logo2

ugm-logo

Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Tembus 12 Ribu Jiwa

Jakarta, CNN Indonesia -- Korban tewas akibat gempa dahsyat yang melanda Turki dan Suriah menanjak menjadi setidaknya 12.049 orang.

Dilansir CNN, Kamis (9/2), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan jumlah korban tewas di Turki meningkat menjadi setidaknya 9.057 orang dengan 52.979 lainnya dilaporkan terluka.

Sementara, White Helmets, sebuah organisasi sukarelawan di Suriah, mengungkapkan total korban jiwa di Suriah naik menjadi 2.992. Jika dirinci, 1.730 korban jiwa berada di daerah yang dikuasai pemberontak di barat laut. Kemudian, 1.262 korban jiwa lainnya berada di bagian yang dikuasai pemerintah Suriah.

Jumlah korban luka-luka di Suriah di semua wilayah yang terkena dampak juga naik menjadi 5.108, baik di daerah pemberontak maupun yang dikuasai pemerintah.

Setidaknya 58.087 orang terluka di Suriah dan Turki, menurut angka dari pemerintah Turki, White Helmets dan media pemerintah Suriah.

Jumlah korban tewas di kedua negara melampaui proyeksi Survei Geologi Amerika Serikat (United States Geological Survey/USGS) yang memperkirakan 10 ribu orang.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan jumlah kematian akibat gempa dahsyat itu bisa mencapai 20 ribu jiwa.

Angka kematian masih bisa berubah mengingat upaya penyelamatan korban dari puing-puing bangunan yang runtuh masih dilakukan.

Gempa dahsyat berkekuatan M 7,7 mengguncang Turki dan Suriah pada Senin dini hari pukul 04.17, waktu setempat. Gempa itu disebut sebagai yang terbesar dalam 100 tahun terakhir sejak 1939.

Pada Selasa lalu, Erdogan mengumumkan status darurat bencana selama tiga bulan usai gempa mengguncang negaranya.

Status darurat itu berlaku di 10 provinsi negara tersebut. Kesepuluh provinsi bakal dinyatakan sebagai bagian dari zona bencana gempa.

"Kami memutuskan untuk mengumumkan keadaan darurat guna memastikan bahwa penyelamatan dan pemulihan kami dapat dilakukan dengan cepat," kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dikutip AFP.

Dalam kesempatan itu, Erdogan menegaskan bakal mengirim lebih dari 50 ribu personel penyelamat ke daerah terdampak.

Dia juga bakal mengalokasikan 100 miliar lira atau setara Rp80 triliun untuk dana bantuan.

Warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri bisa melaporkan diri melalui portal peduli WNI secara online di situs www.peduliwni.kemlu.go.id.

Sementara itu, bagi keluarga yang ingin menghubungi kerabat atau rekan di Turki, bisa menghubungi hotline perlindungan WNI di Ankara, yakni +905321352298.

Untuk di Suriah, dapat menghubungi hotline perlindungan WNI di Damaskus, yakni +963954444810.

Belum Sebulan 2023, BNPB Catat Ada 81 Kali Kejadian Bencana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 81 kalikejadian bencana terjadi di awal tahun 2023. Kejadian bencana tersebut diantaranya gempa bumi dua kali, cuaca ekstrem 37 kejadian, banjir 19, tanah longsor 13, kebakaran hutan dan lahan tujuh, dan gelombang pasang tiga.

"Hari ini baru tanggal 18 Januari 2023, tetapi sudah terjadi 81 kali bencana, dengan kata lain memang setiap hari di negara kita ini terjadi bencana 4/5 kali bencana," ujar Kepala BNPB Letjen TNI TNI Suharyanto saat Rapat Kerja BNPB dengan Komisi VIII DPR RI yang disiarkan secara daring, Rabu (18/1/2023).

Suharyanto mengatakan, bencana yang terjadi di awal 2023 ini didominasi bencana hidrometeorologi basah. Suharyanto mengatakan, bahkan di awal tahun ini banjir cukup signifikan terjadi hampir di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah.

"Hampir seluruh kabupaten kota di sana alami banjir pada saat awal tahun kemudian juga Sulawesi Selatan, 20 kabupaten kota juga banjir dan masih banyak di tempat-tempat lainnya," ujar Suharyanto.

Sementara, BNPB mencatat ada 3.542 kejadian bencana yang terjadi di Indonesia pada 2022. Secara keseluruhan kejadian 3.542 bencana pada 2022 juga didominasi bencana hidrometeorologi basah yakni banjir 1.530, cuaca ekstrem 1.067, tanah longsor 634, Karhutla 252, gelombang pasang dan abrasi 26, kekeringan empat, gempa bumi 28 erupsi dan gunung api 1.

Jika dibandingkan sebelumnya, jumlah ini mengalami penurunan yakni ada lebih dari 5 ribu bencana pada 2021.

Namun demikian, dari sisi dampak dan kerugian justru mengalami peningkatan.

"Apabila dibandingkan dengan tahun 2021 memang dari segi kuantitas jumlah ini mengalami penurunan, kalau kita lihat dampaknya baik itu dampak kerusakan rumah, fasilitas infrastruktur maupun kerugian jiwa di tahun 2022 ini mengalami peningkatan," kata Suharyanto.

Dalam catatan BNPB, korban meninggal akibat bencana pada 2023 yakni 857 meninggal dunia, 46 hilang, 5juta orang lebih mengungsi dan 8.726 luka-luka. Sementara dampak kerusakan ada 95.324 rumah rusak, 1.980 fasilitas rusak, 163 perkantoran dan 342 jembatan.

Suharyanto mencontohkan, gempa bumi di Cianjur dengan kekuatan 5,6 Magnitudo pada akhir Tahun 2022 telah meluluhlantakkan beberapa kecamatan.

"Apalagi tadi Bapak ketua juga menyampaikan di akhir tahun kemarin, juga terjadi bencana yg cukup besar yaitu bencana Cianjur, meskipun kekuatannya 5,6 skala richter tetapi karena kedalamannya juga cukup dangkal 10 km dan berada di darat sehingga dampak yang terjadi juga cukup signifikan," ujarnya.

More Articles ...