logo2

ugm-logo

Penanganan Bencana Purworejo Jadi Percontohan

Penangan Bencana di Purworejo

PURWOREJO - Penanganan bencana tanah longsor dan banjir di Kabupaten Purworejo akan menjadi percontohan di tingkat nasional. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mendokumentasikan pola penanganan yang dilakukan semua unsur dalam menangani bencana yang menewaskan 46 jiwa itu.

Pihak BNPB menyebut, rencana itu didasarkan kondisi bencana di Kabupaten Purworejo yang terjadi di beberapa lokasi secara bersamaan dan masif. "Bencana banjir dan tanah longsor terjadi bersamaan, keduanya menyebabkan korban jiwa serta berdampak luas," tutur Rahmawati Husein PhD, Dewan Penasehat BNPB, kepada KRjogja.com, Kamis (21/07/2016).

Menurutnya, kondisi tersebut memerlukan sebuah mekanisme koordinasi yang bagus. Penanganan bencana harus melibatkan seluruh unsur, baik masyarakat, pemerintah dan pihak swasta.

BNPB akan mendokumentasikan kegiatan respons dan pemulihan pascabencana Purworejo. "Ini menjadi pembelajaran yang baik. Apa yang terjadi di Purworejo bisa menjadi rekomendasi dalam pembuatan kebijakan tingkat lokal hingga nasional," ungkapnya.

Rahmawati mengemukakan, respons Kabupaten Purworejo terhadap bencana telah terorganisasi dengan baik. Pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencoba berinovasi membuat jejaring sehingga penanganan bencana. "Tentu butuh kecepataan dan koordinasi, mungkin hal itu yang harus ditingkatkan. Instansi terkait juga harus secara otomatis menjalankan fungsinya dalam penanganan bencana, jadi tidak menunggu perintah atasan," ujarnya.

Namun dalam penanganan, garis koordinasi tetap dipegang BPBD setempat sebagai lembaga yang ditunjuk undang-undang untuk menangani bencana. Fuadi Darwis menyatakan bahwa tidak semua daerah di Indonesia memiliki kapasitas yang sama bagusnya dengan Purworejo dalam menangani bencana. "Kapasitas itu yang harus sama-sama ditingkatkan," ucapnya. (Jas)

sumber: (KRjogja.com)

Tanggap bencana, Pemkab siapkan dapur umum untuk korban banjir

Banyuwangi.merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, menyiapkan dapur umum untuk korban banjir di Desa Wringin Putih, Kecamatan Muncar. Wakil Bupati setempat, Yusuf Widiatmoko, juga nampak memantau dapur umum tersebut sekaligus memberikan bantuan makanan cepat saji kepada para korban.

Meski banjir sudah surut sekitar pukul 11.00 WIB, hingga malam ini, tim Taruna Tanggap Bencana (Tagana) di bawah naungan Dinas Sosial (Dinsos) bersama BPBD akan terus standby sampai besok, Selasa (19/7).

Dapur umum didirikan sejak Senin sore, sekitar pukul 16.00 WIB oleh Tim Logistik Tagana untuk menyuplai kebutuhan makan korban banjir.

"Mulai berangkat dari markas kemudian masak sampai distribusi makanan maksimal 3 jam. Kami siapkan 800 bungkus makanan. Ini sementara ada telur, mi, ada sambal goreng jamur. Sarden untuk dimanfaatkan saat ini," kata Koordinator Bidang Bencana Tagana, Karsono, kepada Merdeka Banyuwangi.

Karsono menambahkan, Taganan bersama BPBD akan terus standby sampai hari ini. Selain untuk mengantisipasi apabila ada banjir susulan. "Rencana cuma hari ini tapi kalau lihat kondisi masih hujan akan tetap standby terus," ujarnya.

Sementara itu Nurhadi, Kepala Desa Wringinputih, mengatakan suplai logistik dapur umum memang untuk mencukupi kebutuhan makan warganya. Terutama yang tidak bisa memasak akibat perlengkapan dapur yang terendam.

Dia menambahkan, jumlah 800 bungkus makanan yang dibagikan merupakan hasil perkiraan jumlah 240 Kepala Keluarga (KK) dari 8 RT yang terkena dampak banjir. "240 dari perkiraan KK-nya. Total per KK kalau masing-masing KK dibuat 3 orang ya kurang lebih ada 800," ujarnya.

Soal distribusi makanan, Nurhadi telah berkoordinasi dengan Kepala Dusun (Kasun), RW dan RT, yang terkena dampak banjir. "Ini masak selesai langsung dibagikan sekitar habis Magrib," ujarnya.

Makanan tersebut didistribusikan lewat Kasun yang berkoordinasi dengan RT. Di Wringinputih sendiri ada tiga dusun; Krajan, Kabat, dan Tegalpare. Dari situ yang terkena dampak banjir Dusun Krajan, ada 2 RW dan 8 RT.

More Articles ...