logo2

ugm-logo

Mitigasi Bencana Iklim Melalui Reboisasi, Pengabdian Masyarakat di Cikapek Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Organisasi Lingkungan Hidup Donor Oksigen Indonesia tengah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Sukabumi, sejak 23 Juli hingga 30 Juli 2023 mendatang. Organisasi tersebut beranggotakan mahasiswa dari tiga kampus yang ada di Kota Sukabumi dan satu lainnya berasal dari Kota Bandung.

Pengabdian masyarakat dengan tema "Amalkan Pengetahuan, Berbakti untuk Negeri" diikuti oleh 20 orang mahasiswa. Kegiatan dibuka dengan penanaman 50 pohon mahoni dan cengkeh di Kampung Cikapek, Desa Sukamekar, Goalpara, Kabupaten Sukabumi.

Kegiatan pengabdian masyarakat Organisasi Lingkungan Hidup Donor Oksigen Indonesia di Sukabumi mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Hal ini terkait kebutuhan akses pendidikan dan literasi untuk anak-anak yang selama ini tidak didapatkan di sekolah.

Aris Rahman (18 tahun), dari divisi kesehatan Donor Oksigen Indonesia mengatakan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan bentuk nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dan sesuai dengan slogan organisasi yaitu adil dan lestari.

"Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan upaya kami untuk membantu negara dalam memberikan akses pendidikan yang adil dan melakukan mitigasi bencana iklim melalui reboisasi. Semoga kedepan lebih banyak mahasiswa yang tergerak hati dan fisiknya untuk berbakti dan mengabdi pada lingkungan sekitar." kata Aris, dikutip sukabumiupdate.com, Rabu (26/7/2023).

Ada beberapa kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan Organisasi Lingkungan Hidup Donor Oksigen Indonesia di Sukabumi, diantaranya Pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan serta Pembangunan taman Baca Masyarakat.

Kemudian, sebagai upaya mitigasi bencana ekologi ada juga penanaman 50 pohon mahoni dan cengkeh di lahan kritis. Sementara kegiatan pendidikan dilakukan dengan belajar bersama siswa SD Negeri Cikapek, Kabupaten Sukabumi.

Nantinya, kegiatan pengabdian masyarakat Organisasi Lingkungan Hidup Donor Oksigen Indonesia di Sukabumi akan ditutup dengan pembuatan kebun Tanaman Obat dan Keluarga (TOGA) bersama masyarakat Cikapek.

Pembangunan taman baca termasuk salah satu hal yang sudah lama diharapkan masyarakat Cikapek, Kabupaten Sukabumi. Apalagi kondisi pandemi COVID-19 dua tahun silam, membuat anak-anak di Cikapek sedikit tertinggal dalam mengembangkan kemampuan kognitifnya.

Masyarakat turut mengapresiasi layanan kesehatan yang diselenggarakan oleh Organisasi Lingkungan Hidup Donor Oksigen Indonesia. Layanan kesehatan ini berupa pemeriksaan dan konsultasi kesehatan gratis untuk masyarakat Cikapek, Kabupaten Sukabumi.

Terakhir, program reboisasi menjadi upaya edukasi dan pencegahan yang berdampak positif pada lingkungan masyarakat Cikapek, Kabupaten Sukabumi.

Masyarakat setempat, Ade (40 tahun), mengatakan kedatangan tim Donor Oksigen Indonesia membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar, mulai dari kesehatan hingga pendidikan di kampung Cikapek, Kabupaten Sukabumi.

"Terimakasih banyak, kegiatan pengabdian ini jadi menambah semangat belajar anak-anak di Cikapek. Anak saya juga ikut di taman baca" kata Ade.

7 Hal yang Harus Dilakukan saat Terjadi Gempa

Belajar dari gempa di Kabupaten Cianjur, membuat kita menyadari bahwa penting bagi kita untuk mengetahui berbagai langkah antisipatif untuk terhindar dari dampak gempa bumi. Karena hanya dengan demikian, jumlah korban baik luka maupun korban jiwa dapat diminimalisir saat terjadi gempa berikutnya.

Salah satu bentuk langkah antisipatif yang bisa dipelajari adalah mengenai apa yang harus dilakukan saat gempa terjadi. Dengan mengetahui hal tersebut, maka potensi selamat bagi korban gempa yang sedang berada di lokasi rawan dan tidak memungkinkan untuk lari ke ruang terbuka menjadi lebih meningkat.

Apa yang Harus Dilakukan saat Terjadi Gempa Bumi?

Berikut ini adalah beberapa hal penting yang harus dilakukan saat gempa bumi terjadi, diantaranya adalah:

  1. Melindungi kepala dengan menggunakan bantal atau helm, atau berdirilah di bawah pintu.

  2. Berlindung di bawah meja untuk menghindari dari benda-benda yang dimungkinkan akan jatuh seperti atap atau benda berbahaya lainnya.

  3. Bila keluar rumah, perhatikan kemungkinan pecahan kaca, genteng atau material lain. Tetap lindungi kepala anda dan segera menuju ke lapangan terbuka.

  4. Jangan berdiri di dekat tiang, pohon atau sumber listrik atau gedung yang mungkin roboh.

  5. Kenali bagian bangunan gedung atau rumah yang memiliki struktur kuat, seperti pada sudut bangunan untuk berlindung.

  6. Ikuti instruksi evakuasi dari pengelola, penjaga, atau petugas yang berwenang.

  7. Pilihlah menggunakan tangga darurat untuk melakukan evakuasi keluar bangunan. Apabila sedang berada di dalam elevator, tekan semua tombol atau gunakan interphone untuk melakukan panggilan kepada pengelola gedung.

Gempa di Kabupaten Cianjur memberikan duka yang mendalam bagi masyarakat Indonesia, namun demikian, pelajaran penting mengenai langkah antisipatif saat terjadi bencana juga harus diambil untuk meningkatkan jumah korban yang selamat dari bencana-bencana yang akan terjadi di waktu mendatang.

Segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami luka selama masa evakuasi, agar bisa segera mendapatkan penanganan sedini mungkin dari petugas kesehatan.

sumber: puskris kemenkes

https://youtube.com/shorts/qJ3_JYk25mg

More Articles ...