logo2

ugm-logo

Gempa Sulbar, BNPB: 7.863 Rumah dan 62 Fasilitas Umum Rusak

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 7.863 rumah dan juga 62 fasilitas umum mengalami kerusakan akibat gempa bumi M6,2 yang mengguncang Kabupaten Mamuju dan Majene Sulawesi Barat, beberapa waktu lalu.

Dimana data kerusakan di Majene meliputi rumah 4.122 unit, fasilitas ekonomi dan perkantoran 32 unit, fasilitas kesehatan 17 unit dan kantor militer 1 unit.

Sementara data kerusakan di Mamuju antara lain, rumah 3.741 unit, fasilitas kesehatan 5 unit, jembatan 3 unit, Pelabuhan 1, mini market 1, perkantoran 1 dan hotel 1.

Sehingga, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Rifai mengatakan dari data sementara total kerusakan dan kerugian akibat gempa tersebut mencapai Rp829,1 miliar. “Total tersebut teridentifikasi untuk wilayah Kabupaten Mamuju dan Majene di Provinsi Sulawesi Barat,” ungkapnya dari rilis yang diterima MNC Portal Indonesia, Rabu (27/1/2021).

Total kerusakan dan kerugian di Majene mencapai Rp449,8 miliar. Angka tersebut dinilai dari sektor permukiman Rp365,3 M, sosial Rp76,9 M, ekonomi Rp5,13 M, lintas sektor Rp2,1 M dan infrastruktur Rp235 juta.

Sedangkan di Mamuju, total nilai kerusakan dan kerugian mencapai Rp379,3 miliar. Rincian nilai kerusakan dan kerugian sebagai berikut, permukiman Rp270,1 M, ekonomi Rp50,4 M, lintas sektor Rp39,9 M, sosial Rp17,4 M dan infrastruktur Rp1,3 M.

Rifai juga mengatakan data kerusakan dan kerugian yang masih dinamis ini dilakukan oleh Tim Jitupasna dari Kedeputian Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB. Selanjutnya data ini akan dilaporkan kepada Gubernur Sulbar untuk langkah selanjutnya. “Data susulan akan melalui proses yang sama, yaitu dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat. Data yang sudah ada akan diproses terlebih dahulu dan segera ditindaklanjuti,” katanya.

PMI Bangun 2 Gudang Logistik Darurat Distribusi Bantuan Gempa Sulbar

JAKARTA, KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) membangun dua gudang logistik di wilayah Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).

Staf Logistik PMI Pusat Ilham Husnul mengatakan, gudang tersebut berfungsi mempermudah dan mempercepat pendistribusikan bantuan kepada para korban gempa.

“Sebanyak enam relawan dari Tim Logistik PMI Pusat dan daerah dikerahkan dalam respons bencana gempa Sulbar dengan membangun gudang logistik darurat di wilayah Majene dan Mamuju," kata Ilham dikutip dari Antara, Senin (25/1/2021)

Ilham mengatakan, pengaturan distribusi bantuan untuk bencana gempa akan dipusatkan di gudang logistik tersebut. Sebab, prioritas PMI, kata dia, yakni untuk layanan dan distribusi bantuan.

Gudang tersebut, kata dia, berkapasitas 240 meter persegi dan berfungsi sebagai penyimpanan bantuan dan logistik.

“Agar terjaga kondisinya serta lebih cepat dan mudah dalam mendistribusikan berbagai bantuan untuk penanganan pasca-gempa khususnya bagi para penyintas yang tinggal di pengungsian,” ucap dia.

Menurut Ilham, distribusi logistik di Sulawesi Barat belum merata akibat adanya hambatan, misalnya kondisi medan.

Hal itu, kata dia, karena banyak korban gempa yang mengungsi di pelosok seperti perbukitan yang sulit diakses.

Selain itu, tidak meratanya distribusi bantuan karena banyak korban bencana yang kehilangan dokumen penting masyarakat sebagai syarat penerimaan bantuan, misalnya, KTP, kartu keluarga dan lainnya.

Lebih lanjut, Iham menuturkan, berdasarkan hasil pendataan cepat (rapid assessment) PMI, sejumlah kebutuhan yang mendesak saat ini yakni air bersih, makanan, kesehatan dan kelengkapan rumah tangga berupa selimut dan tenda.

"Hingga 24 Januari, PMI telah menyalurkan 200 paket perlengkapan keluarga, 200 selimut, 11 ribu potong pakaian, 51.500 masker kain dan medis dan 500 terpaulin," kata Ilham.

Di sisi lain, PMI juga melengkapi relawannya dengan alat pelindung diri agar terhindar dari bahaya penularan Covid-19.

Dalam hal ini, PMI mengirimkan 1.000 pelindung wajah, 500 sarung tangan karet, penyanitasi tangan serta 100 baju hazmat.

Pada sektor pelayanan, Ilham mengatakan, PMI telah mendistribusikan 200.900 liter air bersih, melakukan 44 program dukungan psikososial, tujuh pemulihan hubungan keluarga, 647 layanan kesehatan, serta 39 pelayanan ambulans dan pertolongan pertama.

"Bantuan yang disalurkan PMI juga ada yang berasal dari masyarakat, selain itu PMI membuka rekening untuk warga yang ingin ikut berdonasi membantu saudara-saudara kita yang sedang ditimpa musibah di Sulbar," ucap Ilham.

More Articles ...