logo2

ugm-logo

Gempa Susulan Masih Goncang Lombok Pagi Ini

Jakarta - Gempa bumi berkekuatan 3,3 Skala Richter mengguncang kembali Lombok pukul 04.36 Wita, Rabu (1/8/2018). Lindu tersebut berpusat di darat, 16 kilometer tenggara Kabupaten Lombok Tengah.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melansir pusat gempa berada di kedalaman 11 kilometer.

Kepala Stasiun Geofisika Mataram Agus Riyanto mengatakan, berdasarkan lokasi episenter, kedalaman hiposenter dan mekanisme sumbernya, gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik," kata Agus.

Guncangan gempa bumi juga dirasakan di Kecamatan Bayan di Kabupaten Lombok Utara, dan Kecamatan Belanting di Kabupaten Lombok Timur dengan skala intensitas I Skala Intensitas Gempa (SIG) BMKG, atau II Modified Mercalli Intensity (MMI).

Hingga pukul 06.30 Wita, tidak ada laporan dampak kerusakan yang timbul akibat gempa bumi tersebut.

"Kami mengimbau warga tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Agus seperti dilansir Antara.

sumber: liputan6.com

Gempa Lombok, 333 Pendaki Rinjani Terjebak di Danau Segara Anak

LOMBOK, KOMPAS.com - Hingga pukul 15.00 wita ada 333 pendaki Gunung Rinjani yang masih terjebak di atas. Mereka tidak bisa turun karena jalan turun tertutup longsor akibat gempa bermagnitudo 6,4 yang mengguncang Pulau Lombok dan Sumbawa Minggu (29/7/2018) pagi.

"Kita minta mereka ambil posisi yang aman saja dulu karena jalan tertutup oleh longsor," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sudiyono, di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu, seperti dikutip Kantor Berita Antara.

TNGR, kata dia, telah berkoordinasi dengan Basarnas Mataram, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan TNI/Polri guna melakukan evakuasi. Hingga saat ini, Balai TNGR telah menerjunkan tiga personel untuk melakukan penjajakan evakuasi. Sebagai antisipasi, seluruh jalur pendakian ditutup untuk sementara waktu sejak pagi hingga batas waktu yang belum ditentukan. Keputusan ini diambil mengingat aspek keselamatan para pendaki. Sudiyono menyebutkan, satu pendaki WNI dilaporkan meninggal dunia.Namun, ia belum mengetahui identitas lengkap korban meninggal.

"Posisi korban masih di atas sedang kita pikirkan upaya evakuasinya," ungkapnya. Terjebak di Segara Anak Uspi, salah seorang porter menceritakan, saat gempa terjadi ada sekitar 1.000-an pendaki di atas. Mereka berada di sekitar Segara Anak. Baca juga: 133 Gempa Susulan Guncang Lombok, Masyarakat Diminta Waspada

"Ada ratusan yang masih belum bisa keluar. Karena saat kami di atas ada 1.000-an pendaki masih berada di atas Gunung Rinjani," tutur Uspi yang berhasil turun pada Minggu sore. Menurut Uspi, jalur pintu Senaru di Kabupaten Lombok Utara dan pintu Sembalun di Kabupaten Lombok Timur sudah tidak bisa dilewati karena tertutup material longsor dan bongkahan batu.

"Sudah enggak bisa lewat, kalau dari danau," ujarnya. Gempa di tengah pendakian Ia mengungkapkan, saat terjadi gempa, dirinya bersama para pendaki lainnya sedang menuju puncak Rinjani. Namun, menjelang puncak mereka dikejutkan dengan getaran hebat, sehingga seluruh pendaki menjadi panik dan langsung memutuskan kembali dengan buru-buru turun ke bawah.

"Getarannya besar sekali di atas, semua pendaki juga lagi tiarap, enggak ada yang berani berdiri, bahkan sejumlah pendaki bule-bule sampai ikut teriak-teriak Allahu akbar saat di atas minta keselamatan," tutur Uspi.

Ia mengaku bersyukur bisa tiba dengan selamat bersama pendaki asal Thailand yang jumlahnya enam orang hingga jalur pintu masuk Bawak Nao Desa Sembalun. "Alhamdulilah, kami bisa selamat sampai di bawah," katanya.

sumber:kompas.com

More Articles ...