logo2

ugm-logo

Tanah Longsor Tercatat Jadi Bencana Paling Mematikan Selama 2014-2015

Tanah Longsor Tercatat Jadi Bencana Paling Mematikan Selama 2014-2015

Jakarta - Tanah longsor menjadi bencana yang paling mematikan selama tahun 2014-2015. Berdasarkan data BNPB selama tahun 2014, ada 600 kejadian longsor dengan korban 372 orang tewas, sementara pada tahun 2015 hingga Minggu (10/5/2015), telah terjadi 251 longsor dengan korban 74 orang tewas.

"Kejadian longsor seringkali jarang menjadi pembelajaran di masa berikutnya. Saat terjadi bencana semua sibuk, namun selesai tanggap darurat, semuanya lupa untuk memperbaiki agar longsortidak berulang kembali," Jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya.

Karenanya butuh kerjasama semua pihak untuk mengantisipasi akibat bencana longsor. Masyarakat yang tinggal di daerah rawanlongsor harus dilatih melalui pembentukan kelompok siaga bencana, pemerintah daerah perlu mereview Rencana Tata Ruang wilayahnya, dunia usaha, seperti PT Star Energy dan PTPN juga melakukan mitigasi bencana dengan memasang EWS longsor dan melakukan mitigasi bencana.

Bencana tanah longsor di Pangalengan Bandung hingga Minggu (10/5/2015) mengakibatkan 6 orang tewas, 3 orang masih tertimbun, 6 luka berat, 7 luka ringan dan 170 orang mengungsi.

sumber: TRIBUNJOGJA.COM

RS Darurat Indonesia Mulai Layani Ribuan Warga Satungal Nepal Korban Gempa

RS Darurat Indonesia Mulai Layani Ribuan Warga Satungal Nepal Korban Gempa

Kathmandu, RS darurat Indonesia mulai beroperasi melayani warga Satungal di Nepal pagi ini. Rumah sakit berupa tenda itu akan dibuka pada pukul 08.30 waktu setempat.

"Operasional mulai hari ini field hospital-nya," kata anggota tim dokter Indonesia, Meiky Fredianto di Kathmandu, Nepal, Rabu (6/5/2015).

Setiap harinya direncanakan rumah sakit ini akan beroperasi dari pukul 08.30 hingga 17.00 waktu Nepal. Diutamakan rumah sakit ini melayani korban gempa yang menderita patah tulang.

Meiky menyebutkan dokter ahli ortopedi dan anestesi dilibatkan di rumah sakit ini. 3 Tenaga medis di rumah sakit tersebut berasal dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).

"2 Dokter ortopedi, 1 dokter bedah umum dan 2 dokter anestesi. Cuma ini dibagi dengan dokter Indonesia yang diperbantukan ke RS Kantipur," ujar dokter yang biasa bekerja di RS PKU Muhammadiyah tersebut.

Tim Indonesia Peduli Nepal ini berencana konsentrasi kegiatan dipusatkan di RS Kantipur dan di RS Darurat di Satungal. Rumah sakit darurat diutamakan penanganan UGD dan poliklinik umum.

"Kegiatan ini dibantu oleh sukarelawan lokal 4 orang. Tim di Satungal fokus pada bantuan logistik," kata Direktur Tanggap Darurat BNPB Junjungan Tambunan secara terpisah.

More Articles ...