Bisnis.com, JAKARTA - Lebih dari 12.000 wagra di wilayah Nusa Tenggara Timur yang terdampak bencana yang dipicu oleh siklon tropis Seroja masih mengungsi di sejumlah titik pengungsian. Data BNPB per Rabu (14/4/2021), pukul 20.00 WIB, mencatat 12.334 penyintas. Dari jumlah tersebut, jumlah warga yang mengungsi terbesar di Kabupaten Rote Ndao sejumlah 5.556 warga. Kemudian, di Kabupaten Flores Timur 2.118 warga, Kupang 1.698, Lembata 1.146, Timur Tengah Selatan 690, Belu 644, Sumba Timur 510, Kota Kupang 265, Sabu Raijua 59 dan Ende 20. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan beberapa wilayah kabupaten yang terdampak tetapi tidak teridentifikasi adanya pengungsian berada di Malaka, Ngada, Sumba Barat, Sumba Tengah, Alor, Sikka, Manggarai, Manggarai Timur dan Nagekeo. Total dampak di Provinsi NTT mencatat korban meninggal dunia 181 orang dan hilang 47, sedangkan warga terdampak mencapai 122.232 KK (428.986 orang). "Saat peristiwa terjadi, total korban luka mencapai 258 orang. Di samping korban jiwa, bencana yang dipicu siklon tropis Seroja mengkibatkan lebih dari 66.000 rumah rusak dengan tingkat ringan hingga berat," kata Raditya dalam keterangan tertulis, Kamis (15/4/2021). BNPB mencatat total rumah rusak berat 17.124 unit, rusak sedang 13.652 dan rusak ringan 35.733. Merespons kondisi yang masih darurat, pemerintah daerah dan berbagai pihak masih melakukan upaya penanganan darurat, seperti pelayanan medis warga, penyelenggaraan dapur umum, pendistribusian logistik, pembersihan lingkungan maupun pembukaan daerah terisolir. Berdasarkan laporan dari pos komando (posko) utama, jaringan komunikasi sudah kembali normal. Adapun, PLN mengoptimalkan perbaikan jaringan listrik di seluruh wilayah NTT. "Dalam proses perbaikan, pihaknya [PLN] melakukan pemadaman secara bergiliran untuk memperbaiki jaringan yang saling terhubung di beberapa wilayah," ujarnya. Jaringan listrik di Sebagian Kabupaten Flores Timur telah kembali normal, sedangkan jaringan listrik dan telepon di Kabupaten Ngada masih belum optimal. "Selama proses penanganan darurat di wilayah NTT, BNPB terus melakukan koordinasi dan pemantauan. Selain itu, BNPB masih melakukan pendampingan posko di beberapa wilayah terdampak," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Update Bencana NTT: Lebih dari 12.000 Warga Masih Mengungsi", Klik selengkapnya di sini: https://kabar24.bisnis.com/read/20210415/15/1381440/update-bencana-ntt-lebih-dari-12000-warga-masih-mengungsi.
Author: Fitri Sartina Dewi
Editor : Fitri Sartina Dewi
Hingga Tadi Malam, Terdata 222 Orang Tewas dan Hilang Akibat Bencana Siklon Tropis Seroja
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Hingga Minggu 11 April malam, sebanyak 177 orang dilaporkan meninggal dunia dan 45 lainnya dilaporkan masih hilang akibat bencana Siklon Tropis Seroja yang melanda Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Korban bertambah usai dalam pencarian korban pada hari Minggu, tim kembali menemukan 3 korban meninggal dunia.
Demikian keterangan Wagub NTT Josef Adrianus Nae Soi dalam konferensi pers di Posko Tanggap Darurat Bencana Siklon Tropis Seroja Provinsi NTT, pada Minggu 11 April 2021 malam.
"Dengan demikian total seluruh korban meninggal dan hilang adalah 222 orang," ujar Josef Nae Soi.
Data Satgas Tanggap Darurat Bencana NTT, korban meninggal dunia terdapat di 8 kabupaten dan Kota Kupang.
Sementara korban yang masih hilang ada di 5 kabupaten.
Korban meninggal dunia terbanyak saat ini berada di Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur dengan 72 orang.
Berikut di Lembata sebanyak 46 orang, menyusul Kabupaten Alor sebanyak 28 orang, Kabupaten Kupang sebanyak 12 orang, Kota Kupang 6 orang, Kabupaten Malaka 6 orang Sabu Raijua 3 orang dan Ende serta Sikka masing masing 1 orang.
Sementara itu, korban yang masih hilang terdapat di Kabupaten Lembata sebanyak 22 orang, Kabupaten Alor sebanyak 13 orang, Kabupaten Flores Timur sebanyak 2 orang, Kabupaten Sabu Raijua sebanyak 3 orang dan Kabupaten Kupang sebanyak 3 orang.
Oepoli, Kabupaten Kupang Belum Terjangkau
Wagub Josef Nae Soi mengatakan, dari seluruh daerah yang terdampak bencana, hanya satu wilayah di Kabupaten Kupang yang belum terjangkau logistik tanggap darurat bencana.
Keterlambatan itu diakui Josef Nae Soi karena alasan akses ke wilayah itu yang terputus.
"Daerah yang belum terjangkau yaitu di kabupaten Kupang, dan ini agak terlambat kita mendapatkan informasi karena memang kondisi daerah terputus karena hanya bisa dilalui jalan darat dan laut dan kemarin-kemarin cuaca sangat tidak bersahabat," kata dia.
Beberapa desa di wilayah Kecamatan Amfoang Timur Kabupaten Kupang yang belum dijangkau itu kata dia akan diatasi dengan pengerahan armada helikopter untuk melakukan distribusi logistik mulai besok, Senin 12 April 2021.
"Oleh sebab itu, mulai besok kami akan kerahkan armada berupa helikopter untuk menuju ke tempat yang belum terjangkau," kata dia.
Distribusi logistik ke wilayah Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Sumba Timur juga akan dilaksanakan Senin besok dengan menggunakan armada KRI Ahmad Yani.
"Mulai besok kami akan teruskan lagi dengan bantuan baik darat, laut maupun udara. Besok KRI Ahmad Yani akan bertolak ke sabu dan Sumba timur.
Di beberapa lokasi di kabupaten Kupang ,kami menyiapkan satu feri ke daerah yang belum terjangkau," tambah dia.
Sementara untuk semua wilayah terdampak bencana di kabupaten Flores Timur, Lembata dan Alor yang jumlah korbannya cukup banyak, distribusi logistik tanggap darurat bencana telah dilaksanakan sebagaimana mestinya.
"Sampai hari ini desa yang punya korban sudah mendapat bantuan, dan pengungsi sudah kita minta pindahkan ke rumah penduduk supaya menghindari klaster batu Covid-19," tegas Josef Nae Soi.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Update Korban Bencana Siklon Tropis NTT, Hingga Minggu Malam 177 Meninggal Dunia, 45 Masih Hilang
More Articles ...
- Viktor Laiskodat Menilai Status Bencana Nasional di NTT Tidak Diperlukan
- Waspadai Hujan Lebat Berdampak Longsor hingga Banjir Bandang Usai Gempa Malang
- Peringatan Jatim Hujan Usai Gempa Malang M 6,1, Waspada Longsor-Banjir
- Korban Tewas Banjir Bandang Flores Timur NTT Bertambah Jadi 54 Orang
- Banjir NTT, 54 Orang Meninggal dan Permukiman Porak-poranda
- Nelayan di Pangandaran Dilatih Penanggulangan Bencana
- Kabar Buruk Vaksin AstraZeneca Lagi, Kini dari Kanada
- BNPB Sebut Lima Desa Kena Dampak Kebakaran Kilang Minyak Pertamina
- Dekat Zona Megathrust, Bandara Yogyakarta Punya Teknologi yang Bisa Ukur Tingkat Guncangan Gempa Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Dekat Zona Megathrust, Bandara Yogyakarta Punya Teknologi yang Bisa Ukur Tingkat Guncangan Gempa, h
- Teknologi Informasi dalam Pengurangan Risiko Bencana di Bandung Barat
- LIPI kembangkan teknologi mitigasi bencana berbasis riset fundamental
- Integrasi Sains dan Teknologi dalam Mengurangi Risiko Bencana Alam
- Dua Kampung Siaga Bencana Dibentuk di Garut Selatan
- Banjir Bandang, Puluhan Hektare Sawah di Sumedang Selatan Gagal Panen
- Palu Tanggap Bencana ajak Kerjasama Pemkot Siapkan Penanganan Kondisi Darurat
- Apa Itu Mitigasi Bencana: Kapan dan Bagaimana Tindakannya?
- Pencegahan dan Mitigasi Jadi Kunci Utama Tangani Bencana
- Susun Desain Mitigasi Bencana, BNPB Gelar FGD di Cirebon
- Mitigasi pandemi oleh pemerintah berkontribusi positif di tenaga kerja
- Kostrad Terjunkan Tim Satgas Kesehatan Untuk Bantu Korban Bencana Sulbar
- Pemprov DKI Raih Penghargaan Penanggulangan Bencana dari BNPB
- BNPB: Ada 810 Bencana Alam Sejak Januari 2021, 275 Orang Meninggal
- Mitigasi Bencana di Sulbar Harus Diperkuat
- BPPT Ungkap 5 Teknologi Reduksi Risiko Bencana di Indonesia
- Doni Monardo beberkan langkah-langkah BNPB mengantisipasi bencana di Indonesia
- Jokowi: Indonesia Ranking Tertinggi Negara Paling Rawan Risiko Bencana
- Jokowi Ingatkan Mitigasi Jadi Kunci Mengatasi Risiko Bencana
- 198.610 Orang Disuntik Vaksin Covid-19 dalam Sehari
- Varian Corona B117 Masuk RI, Ampuhkah Vaksin yang Dipakai? Ini Perbandingannya
- Jadi Kampus Konservasi, Unnes Adakah FGD Tanggap Bencana
- Siaga Banjir dan Bencana, Pemprov DKI Siapkan Toa hingga Sumbangan
- Beradaptasi Dengan Bencana
- Anies Baswedan Apresiasi Persatuan Masyarakat Saling Bantu Hadapi Bencana Jakarta
- Daftar 30 Titik Banjir di Jakarta Versi Jaki
- Kasad Minta Pasokan Bantuan untuk Penanganan Bencana Dipercepat
- Ahli Ungkap Alasan Indonesia Banyak Dilanda Bencana Alam
- Alarm Deteksi Dini Bencana Longsor Nganjuk Rusak Sudah Setahun
- 42 Titik Rawan Bencana Terdeteksi di Sulawesi Selatan
- Mitigasi Bencana Jabar Jadi Rujukan Pembahasan UU Penanggulangan Bencana
- Pemprov Sumsel Jamin Stok Bantuan Bencana
- Muhammadiyah Ingatkan Indonesia Sebagai Negara "Supermarket Bencana"
- 85 EWS Dipasang di Daerah Rawan Bencana Temanggung
- Bencana Banjir dan Tragedi Longsor di Nganjuk, 20 Warga Masih Tertimbun
- Status Tanggap Darurat Banjir di Kalsel Diperpanjang Hingga 10 Februari 2021
- Menangani Bencana Alam disaat Pandemi Covid
- Aksi Sosial Persakmi dan Tim Gabungan Peduli Sulbar
- Gunung Merapi keluarkan awan panas puluhan kali, setidaknya 150 warga diungsikan
- Gempa M 5,4 Getarkan Pesisir Barat Lampung
- Dilema Penanganan Banjir di Jabar, Banyak Lahan Resapan Kritis hingga Terbenturnya Kemampuan Anggaran
- Arutmin sebut pembukaan lahan besar-besaran dapat menjadi penyebab banjir di Kalsel
- Kegagalan Cegah Banjir Kalimantan Selatan
- BNPB targetkan penyelesaian dampak gempa Sulbar selesai enam bulan
- Gempa Sulbar, BNPB: 7.863 Rumah dan 62 Fasilitas Umum Rusak
- PMI Bangun 2 Gudang Logistik Darurat Distribusi Bantuan Gempa Sulbar
- Korban Meninggal Akibat Gempa di Sulbar Mencapai 105 Orang
- Gubernur Sulbar Menangis saat Temui Pengungsi Korban Gempa di Polman
- Sudah ke-35, Gempa Susulan Mamuju-Majene Diperhitungkan 3-4 Minggu
- Penjelasan BMKG soal Gempa Magnitudo 7,0 di Kepulauan Talaud, Termasuk Gempa Besar
- Minta Masyarakat Waspada, BMKG Beberkan Kawasan Seismic Gap di Zona Sumber Gempa Megathrust dan Sesar Aktif
- Inilah Daftar Daerah Rawan Gempa Berdasar Data BMKG, Waspadalah!
- Kasus Positif Corona di Amerika Serikat Tembus 25 Juta!
- Banjir di Indonesia, Benarkah karena Curah Hujan dan Cuaca Ekstrem?
- Gempa Majene Kembali Terjadi, BMKG Ungkap Sudah 32 Kali Susulan
- Waspadai Penyakit Pascabanjir, Dinkes Banjarbaru Sediakan Fasilitas Kesehatan untuk Korban Banjir
- Status Merapi Terkini 15 Januari 2021
- BPPTKG: Dalam 12 Jam Terakhir, Gunung Merapi Tercatat Keluarkan 18 Kali Lava Pijar
- Banjir Hulu Sungai Tengah semakin parah
- Berita Banjir di Kalsel: Air Capai 2 Meter, Warga Butuh Pertolongan
- Kronologi Banjir di Kab. Hulu Sungai Tengah, Prov. Kalimantan Selatan
- Jakarta Butuh Sekitar 16 Juta Dosis Vaksin Covid-19 agar Tercipta Herd Immunity
- 15 Juta Dosis Vaksin Sinovac Mendarat Lagi di RI
- Perlu Tahu, Ini 4 Tahap Penyuntikan Vaksin COVID-19
- Program vaksin corona dimulai, pahami efek samping pasca vaksinasi
- Suntik vaksin Covid-19 dimulai, tolak vaksinasi dihukum 1 tahun & denda Rp 100 juta
- Vaksin Pfizer Biontech masuk daftar penggunaan darurat WHO
- Terima Sertifikasi Halal Vaksin Covid-19, Bio Farma: Kehalalan Jadi Isu Utama di Negara Kita
- Cerita Dokter yang Suntikkan Vaksin Covid-19 untuk Jokowi, Sempat Gemetar di Awal
- BNPB kerja sama dengan 7 PTN untuk pemulihan pascabencana alam
- Varian baru Covid-19: Paling tidak 20 negara mendeteksi mutasi baru, mengapa perkembangan ini mengkhawatirkan?
- 2.925 Bencana Alam di tahun 2020
- 3 Efek Samping Vaksin COVID-19 yang Ditemukan Sejauh Ini
- Tak Semua Bisa Suntik Vaksin Covid-19, Ini Penyakit Penyerta yang Belum Layak Vaksinasi
- Data BNPB Sepanjang 2020: Banjir, Bencana Alam Paling Banyak Terjadi
- Banjir di Lemah Abang Cirebon, BMKG Sebut Akibat Curah Hujan Sangat Lebat
- Bio Farma: Laporan Sementara Vaksin Covid-19 Sinovac Diterbitkan Desember 2020
- Ini Daftar Orang-orang yang Tidak Boleh Divaksin COVID-19
- Vaksin Sinovac Tiba, Indonesia Kebut Izin Darurat BPOM & Fatwa MUI
- Alasan Indonesia Beli Vaksin Corona Meski Belum Ada Izin Edar
- 107 Juta Orang Bakal Dapat Vaksin Corona, 75 Jutanya Bayar Sendiri
- Vaksin Sinovac Belum Terbukti Efektif, Satgas: Pemerintah Punya Pertimbangan Sebelum Beli
- Pemkab Tetapkan Lebak Banten Berstatus Tanggap Darurat Banjir
- Banjir di Rembang, Ratusan Warga Mengungsi
- 7 Kecamatan di Cilacap Dilanda Bencana Banjir Dan Tanah Longsor, Ratusan Warga Mengungsi
- Banjir Bandang di Kawasan Wisata Sungai Landak
- Banjir Bandang Terjang Aceh Tenggara, 15 KK Warga Lawe Sagu Hulu Masih Mengungsi
- Banjir-Longsor Melanda 11 Kampung di Cianjur, Puluhan Rumah Terdampak
- 40 Orang Meninggal Akibat Banjir di Vietnam dan Kamboja
- Banjir Bandang Garut, 1.000 Lebih Warga Mengungsi
- Siaga La Nina, Pemerintah Diminta Siapkan Rencana Aksi untuk Daerah Rawan Bencana
- BPBD Cianjur Siapkan Ribuan Relawan Tangguh Bencana