logo2

ugm-logo

Cegah banjir dan tanggulangi bencana, China alokasikan 320 juta yuan

Beijing (ANTARA) - Kementerian Keuangan China mengalokasikan total dana darurat sebesar 250 juta yuan untuk mendukung upaya pengendalian banjir serta penanggulangan bencana, sementara 70 juta yuan lainnya akan digunakan sebagai pendukung upaya penanggulangan bencana geologis.

Dana tersebut, yang dikeluarkan bersama oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian Manajemen Darurat China, akan dialokasikan oleh otoritas setempat untuk mengoordinasikan upaya penyelamatan darurat dan penanggulangan bencana dengan berfokus pada pencarian, penyelamatan, relokasi, serta pemukiman kembali orang-orang yang terdampak bencana alam.

Dalam pernyataan Kementerian Keuangan China tersebut juga disebutkan bahwa dana akan digunakan pula untuk mengidentifikasi dan meredam risiko serta bahaya tersembunyi guna mencegah bencana sekunder serta memperbaiki rumah yang rusak, .

Langkah ini dilakukan menyusul hujan deras yang terus-menerus melanda sejumlah wilayah, termasuk Kota Chongqing di China barat daya, yang menyebabkan banyak korban dan kerugian harta benda.

Bentuk Forum PRB, BPBD KSB Gelar Pelatihan Mitigasi Bencana

Taliwang (Suara NTB) – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menginisiasi pembentukan forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB).

Forum ini pun langsung mengikuti pelatihan yang digelar selama 2 hari.

Kepala Pelaksana BPBD KSB, Abdul Hamid mengatakan, pembentukan forum ini diharapkan dapat menjadi salah satu lokomotif untuk mengintegrasikan berbagai pihak demi kepentingan pengurangan risiko bencana. “Karenanya forum ini kita melibatkan semua pihak” katanya saat membuka kegiatan pelatihan Forum PRB KSB, Senin, 12 Juni 2023.

Forum PRB yang terbentuk ini beranggotakan dari berbagai kalangan masyarakat. Mulai dari perwakilan lembaga usaha, akademisi, organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, media massa, organisasi profesi atau keahlian, lembaga legislatif, yudikatif, organisasi perangkat daerah (OPD) serta relawan penanggulangan bencana.

Menurut Hamid, forum PRB memiliki visi untuk memastikan pembangunan daerah berbasis pengurangan risiko bencana. Dalam aksinya forum PRB memformulasi pembentukan dan pelatihan bagi anggotanya. Selain itu juga mengajak, memfasilitasi sekaligus mengembangkan peran serta masyarakat dengan melibatkan semua pemangku kebijakan dalam penanggulangan bencana.

“Mudah-mudahan dengan terbutkan forum ini sekaligus melatih para anggotanya kemampuan kita mengurangi risiko bencana semakin maksimal,” harap Hamid.

Sementara itu kegiatan pelatihan anggota Forum PRB KSB ini dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra KSB, Mulyadi. Dalam sambutannya ia mengatakan, semakin banyak organ yang berkecimpung dalam hal penanggulangan kebencanaan akan lebih baik. Karena itu hadirnya forum PRB ini bisa menjadi salah satu pendukung pemerintah dalam memberikan penyadaran kepada masyarakat pentingnya upaya-upaya pencegahan terjadinya kebencanaan.

“(KSB) kita ini adalah salah satu daerah dengan risiko bencana tinggi. Jadi kehadiran forum ini menjadi penting. Dan harapan pemerintah dengan forum PRB ini semoga bisa memfasilitasi dan turut mengedukasi masyarakat mengenai upaya-upaya pengurangan risiko kebencanaan di daerah kita,” tukas Mulyadi.

Dalam kegiatan pelatihan forum PRB ini, BPBD KSB menghadirkan perwakilan BPBD NTB sebagai pemateri, Mustakim. Sebagai Analis Kebencanaan Sub Koordinasi Program BPBD NTB, Mustakim menyampaikan fungsi forum PRB termasuk aksi-aksi konkrit yang dapat dilaksanakan forum di tingkat lapangan ke depannya. Di mana forum PRB tidak sekedar menjadi jembatan masyarakat dengan pemerintah tetapi juga harus punya peran dalam mendukung pemerintah menyusun regulasi tentang upaya mengurangi risiko berbagai potensi bencana yang terjadi di daerah. “Forum ini punya tugas pra bencana, saat bencana dan pasca bencana,” imbuhnya. (bug)

More Articles ...