logo2

ugm-logo

Penguatan Kapasitas Penanggulangan Bencana Menuju Jawa Tengah Tangguh Bencana

SEMARANG- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei memberikan pengarahan pada acara rapat koordinasi yang mengusung tema penguatan kapasitas penanggulangan bencana menuju jawa tengah tangguh bencana, bertempat di Kantor BPBD Prov. Jawa Tengah (26/04), yang dihadiri oleh  90 peserta yang terdiri dari kepala pelaksana, sekretaris dan kepala bidang logistik BPBD Prov/Kab/Kota Wilayah Jawa Tengah.

Dalam arahannya Kepala BNPB mengatakan,  selama ini BPBD Prov.Jawa Tengah merupakan BPBD terbaik dalam penanggulangan bencana hal itu tercapai berkat koordinasi dan kerjasama yang baik antar BPBD Prov./Kab/Kota Wilayah Jawa Tengah.  Untuk mempertahankan menjadi BPBD yang terbaik diperlukan penguatan kapasitas kelembagaan dalam penanggulangan bencana, karena dalam perkembangannya intesitas bencana yang terjadi di Provinsi Jawa Tengah dan sekitarnya semakin meningkat. Diharapkan BPBD Prov. Jawa Tengah dapat menurunkan dampak risiko bencana sesuai RPJMN 2014 – 2019 dan BPBD Prov. Jawa Tengah dapat menjadi contoh bagi BPBD lain dalam penanggulanan becana.

Hal senada diungkapkan oleh kepala pelaksana BPBD Prov. Jawa Tengah Sarwa Pramana, “Penanggulangan bencana merupakan pekerjaan yang tidak mudah, diperlukan kerjasama dengan semua pihak terkait penanggulangan bencana, terutama adanya sinergi antara BPBD,” ujar Sarwa.

Bersamaan dalam acara tersebut Kepala BNPB bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meresmikan gudang logistik dan peralatan BPBD Prov. Jawa Tengah. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo  mengatakan bahwa dengan adanya gudang logistik dan peralatan ini diharapkan BPBD Provinsi Jawa Tengah selalu siap 24 jam jika terjadi bencana di Jawa Tengah. Dan Inilah bentuk kerja sama pemerintah, swasta dan masyarakat sehingga masyarakat tidak usah khawatir jika terjadi bencana.

VIDEO: Smart People! Seperti Ini Loh Simulasi Bencana Anak Berkebutuhan Khusus

BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID -- Video berdurasi 53 detik ini merupakan cuplikan dari sejumlah siswa berkebutuhan khusus yang mendapatkan pelatihan menghadapi bencana di SLB Negeri A Kota Bandung, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Senin (11/4/2016).

"Mereka mendapatkan pelatihan karena termarjinalkan dan mereka tidak dapat hak untuk safety. Mereka harus belajar bahwa di masyarakat umum ada cara dan strategi," ujar Wakasek Bimbingan Konseling SLB Negeri A Kota Bandung, Muftiah Yulismi.

Video simulasi bencana bisa dilihat di bawah ini:

Menurutnya, anak berkebutuhan khusus yang hadir pada pelatihan ini memiliki hambatan yang berbeda.

Sebab cara menghadapi bencana yang diberikan pun berbeda bergantung dengan hambatan yang dimiliki anak berkebutuhan khusus.

"Ada visual seperti murid SLB A, mereka tdk bisa melihat tapi bisa menggunakan indera pendengaran. Berarti klue penanggulangan bencana dari suara," kata Muftiah. (*)

More Articles ...