logo2

ugm-logo

Bencana di Kabupaten Bogor Akibat Hujan Lebat

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan banjir bandang di Kabupaten Bogor akibat Hujan dengan intensitas tinggi.

"Banjir dan longsor terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi. Berdasarkan prediksi MHEWS (aplikasi penanggulangan bencana), tidak ada peringatan banjir dan longsor pada 7 April, baik dari pagi pukul 07.00 WIB hingga malam 19.00 WIB," ujar Sutopo dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Ahad (8/4).

Sutopo menerangkan, menurut Inarisk, sebagian wilayah Sukamakmur memang masuk dalam wilayah kelas sedang hingga tinggi untuk ancaman banjir bandang. Hal ini mengindikasikan Sukamakmur memiliki potensi untuk bencana banjir bandang.

Berdasarkan kondisi tanahnya, lokasi bencana merupakan daerah perbukitan. Daerah ini memiliki ketinggian antara 800 hingga 1.000 meter di atas permhkaan laut dengan tutupan lahan perkebunan.

Hujan disebut menerpa wilayah tersebut sejak pukul 15.00 WIB dengan intensitas rendah. Namun intensitas hujan makin meningkat dan mencapai puncaknya pukul 17.10 WIB sebesar 60 mm/jam.

"Hujan terus berlangsung hingga satu jam setelah kejadian. Berdasarkan kondisi wilayah yang berbukit dan dilanda hujan dengan intensitas lebat, menyebabkan material tanah yang tidak padat terbawa aliran air dan menyebabkan banjir serta longsor," ujarnya.

Berdasarkan prediksi cuaca BMKG, disebut Kabupaten Bogor berpotensi mengalami cuaca buruk hingga seminggu ke depan. Hal ini terjadi akibat adanya awan comulonimbus yang bisa membawa petir dan angin kencang.

Namun demikian, aplikasi BNPB MHEWS menyatakan kedepannya tidak ada peringatan banjir untuk Ahad (8/4). MHEWS sendiri disebut sedang mengalami kendala.

Shelter Bencana Segera Berdiri di Kabupaten Bengkulu Tengah

Peletakan Batu Pertama Gedung Shelter Benca Kab. Bengkulu Tengah

BENGKULU TENGAH – Desa Pondok Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah, tidak lama lagi akan memiliki gedung shelter bencana. Gedung ini akan difungsikan sebagai tempat evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam, seperti banjir, tsunami maupun gempa bumi.

Bupati Benteng, Ferry Ramli

Bupati Bengkulu Tengah Ferry Ramli mengatakan, pembangunan shelter bencana ini sengaja ditempatkan di Desa Pondok Kelapa, lantaran wilayah ini masuk ke dalam titik koordinat rawan bencana.

“Pembangunan gedung shelter sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar Pondok Kelapa. Karena itu pembangunan diletakkan di sini agar satu saat bencana datang warga sekitar bisa berlindung dan evakusi di gedung ini,” ungkap Ferry saat peletakkan batu pertama pembangunan shelter, Senin (2/4/2018).

Ditambahkan Ferry, gedung ini nantinya akan dibangun lima lantai agar dapat menampung seluruh warga yang terkena bencana. Ia berharap, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dapat menjaga dan memanfaatkan tempat ini dengan baik.

“Kita tidak berharap bencana terjadi. Ini suatu bentuk antisipasi apabila terjadi bencana agar keluarga tidak terpisah, semuanya bisa ditampung dan dikumpulkan disini,” pungkasnya.

Diceritakan Ferry, pembangunan gedung ini telah lama direncanakan oleh pemerintah daerah. Namun, usulan yang diajukan ke pemerintah pusat baru terwujud di tahun 2018. Gedung ini juga nantinya akan menjadi gedung tertinggi pertama di kabupaten Maroba Kite Maju.

“Keinginan kita dalam pembangunan Shelter ini sudah lama sekali, dan sudah terlebih dahulu di usulkan ke kepada Pemerintah pusat,” demikian Ferry.

Acara peletekan batu pertama pembangunan Shelter bencana ini dihadiri oleh tentara Amerika Serikat, yakni Kapten David Allen Bretz dan Kasum TNI Laksamana Madya Letjend Didit Herdiawan. Serta, Asisten 1 Provinsi Bengkulu Hamka Sabri, Wakil Bupati dan unsur Muspida.(Adv)

More Articles ...