logo2

ugm-logo

Gempa 8 SR Guncang Papua Nugini, Berpotensi Tsunami

Gempa 8 SR Guncang Papua Nugini, Berpotensi Tsunami

Papua Nugini - Gempa bumi berkekuatan 8,0 Skala Richter (SR) melanda Papua Nugini. US Geological Survey (USGS) memberikan peringatan potensi tsunami untuk negara-negara di sekitarnya.

Dilansir dari AFP, Minggu (22/1/2017), gempa itu terjadi pukul 15.30 waktu setempat. Lokasi gempa tersebut berada di 40 kilometer (25 mil) di sebelah barat Panguna, Papua Nugini dengan kedalaman 153 kilometer.

The Pacific Tsunami Warning Centre memperingatkan gelombang tsunami bisa terjadi di daerah pesisir Papua Nugini, Nauru, Vanuatu, Indonesia dan Kepulauan Solomon serta daerah lain dalam waktu tiga jam berikutnya.

Pemerintah Kabupaten/Kota Harus Segera Bergerak Ketika Terjadi Bencana

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Muhammad Rum menyatakan harapannya agar pemerintah kabupaten/kota bisa segera bertindak jika semisal di daerahnya terjadi bencana. Demikian disampaikannya pada suarantb.com, Rabu, 18 Januari 2017.

“Kalau memang kabupaten/kota sanggup melakukan penanganan dengan cepat demi warganya, lakukanlah dengan APBD kabupaten/kota. Mungkin ada hal-hal yang bisa dilakukan kabupaten/kota dilakukan dulu. Jangan menunggu bantuan dari provinsi atau dari pusat,” ujarnya.

Dengan seluruh wilayah NTB ditetapkan sebagai daerah siaga bencana, BPBD NTB mengalami kesulitan jika harus menangani banyak daerah secara bersamaan. Jika semisal ada bencana yang menimpa beberapa daerah dalam waktu bersamaan, sementara menunggu bantuan dari pusat membutuhkan waktu lama.

“Kalau menunggu bantuan pusat, kan prosedurnya panjang. Ndak bisa uangnya langsung ada, harus ada prosedurnya. Ada surat pernyataan bencana dari daerah, kemudian tunggu diusulkan dari provinsi terus ke pusat. Kemudian ada tim verifikasi lagi yang turun untuk mengecek benar atau tidak. Tapi kalau kabupaten/kota kan bisa langsung menggunakan dana tak terduganya,” jelasnya.

Baca juga:  Kilo Diterjang Banjir Bandang

Rum memberikan contoh, dari banjir yang terjadi di Kabupaten Bima Selasa, 17 Januari 2017 kemarin, terdapat tanggul yang rusak akibat terjangan banjir. “Ada tanggul yang perlu diperbaiki sepanjang 150-200 meter. Kenapa ndak langsung dilakukan oleh kabupaten? Kan ndak perlu nunggu dari provinsi. Mungkin nanti pusat atau provinsi akan melakukan hal-hal yang sifatnya tidak emergency seperti pengurangan risiko bencana,”  katanya.

Bencana banjir memang saat ini kerap melanda beberapa daerah di NTB. Seperti yang terjadi kembali di Bima dan Lombok Timur Selasa kemarin. Tercatat 442 rumah menjadi korban genangan air bah di Lombok Timur. Hujan lebat yang mengguyur wilayah Suela mengakibatkan  Sungai Cermai yang membelah Desa Labuhan Lombok dan Desa Seruni Mumbul meluap. Dusun yang terdampak yaitu Kampung Mandar 230 rumah, Kampung Sasak 12 rumah, Kampung Banjar 50 rumah, Kampung Turingan 150 rumah.

Baca juga:  Ketersediaan Air PDAM Giri Menang Tak Terpengaruh Banjir

Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Bima akibat hujan sepanjang siang hari di wilayah selatan juga mengakibatkan banjir di Kecamatan Tente, Cenggu, Ngali, Ncera dan Langgudu, yang merendam satu SMP, empat rumah dan area persawahan serta merobohkan tanggul setinggi sepuluh meter. Genangan air berkisar antara 40-70 sentimeter. Hari ini, banjir di kedua wilayah tersebut telah surut. Rum juga menyatakan pihak BPBD Lotim telah membantu warga membersihkan sisa-sisa banjir. (ros)

More Articles ...