logo2

ugm-logo

Sejak Januari, Bencana di Indonesia Tewaskan 133 Orang

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memaparkan hasil rekonstruksi longsor di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan hasil rekapitulasi kejadian bencana triwulan pertama di tahun 2017. Hasilnya, sepanjang Januari hingga April, 903 bencana telah melanda Tanah Air.

"Menyebabkan 133 orang meninggal, 250 orang luka-luka, hampir 1 juta orang mengungsi," ungkap Kepala Pusat Data dan Informasi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (4/4) di sela-sela konferensi pers terkait longsor di Desa Banaran, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Sutopo juga menjelaskan, dari sejumlah bencana tersebut, 99 persen merupakan bencana hidrometeorologi, atau disebabkan karena cuaca. Sutopo menambahkan, sebanyak 11.642 unit rumah rusak, di antaranya 1.928 rusak berat, 2.056 rusak sedang, 7.658 rusak ringan, dan 387 unit fasilitas umum (fasum) rusak. 

Dari segi jumlah kejadian, lanjutnya, jika dibandingkan dengan tahun 2016 silam, tidak jauh berbeda dengan tahun 2017. “Jumlah korban meninggal dan hilang di tahun 2017 lebih banyak ketimbang tahun 2016. Sedangkan di tahun 2017 korban menderita dan mengungsi lebih sedikit di tahun 2016,” ujarnya.

Beberapa kejadian bencana besar yang terjadi di tahun 2017 antara lain bencana longsor di Bangli, Bali pada (9/2) yang mengakibatkan 13 orang meninggal, 8 orang luka-luka, sedangkan 5 rumah tertimbun longsor. Lalu pada (3/3), banjir disertai longsor di Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Kejadian tersebut menyebabkan 8 orang meninggal dunia, dan 3.774 rumah terendam. 

Pada (26/3) banjir bandang terjadi di Kota Padang Sidempuan, akibatnya 5 orang meninggal dunia, dan 157 rumah rusak ringan. Serta kejadian yang baru terjadi tiga hari yang lalu, (1/4) bencana longsor di Ponorogo yang saat ini baru ditemukan 3 orang korban meninggal, 25 orang masih dinyatakan hilang, serta 32 rumah rusak berat.

BPBD Tangerang Belum Terima Laporan soal Kerusakan Akibat Puting Beliung

Tangerang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang mengaku, belum mendapat laporan adanya kerusakan akibat angin puting beliung.

"Belum kami terima, atau memang tidak ada. Karena kalau ada pasti laporannya sudah masuk," kata Najamuddin, Kabid Rekonstruksi dan Rehabilitasi BPBD, Rabu (29/3/3017).

Pihaknya mengimbau agar pemerintah desa dan kecamatan tetap siaga guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana akibat cuaca buruk.

"Koordinasi wilayah di tingkat desa dan kecamatan sangat diperlukan. Sehingga apabila terjadi bencana kita bisa cepat tanggap," ujarnya.

Kata dia, logistik menjadi komponen penting dalam membantu masyarakat.

"Logistik sudah kita siapkan, sudah tersedia. Kalau yang lainnya nanti bisa menyusul," jelasnya.

Ia berharap, pemerintah desa dan kecamatan tidak lama mengajukan permohonan bantuan jika wilayah dilanda bencana.

"Untuk permohonan bantuan minimal kontak personal, suratnya bisa menyusul," imbuhnya.(Nda)

More Articles ...