000 penerbangan dibatalkan.

More Articles ...