logo2

ugm-logo

Kebakaran Hutan Tewaskan 74 Warga Yunani

Palang Merah resmi Nikos Economopoulos mengatakan 26 mayat ditemukan berdesak-desakan sekitar 100 kaki dari laut di pantai Mati, sebuah desa 25 mil timur laut Athena.

Jakarta - Setidaknya 74 orang tewas dan lebih dari 150 terluka karena kebakaran hutan yang terjadi di Yunani menyapu kota resor dekat Athena, Selasa (24/07).

Para pejabat mengatakan sedikitnya enam kebakaran besar , yang didorong oleh angin kencang dan hutan di kota-kota dekat Athena, terbakar di seluruh Yunani.

Korban tewas diperkirakan akan meningkat karena petugas penyelamat memeriksa sisa-sisa rumah dan kendaraan yang hancur oleh kebakaran yang bergerak cepat, yang dimulai Senin. Sekitar 700 orang telah diselamatkan di laut.

Perdana Menteri Alexis Tsipras mengumumkan keadaan darurat di wilayah Attica, yang mencakup Athena.

Palang Merah resmi Nikos Economopoulos mengatakan 26 mayat ditemukan berdesak-desakan sekitar 100 kaki dari laut di pantai Mati, sebuah desa 25 mil timur laut Athena.

"Mereka telah mencoba mencari rute pelarian tetapi sayangnya orang-orang ini dan anak-anak mereka tidak datang tepat waktu. Secara naluriah, melihat akhir mendekati, mereka berpelukan," kata Economopoulos.

Seorang korban selamat, Kostas Laganos, mengatakan nyala api mengejarnya sampai ke air. "Itu membakar punggung kami dan kami menyelam ke dalam air," katanya.

kebakaran pertama dimulai di pegunungan Geraneia dekat KINETA, mendorong tiga desa untuk dievakuasi.

Lusinan rumah rusak saat api menyebar ke kota dan mendekati kilang minyak. Lebih banyak rumah dan mobil hancur membuat pihak berwenang mengevakuasi kamp musim panas anak-anak setelah kebakaran kedua dimulai di Pendeli. Kebakaran ketiga dimulai di Hania.

Yannis Stratikopoulos dari lembaga perlindungan sipil mengatakan terlalu dini untuk berspekulasi tentang apa yang menyebabkan kebakaran itu.

Kritik terhadap upaya penyelamatan meningkat Selasa, karena beberapa pejabat mengatakan salah menilai keganasan api dan malah berfokus pada nyala Kineta.

sumber: jurnas

Gelombang Panas di Jepang Masuk Kategori Bencana Alam

Suhu panas yang terjadi tahun ini belum pernah terjadi sebelumnya. Hal itu terlihat dari beberapa daerah di Jepang.

Tokyo – Badan Cuaca Jepang menyatakan gelombang panas yang terjadi dalam seminggu terakhir di Jepang merupakan bencana alam. Setidaknya sudah 65 orang tewas akibat kejadian ini.

Seorang juru bicara agensi memperingatkan bahwa suhu panas yang terjadi tahun ini belum pernah terjadi sebelumnya. Hal itu terlihat dari beberapa daerah di Jepang.

Pada Senin (23/7) lalu, lanjut juru bicara tersebut, suhu di Kota Kumagaya dilaporkan mencapai 41,1 derajat celcius. Suhu tertinggi yang pernah tercatat dalam sejarah Negeri Matahari. Di Tokyo juga mengalami suhu di atas 40 derajat celcius untuk kali pertama.

“Gelombang panas tidak menunjukkan tanda-tanda mereka,” kata seorang peramal cuaca dilansir dari BBC, pada Selasa (24/7) malam.

Guna mencegah korban lebih banyak, Badan Meteorologi Jepang memperingatkan bahwa suhu 35 derajat celcius atau lebih tinggi akan berlanjut hingga awal Agustus.

“Kami mengamati tingkat panas yang belum pernah terjadi sebelumnya di beberapa daerah,” terang juru bicara Badan Meteorologi Jepang Motoaki Takekawa.

“Ancaman bagi kehidupan dan kami akui itu sebagai bencana alam,” tegasnya.

Di prefektur Ibaraki, utara Tokyo, seorang perempuan tua berusia 91 tahun ditemukan ambruk di lapangan, lalu dinyatakan meninggal di rumah sakit. Sementara di Saitama, dua perempuan ditemukan tewas di rumah mereka.

Pemerintah juga memperpanjang liburan musim panas untuk anak-anak sekolah di Jepang. Alasannya masih kurang dari setengah sekolah umum Jepang dilengkapi dengan pendingin udara (AC).

sumber: jurnas.com

More Articles ...