logo2

ugm-logo

Update Erupsi Gunung Semeru 2021: Daftar Daerah Terdampak Hujan Abu

sumber: tirto.id - Gunung Semeru mengalami erupsi pada hari Sabtu, 16 Januari 2021 pukul 17.24 WIB. Bahkan, ada lima kecamatan yang diguyur hujan abu vulkanik. Lima kecamatan tersebut adalah Kecamatan Candipuro, Kecamatan Pasrujambe, Kecamatan Senduro, Kecamatan Gucialit, dan Kecamatan Pasirian, demikian seperti dilansir Antaranews.

Berikut adalah daftar nama, dusun, desa dan kecamatan yang terdampak langsung hujan vulkanik sebagaimana dilaporkan oleh Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo.


1. Kecamatan Candipuro

  • Dusun Kajar Kuning;
  • Desa Sumbermujur;


2. Kecamatan Pasrujambe

  • Dusun Munggir;
  • Dusun Sumberingin;
  • Dusun Tulusrejo;
  • Dusun Tawon Songo;
  • Desa Pasrujambe;
  • Desa Kertosari;
  • Desa Jambearum;
  • Desa Jambe Kumbu;
  • Desa Sukorejo.


3. Kecamatan Senduro

  • Desa Senduro;
  • Desa Burno;
  • Desa Kandangtepus;
  • Desa Wonocempokoayu;
  • Desa Ranupane;
  • Desa Pandansari;
  • Desa Kandangan;
  • Desa Bedayu.


4. Kecamatan Gucialit

  • Desa Sombo;
  • Desa Gucialit.


5. Kecamatan Pasirian

  • Desa Pasirian;
  • Desa Nguter.


Sejauh ini, tidak ada korban jiwa dan pengungsi akibat erupsi tersebut. Status gunung masih pada Level II (Waspada), masyarakat/pengunjung/wisatawan diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 4 km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara, demikian dilaporkan laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Status ini akan selalu dipantau, mengingat potensi ancaman bahaya erupsi Gunung Semeru berupa awan panas guguran dan guguran batuan dari kubah/ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak.

Apabila hujan, maka dapat terjadi lahar dingin di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak. Dengan terjadinya erupsi gunung Semeru ini, PVMBG mengimbau:

  1. Masyarakat/pengunjung/wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 Km dari kawah/puncak G. Semeru dan jarak 4 Km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak G. Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.
  2. Agar Masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.
  3. Perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.
  4. Mewaspadai ancaman lahar di alur sungai/lembah yang berhulu di G. Semeru (mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk).


BPBD Lumajang sendiri telah mengakhiri masa tanggap darurat Gunung Semeru sejak 24 Desember 2020 lalu. Sebelumnya guguran awan panas Semeru Lumajang juga terjadi pada 1 Desember. Pada saat itu tidak ada korban jiwa namun 7 ekskavator terbawa lahar dingin di Curah Kobokan, menurut laporan BPBD Lumajang.

Erupsi Gunung Semeru, BNPB: 902 Warga Mengungsi

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendapat laporan dari BPBD Kabupaten Lumajang bahwa terdapat 902 warga mengungsi yang tersebar di beberapa titik akibat erupsi Gunung Semeru.

Abdul Muhari, pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mengatakan sebanyak 305 orang mengungsi di beberapa fasilitasi pendidikan dan balai desa di Kecamatan Pronojiwo, dengan rincian :

- SDN Supiturang 04:  80 orang
- Masjid Baitul Jadid Dsn. Supiturang: 50 orang
- SDN Oro-Oro Ombo 3: 20 orang
- SDN Oro-Oro Ombo 2: 35 orang
- Masjid Pemukiman Dusun Kampung Renteng Desa Oro-oro Ombo: 20 orang
- Balai Desa Oro-Oro Ombo:  40 orang
- Balai Desa Sumberurip: 25 orang
- SDN Sumberurip 2: 25 orang
- Sebagian masyarakat mengamankan diri di rumah keluarganya di sekitar ketinggian Dusun Kampung Renteng dan Dusun Sumberbulus, Desa Oro-Oro Ombo.

Kemudian sebanyak 409 orang di lima titik balai desa di Kecamatan Candipuro. Yaitu balai desa Sumberwuluh; balai desa Penanggal; balai desa Sumbermujur; Dusun Kampung Renteng dan Dusun Kajarkuning, Desa Sumberwuluh.

Sebanyak 188 orang mengungsi di empat titik yang terdiri dari rumah ibadah dan balai desa di Kecamatan Pasirian. Yaitu balai desa Condro, balai desa Pasirian, masjid Baiturahman Pasirian, dan masjid Nurul Huda Alon-Alon Pasirian.

Menurut Abdul, kejadian sebaran awan panas guguran Gunung Semeru juga menyebabkan beberapa rumah warga tertutup material vulkanik serta jembatan Gladak Perak di Curah Kobokan yang menjadi akses penghubung Lumajang dan Malang terputus. "BPBD Kabupaten Lumajang menggunakan alat berat wheel loader untuk membuka akses jalan Curah Kobokan serta melakukan pendataan lanjutan terkait kerugian materil lainnya akibat peristiwa ini," ujar Abdul dalam keterangannya, Ahad, 5 Desember 2021.

More Articles ...