logo2

ugm-logo

Webinar Pelatihan Dasar Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana di Rumah Sakit (Hospital Disaster Plan / HDP)

Pengantar

Meningkatkan kapasitas rumah sakit baik itu dalam hal kemampuan, pengetahuan, perencanaan, sumber daya, fasilitas, maupun kesadaran akan krisis kesehatan menjadi prioritas utama untuk merespon kondisi gawat darurat. Hal tersebut sampai sekarang merupakan tantangan dalam pengembangan ilmu manajemen bencana di rumah sakit.

Amanah memperkuat kesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi bencana tertuang  dalam Undang Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023. Kesiapsiagaan bencana disebutkan pada bagian fasilitas kesehatan, termasuk turunan perundangan sebelumnya dalam PMK Nomor 75 Tahun 2019 tentang Krisis Kesehatan yakni mengenai health care facilities preparednessSelanjutnya kesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi bencana juga menjadi salah satu penilaian akreditasi rumah sakit. Permenkes Nomor 12 Tahun 2020 menyatakan bahwa semua rumah sakit wajib terakreditasi, dimana kemudian pada peraturan Kepmenkes Nomor 1128 Tahun 2022 tertulis tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit yang salah satu isinya menyatakan RS harus mampu melakukan Self Assesment terkait kesiapan menghadapi bencana. 

Memiliki dokumen HDP tidak serta merta membuat penanganan respons bencana menjadi mudah, lancar dan tidak ada masalah karena kekacauan atau chaos akan tetap terjadi di awal masa respon untuk setiap jenis bencana. Namun, durasi kekacauan akan menjadi lebih singkat dengan adanya perencanaan dan peningkatan kapasitas yang dipersiapkan saat sebelum terjadi bencana dibandingkan dengan rumah sakit yang tidak memiliki perencanaan sama sekali. 

Sejauh ini, hampir semua rumah sakit telah memiliki dokumen HDP, baik HDP sebatas dokumen tertulis maupun dokumen yang sudah pernah disosialisasikan, diujicobakan di atas meja/ table top exercise (TTX), di simulasikan, direvisi dan dikembangkan. Namun, penting disadari bahwa fungsi HDP lebih dari sekedar dokumen perencanaan, tetapi panduan yang operasional dan budaya kesiapsiagaan bencana. Dengan demikian, harapannya dokumen HDP dapat berfungsi pada situasi bencana termasuk dan tetap dapat menyelenggarakan layanan rutin sehari-hari. Oleh karena itu, di HDP akan diatur mengenai siapa melakukan apa, kepada siapa koordinasi, alur komunikasi seperti apa, rencana cadangan dan detail SOP saat bencana.

Tujuan

  1. Peserta memahami penyusunan rencana penanggulangan bencana di rumah sakit (HDP) harus menyesuaikan dengan karakteristik di tiap rumah sakit.

  2. Peserta mampu memahami komponen-komponen dokumen HDP berdasarkan template yang ada.

Outuput

 Peserta memahami dan menyusun komponen hospital disaster plan : struktur pengorganisasian, manajemen risiko bencana

Peserta

Peserta berasal dari tim bencana rumah sakit yang masih aktif dan/atau anggota baru yang meliputi unsur:

  • Unsur Manajemen (pengorganisasian/ sistem komando bencana rumah sakit; operasional, keuangan, perencanaan, sekretaris)

  • Unsur tim yang mengerjakan analisis risiko, HVA, dan HSI (*K3RS)

  • Unsur logistik, perencanaan, SDM, dan fasilitas

Rundown Kegiatan

Waktu

Materi/Kegiatan

Narasumber

08.30 - 08.45

Pengantar

08.45 – 09.30

Materi 1: Konsep dan komponen penyusunan dokumen disaster plan di Klinik Kesehatan dan Puskesmas dalam Standar Akreditasi

dr. Lucia Sri Rejeki, MPH

Tim Akreditasi Puskesmas dan Klinik

09.30 – 10.15

Materi 2: Pembentukan Tim Tanggap Darurat

dr. Bella Donna, M.Kes - Konsultan Manajemen Bencana Kesehatan

10.15 – 11.00

Materi 3: Identifikasi Risiko dan HVA

Happy R Pangaribuan, MPH - Konsultan Manajemen Bencana Kesehatan

11.00 - 11.45

Praktik identifikasi risiko dengan HVA

Happy R Pangaribuan, MPH - Konsultan Manajemen Bencana Kesehatan

11.45 - 12.30

Materi 4: Strategi Penyelenggaraan Simulasi

apt. Gde Yulian Yogadhita, M.Epid - Konsultan Manajemen Bencana Kesehatan

12.30 - 13.00

ISHOMA

13.30 - 14.00

Diskusi dan Tanya Jawab

14.00 - 15.00

Penugasan Mandiri Penyusunan Sistem Pengorganisasian

15.00 - 16.00

Penugasan Mandiri Perhitungan Analisis Risiko

16.00 - 16.30

Quiz

Biaya

Biaya kepesertaan Pelatihan dan Pendampingan sebesar Rp 3.500.000/ instansi. Peserta pelatihan dikenai biaya sebagai tim (Anggota tim maksimal 5 orang/instansi).
Peserta akan mendapatkan sertifikat ber-SKP

Pembayaran peserta dapat dilakukan dengan melalui transfer ke rekening panitia dengan Kode Unik 022 contoh  Rp. 3.500.022 No. Rekening sebagai berikut:

No Rekening              : 9888807171130003
Nama Pemilik             : Online Course/ Blended Learning FK UGM
Nama Bank                : BNI
Alamat                      : Jalan Persatuan, Bulaksumur Yogyakarta 55281

Pendaftaran peserta dapat dilakukan online melalui https://pkmk.site/REGHDP2025

Narahubung

Pendaftaran :
Hagung Putra/ +62 813-2611-6064 / This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Konten         :
dr. Muhammad Alif S /+62 812-8944-5077/This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.|
Happy R Pangaribuan, MPH/ 085325546433 /  This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

 

Waktu

Durasi

Materi/Kegiatan

Narasumber

08.30 - 08.45

15 menit

Pengantar

08.45 – 09.30

45 menit

Materi 1: Konsep dan komponen penyusunan dokumen disaster plan di Klinik Kesehatan dan Puskesmas dalam Standar Akreditasi

dr. Lucia Sri Rejeki, MPH

Tim Akreditasi Puskesmas dan Klinik

09.30 – 10.15

45 menit

Materi 2: Pembentukan Tim Tanggap Darurat

dr. Bella Donna, M.Kes - Konsultan Manajemen Bencana Kesehatan

10.15 – 11.00

45 menit

Materi 3: Identifikasi Risiko dan HVA

Happy R Pangaribuan, MPH - Konsultan Manajemen Bencana Kesehatan

11.00 - 11.45

45 menit

Praktik identifikasi risiko dengan HVA

Happy R Pangaribuan, MPH - Konsultan Manajemen Bencana Kesehatan

11.45 - 12.30

45 menit

Materi 4: Strategi Penyelenggaraan Simulasi

apt. Gde Yulian Yogadhita, M.Epid - Konsultan Manajemen Bencana Kesehatan

12.30 - 13.00

ISHOMA

13.30 - 14.00

Diskusi dan Tanya Jawab

14.00 - 15.00

60 menit

Penugasan Mandiri Penyusunan Sistem Pengorganisasian

15.00 - 16.00

60 menit

Penugasan Mandiri Perhitungan Analisis Risiko

16.00 - 16.30

30 menit

Quiz

Total

390 menit

Seminar Nasional “Emergency Medical Team dalam Pengembangan Tenaga Cadangan Kesehatan untuk Memperkuat Ketahanan Tanggap Darurat”

Seminar Nasional

“Emergency Medical Team dalam Pengembangan Tenaga Cadangan Kesehatan untuk Memperkuat Ketahanan Tanggap Darurat”

Senin, 16 Juni 2025


PENGANTAR

Kondisi bencana dan krisis kesehatan akan mempengaruhi sistem kesehatan. Dengan tingginya risiko dan ancaman bencana dan krisis kesehatan yang terjadi di Indonesia, maka sistem kesehatan di Indonesia juga menjadi rentan. Oleh karenanya, di dalam pilar transformasi sistem kesehatan yang ketiga poin b, dicanangkan transformasi untuk memperkuat ketahanan tanggap darurat. Salah satu poin yang diperkuat adalah sumber daya manusia melalui kebijakan TCK-EMT (Tenaga Cadangan Kesehatan Emergency Medical Team).

TCK-EMT memiliki peran dalam merespons dan memberikan pelayanan kesehatan saat bencana dan krisis kesehatan di wilayah terdampak dalam kondisi keterbatasan sumber daya. Sehingga, pelayanan terhadap pasien maupun korban terdampak di area bencana dan krisis kesehatan dapat tetap dijalankan pelayanan secara optimal dan prima dan sistem kesehatan yang berlaku segera kembali seperti keadaan normal. Ruang lingkup peran EMT dan manajemen EMT perlu diketahui oleh tenaga kesehatan. Hal tersebut tidak terlepas dari integrasi antara EMT dengan sistem kesehatan yang ada untuk memastikan pengembangan kapasitas SDM yang berkelanjutan.

Dalam praktik pengembangannya, Pokja Bencana FK-KMK UGM bekerjasama dengan divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM dan AHS (Academic Health System) UGM, telah berupaya untuk terus hadir dalam usaha penanggulangan bencana dan krisis kesehatan di Indonesia selama 20 tahun terakhir. Kolaborasi tersebut juga telah menginisiasi terbentuknya TCK-EMT yang terdaftar di dalam dashboard TCK milik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Inisiasi, pelatihan yang diberikan baik untuk internal dan eksternal, maupun kegiatan terjun di lapangan selama 2 dekade terakhir ini diharapkan membawa dampak bagi perkembangan TCK-EMT di tingkat lokal dan nasional. Di sisi lain, hadirnya MULTHEOR (Multi-Country Training Hub for Health Emergencies Operational Readiness) Indonesia juga membawa angin segar bagi perkembangan EMT khususnya di Indonesia dan Regional Asia Tenggara.

Seminar yang berjudul "Emergency Medical Team (EMT) dalam Pengembangan Tenaga Kesehatan" bertujuan untuk mengeksplorasi strategi untuk mengoptimalkan ketersediaan EMT yang siap ditugaskan pada masa tanggap darurat bencana dan krisis kesehatan. Seminar ini akan mendiskusikan tentang manajemen EMT, peran EMT dalam ketahanan sistem kesehatan, membagikan sepak terjang Pokja Bencana FK-KMK UGM dan AHS UGM dalam penanggulangan bencana dan krisis kesehatan di Indonesia, serta pengalaman MULTHEOR Indonesia dalam perkembangan EMT di Indonesia dan Asia Tenggara. Melalui diskusi yang mendalam dan berbagi pengetahuan, kami berupaya mengidentifikasi praktik terbaik dan solusi inovatif yang dapat berkontribusi pada respons kedaruratan krisis kesehatan yang lebih efektif dan penguatan sistem kesehatan jangka panjang.

TUJUAN

Memberikan gambaran mengenai apa yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan pengelolaan EMT sebagai penopang ketahanan kesehatan dalam penanggulangan bencana.

OUTPUT

  1. Dokumentasi seminar berupa rekaman dan reportase kegiatan
  2. Sertifikat terakreditasi Plataran Sehat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang bisa didapatkan peserta melalui mekanisme ujian pasca seminar

METODE

Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid dan terdaftar dalam pelataran sehat.

PESERTA

Sasaran kegiatan ini adalah:

  1. Praktisi dan ahli di bidang manajemen penanganan bencana sektor kesehatan
  2. Praktisi dan ahli di bidang kesehatan masyarakat
  3. Pemangku kebijakan di bidang kesehatan terutama manajemen penanganan bencana sektor kesehatan
  4. Rumah Sakit Jejaring Academic Health System Universitas Gadjah Mada
  5. Mahasiswa pascasarjana dengan minat kesehatan masyarakat dan manajemen penanganan bencana sektor kesehatan
  6. Mahasiswa S1 di bidang kesehatan
  7. Masyarakat umum yang memiliki minat di bidang manajemen penanganan bencana sektor kesehatan
  8. Fasilitas pelayanan kesehatan : dinas kesehatan, rumah sakit, klinik, puskesmas

RUNDOWN dan MATERI

Kegiatan akan dilaksanakan secara hybrid pada:

            Hari, tanggal : Senin, 16 Juni 2025
            Waktu          : 08.00 - 12.30 WIB
            Tempat        : Auditorium Gedung Tahir Lt. 8, FK-KMK UGM

Waktu Materi/Kegiatan Narasumber
   
08.00 – 08.45 Registrasi Panitia
08.45 – 09.00 Pembukaan

MC (dr. Alif Indiralarasati)

Moderator (Happy R. Pangaribuan, SKM, MPH)

09.00 – 09.15 Pengantar

Dekan FK-KMK UGM
Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH

 

09.15 – 10.00

 

Materi 1

Kebijakan EMT-TCK dalam Pengembangan Tenaga Kesehatan di Indonesia

Diskusi

dr. Gregorius Anung Trihadi, MPH (Dinas Kesehatan Provinsi DIY)

Materi

10.00 – 10.45

Materi 2

Peran EMT dalam Ketahanan Sistem Kesehatan

Diskusi

dr. Bella Donna, M.Kes (PKMK FK-KMK UGM)

Materi

10.45 – 11.30

Materi 3

Sepak Terjang AHS UGM dan Pokja Bencana FK-KMK UGM dalam Penanggulangan Bencana di Indonesia

Diskusi

Sutono, S.Kp, M.Sc, M.Kep (Pokja Bencana FK-KMK UGM

Materi

11.30 – 12.15

Materi 4

Peran MULTHEOR Indonesia sebagai Pusat Pelatihan EMT di Indonesia dan Asia Tenggara

Diskusi

Universitas Pertahanan (MULTHEOR Indonesia)

Materi

12.15 -12.30 Penutup  

 

More Articles ...