logo2

ugm-logo

PLN Tanggap Bencana Amankan Listrik di Lokasi Gempa

Warga mengamati bangunan yang roboh akibat gempa tektonik dangkal dengan kekuatan 4,4 SR, yang melanda Desa Kasinoman, Kalibening, Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (18/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Guna membantu memulihkan kerusakan infrastruktur listrik di rumah warga terdampak gempa bumi di Kabupaten Banjarnegara, PT PLN (Persero) Area Purwokerto melakukan respons cepat. Pada H+1 pasca gempa, upaya ini telah berhasil mengamankan seluruh kWh meter dan kabel sambungan rumah, pada bangunan yang roboh, di semua desa terdampak bencana gempa bumi 4,4 SR ini.

Manajer PLN Area Purwokerto, Armunanto yang dikonfirmasi mengatakan, untuk respons cepat ini PLN menurunkan sedikitnya 26 personel di sejumlah desa terdampak, di wilayah Kalibening. Ke-26 personil ini terdiri atas tim teknik rayon, tim posko jaga Kalibening, tim pelayanan teknik dan tim pemeliharaan 24 jam.

Tim telah menyelesaikan pekerjaan pengamanan sambungan rumah. "Termasuk telah melakukan pemulihan jaringan listrik yang masih padam, di wilayah Kalibening dan sekitarnya," ungkap Armunanto, Kamis (19/4).

Ia juga mengungkapkan, dalam mengamankan jaringan listrik pasca terjadinya gempa yang mengguncang sejumlah wilayah di Kabupaten Banjarnegara. PLN langsung menerjunkan sejumlah personel ke lapangan, untuk menyisir kerusakan jaringan. Misalnya di Desa Kertosari ditemukan sebuah tiang miring dan kabel tegangan rendah di dua titik lepas.

Sehingga menyebabkan 65 pelanggan mengalami pemadaman aliran listrik. "Petugas kami langsung terjun ke lokasi untuk memperbaiki jaringan," ujar Armunanto.

Meskipun dari segi kerusakan aset tidak terlalu parah, lanjutnya, pemulihan aliran listrik sempat terkendala akibat keadaan tanah yang masih labil. Namun, secara keseluruhan tidak ada kerusakan yang signifikan pada jaringan tegangan rendah.

Semuanya sudah bisa diatasi dan pada Kamis pukul 13.30 WIB -- secara keseluruhan -- listrik telah berhasil dipulihkan. "Kendati begitu, PLN Area Purwokerto kini masih tetap siaga selama 24 jam mengamankan jaringan," tambahnya.

Seperti diketahui, gempa yang melanda Kabupaten Banjarnegara dan sekitarnya pada Rabu (18/4) siang telah memporak porandakan sejumlah desa. Gempa berkekuatan 4,4 SR ini berpusat di sebelah utara Kebumen, dengan kedalaman empat kilometer.

Tercatat, beberapa desa yang terdampak gempa paling parah adalah Desa Kertosari dengan jumlah kerusakan 62 rumah. Selanjutnya Desa Kasinoman dengan jumlah kerusakan 217 rumah dan Desa Plorengan dengan kerusakan 37 rumah.

Bupati Tetapkan Tanggap Darurat Bencana Gempa di Banjarnegara

Bupati Tetapkan Tanggap Darurat Bencana Gempa di Banjarnegara

Banjarnegara - Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono menetapkan status siaga darurat selama tujuh hari untuk bencana gempa bumi di Kecamatan Kalibening. Ia langsung minta agar Dinas Sosial Banjarnegara untuk segera membuka dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pengungsi.

"Sekarang sudah berdiri dapur umum dari Dinsos untuk mencukupi kebutuhan makan dan minum pengungsi," ungkap Budhi saat ditemui di lokasi bencana Desa Kasinoman.

Adapun jumlah pengungsi masih dalam pendataan. Untuk data awal berada di SD Sidakangen, Balaidesa Sidakangen, kantor Kecamatan Kalibening serta showroom mobil di Desa Sidakangen.

Untuk status tanggap darurat, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan BMKG. Nantinya jika rekomendasi belum memungkinkan status tanggap darurat diperpanjang.

"Nanti kalau belum memungkinkan status tanggap darurat diperpanjang lagi," kata dia.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Agus Haryono mengatakan gempa yang terjadi pada Rabu (18/4) ini terasa di seluruh Kecamatan Kalibening. Namun, yang paling terasa di tiga desa.


"Yakni Desa Kasinoman Desa Kertasari serta sedikit di Desa Majatengah," katanya.

Untuk langkah awal lanjutnya BPBD Banjarnegara langsung mendirikan posko di Desa Sidakangen. Pendirian posko ini untuk memudahkan koordinasi dalam penanganan bencana gempa bumi ini.

"Untuk dapur umum didirikan di Desa Sidakangen karena pengungsi banyak di Sidakangen," terangnya.
(bgs/bgs)

More Articles ...