logo2

ugm-logo

Tanggap bencana, Pemkab siapkan dapur umum untuk korban banjir

Banyuwangi.merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, menyiapkan dapur umum untuk korban banjir di Desa Wringin Putih, Kecamatan Muncar. Wakil Bupati setempat, Yusuf Widiatmoko, juga nampak memantau dapur umum tersebut sekaligus memberikan bantuan makanan cepat saji kepada para korban.

Meski banjir sudah surut sekitar pukul 11.00 WIB, hingga malam ini, tim Taruna Tanggap Bencana (Tagana) di bawah naungan Dinas Sosial (Dinsos) bersama BPBD akan terus standby sampai besok, Selasa (19/7).

Dapur umum didirikan sejak Senin sore, sekitar pukul 16.00 WIB oleh Tim Logistik Tagana untuk menyuplai kebutuhan makan korban banjir.

"Mulai berangkat dari markas kemudian masak sampai distribusi makanan maksimal 3 jam. Kami siapkan 800 bungkus makanan. Ini sementara ada telur, mi, ada sambal goreng jamur. Sarden untuk dimanfaatkan saat ini," kata Koordinator Bidang Bencana Tagana, Karsono, kepada Merdeka Banyuwangi.

Karsono menambahkan, Taganan bersama BPBD akan terus standby sampai hari ini. Selain untuk mengantisipasi apabila ada banjir susulan. "Rencana cuma hari ini tapi kalau lihat kondisi masih hujan akan tetap standby terus," ujarnya.

Sementara itu Nurhadi, Kepala Desa Wringinputih, mengatakan suplai logistik dapur umum memang untuk mencukupi kebutuhan makan warganya. Terutama yang tidak bisa memasak akibat perlengkapan dapur yang terendam.

Dia menambahkan, jumlah 800 bungkus makanan yang dibagikan merupakan hasil perkiraan jumlah 240 Kepala Keluarga (KK) dari 8 RT yang terkena dampak banjir. "240 dari perkiraan KK-nya. Total per KK kalau masing-masing KK dibuat 3 orang ya kurang lebih ada 800," ujarnya.

Soal distribusi makanan, Nurhadi telah berkoordinasi dengan Kepala Dusun (Kasun), RW dan RT, yang terkena dampak banjir. "Ini masak selesai langsung dibagikan sekitar habis Magrib," ujarnya.

Makanan tersebut didistribusikan lewat Kasun yang berkoordinasi dengan RT. Di Wringinputih sendiri ada tiga dusun; Krajan, Kabat, dan Tegalpare. Dari situ yang terkena dampak banjir Dusun Krajan, ada 2 RW dan 8 RT.

Ketua DPRD Bogor Minta Korban Bencana Pergeseran Tanah Direlokasi

Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ade Ruhandi mengunjungi korban bencana pergeseran tanah di kampung Sikantor RT 01/05/, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Bogor - Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ade Ruhandi meminta warga korban bencana pergeseran tanah di kampung Sikantor RT 01/05/, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, segera direlokasi ke tempat yang lebih aman. Korban bencana ini terdiri atas 58 keluarga.

Dia berjanji akan terus membantu relokasi warga kampung itu melalui rapat anggaran. Relokasi sangat mendesak dilakukan mengingat cuaca yang kurang mendukung. "Saya masih menunggu hasil kajian Kementerian ESDM terkait apakah tanah tersebut masih layak atau tidak untuk dihuni. Saya meminta kepada Pemerintah Kabupaten Bogor untuk merelokasi secepatnya warga Desa Malasari," ungkap dia, Senin (18/7).

Dia berterima kasih kepada PT Aneka Tambang Tbk yang telah memberikan bantuan kepada warga yang terkena bencana. "Saya berharap mereka terus membantu warga dan warga lainnya yang ada di kecamatan Nanggung," tambah dia.

Akhir pekan lalu, Ade bersama Adian Napitupulu, anggota DPR Komisi VII dapil Kabupaten Bogor, Dandim Kabupaten Bogor Letkol Czi Dwi Bima Nurahmat, dan Muspika Nanggung mendatangi langsung lokasi kejadian korban bencana pergeseran tanah. Warga berharap Ade bersedia membantu relokasi ke tempat aman.

"Kami takut kembali ke rumah apabila cuacanya hujan, karena khawatir longsor. Saat ini, tembok rumah kami sudah retak akibat tanah bergeser," ujar Heni.

Adian Napitulu meminta Pemkab Bogor segera menyerahkan bantuan ke korban bencana. "Kalau pemerintah daerah kekurangan anggaran untuk membantu masyarakat, bisa mengajukan ke pemerintah pusat. Tapi, saya yakin Ketua Dewan dan Bupati Bogor bisa menanggulangi masalah ini melalui APBD Kabupaten Bogor," kata dia.

More Articles ...