BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Sedikitnya enam desa di Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat terendam banjir, Minggu (22/1/2017). Air berasal dari luapan sungai Cijalengkok yang berada di Kecamatan Cibingbin.

Kapolres Kuningan, AKBP M. Syahduddi mengatakan, peristiwa banjir tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Hujan yang melanda kawasan tersebut, membuat air di Sungai Cijalengkok meluap dan merendam enam desa.

"Air yang meluap kurang lebih setinggi satu meter," ujar Syahduddi kepada Tribun saat dihubungi melalui pesan singkatnya.

Adapun keenam desa yang terendam itu di antaranya Desa Cibingbin, Cisaat, Dukuh Badag, Bantar Panjang, Sindang Jawa, dan Sukaharja.

"Belum bisa dipastikan berapa jumlah rumah yang terendam. Masih dilakukan pendataan oleh anggota. Untuk korban jiwa untuk sementara tidak ada," katanya. (dra)

Bandung - Sungai Cijangkelok di Desa Cibingbin, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, meluap. Akibatnya sejumlah desa terendam air hingga setinggi 1 meter.

Menurut laporan dari Polda Jabar peristiwa itu terjadi pada hari Minggu (22/1) sekitar pukul 17.00 WIB. Dilaporkan ada sekitar 6 desa yang terdampak banjir.

"Pada hari Minggu tanggal 22 Januari 2017 sekira pukul 17.00 WIB bertempat di Kec. Cibingbin Kab. Kuningan, telah terjadi peristiwa banjir yang berasal dari luapan sungai Cijangkelok di Desa/Kec.Cibingbin," kata Kabidhumas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus dalam keterangan tertulis kepada detikcom, Minggu (22/1/2017).

Enam desa yang dilaporkan terkena dampak luapan sungai di antaranya Desa Cibingbin, Desa Cisaat, Desa Dukuh Badag, Desa Bantar Panjang, Desa Sindang Jawa, dan Desa Sukaharja. Banjir di enam desa itu hingga mencapai satu meter.

"Air meluap setinggi lebih kurang 1 meter. Namun di beberapa titik dilaporkan telah surut hingga 30 cm," ujar Yusri.

Hingga saat ini kepolisian terus melakukan upaya koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan dan tim SAR Sat Sabhara Polres Kuningan. Petugas sudah diterjunkan di lokasi banjir.

"Melakukan pendataan kerugian maupun korban serta lokasi pengungsian korban banjir," tutur Yusri.