logo2

ugm-logo

Warga Pesisir Pantai Pamuratan Melihat Air Laut Pasca-Gempa, Ada Apa?

http://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/gempa-manado_20180829_211021.jpg

BITUNG - Warga di pesisir Pantai Pulau Lembeh merasakan gempa, Rabu (29/8).

Mereka hanya keluar ke pantai dan melihat tanda-tanda alam.

"Lumayan kuat tadi, tapi kami sudah belajar untuk melihat tanda-tanda alam," jelas Angky warga di pesisir Pantai Pamuratan, Kecamatan Lembeh.

Ia mengatakan, berdasarkan pengetahuannya kalau akan tsunami permukaan air laut akan turun dan hewan laut biasanya banyak yang ke darat.

"Tapi ini tidak, dan sampai sekarang aman-aman saja, tadi kami sudah melihat ke pantai," jelasnya.Hal yang sama pun dirasakan oleh Eko warga pusat Kota Bitung.

"Lumayan kuat, tapi masyakat sini bilang itu biasa saja," katanya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Manado menyebut gempa bumi tektonik yang terjadi pada (29/8/2018) pada sekitar pukul 20.00 Wita terjadi di sebelah tenggara Kota Bitung, Sulawesi Utara,

Dari rilis yang diterima Tribunmanado.co.id, hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi berkekuatan 4,9 skala richter terjadi dengan koordinat episenter pada 0,91 LU dan 125,4 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 66 kilometer (km) arah tenggara Kota Bitung, pada kedalaman 10 km.

"Gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tulis Kepala Stasiun Geofisika Manado Irwan Slamet ST Msi. (amg)

sumber: tribunnews

Bupati Lombok Utara Diminta Keluarkan Cadangan Beras 100 Ton

Menteri Sosial Idrus Marham.

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Sosial Idrus Marham meminta Bupati Lombok Utara menerbitkan Surat Keputusan (SK) Tanggap Darurat agar bisa mengeluarkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) hingga 100 ton bagi korban gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Berdasarkan Peraturan Menteri Sosial No. 12 Tahun 2012, bupati/wali kota berwenang menggunakan CBP untuk penanganan tanggap darurat akibat bencana yang terjadi di wilayahnya paling banyak 100 ton dalam kurun waktu satu tahun.

"Sementara di tingkat provinsi, gubernur dapat menerbitkan SK untuk mengeluarkan CBP hingga 200 ton," kata Idrus dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/8).

Apabila CBP tersebut telah digunakan, SK keperluan beras di atas 200 ton dapat dikeluarkan oleh Mensos. Untuk pemenuhan kebutuhan makan pengungsi dan warga terdampak gempa, Pemerintah telah mendirikan empat dapur umum di Kabupaten Lombok Utara.

Kemensos juga menyerahkan tiga ribu paket sembako bantuan Presiden tahap pertama dari rencana 10 ribu paket sembako.

Dapur umum disiapkan untuk pengungsi, warga, dan relawan yang berada di posko pengungsian dan sekitarnya. Sejumlah dapur umum dari berbagai elemen masyarakat juga didirikan di beberapa titik.

Sedangkan sembako disalurkan untuk menjangkau warga yang bertahan di medan sulit atau berada di lingkungan sekitar rumahnya dan masih bisa memasak untuk keluarganya.

"Kami bisa memahami sebagian masyarakat ingin bertahan di dekat rumah, maka sembako kami bagikan untuk bisa dikelola oleh warga," kata Idrus.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Kemensos Harry Hikmat menyebut pihaknya mengerahkan Tagana dan Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk distribusi sembako dan nasi bungkus dari dapur umum.

Sejumlah Pemprov pun, lanjutnya, telah memberangkatkan Tagana. Rinciannya, Tagana Jatim sebanyak 20 orang, Tagana Sulawesi Selatan 10 orang, Tagana Gorontalo 7 orang, dan Tagana Kalimantan Selatan lima orang.

"Mereka akan bergabung dengan tim Kemensos di Posko Induk di Kecamatan Tanjung. Selanjutnya berbagi tugas ke berbagai titik terdampak gempa," tandas Harry.

(ugo/arh)

sumber: cnn

More Articles ...