logo2

ugm-logo

Blog

Emergency Medical Team

14 3

Selamat bertemu kembali di website bencana kesehatan. Banyak hal terkait bencana kesehatan yang penting untuk diketahui. Minggu ini website bencana kesehatan akan membahas tentang relawan tim kesehatan atau dikenal sebagai Emergency Medical Team (EMT). EMT merupakan salah satu pelaku utama selama fase respon gawat darurat, peran mereka paling dominan untuk menolong korban bencana. EMT berasal dari berbagai unsur pemerintahan, lembaga sosial, organisasi profesi, akademisi dan sebagainya. Mereka terdiri dari beragam profesi seperti dokter, bidan, perawat, apoteker, dokter spesialis, analisis laboratorium, tenaga kesehatan masyarakat dan psikolog. Orientasi EMT sebagai kelompok profesional akan membantu local health system, bukan mengambil alih sistem yang ada. Kemudian karena sudah berbicara tim bukan lagi mengedepankan darimana asal organisasinya namun sudah ke profesionalisme bekerja. EMT harus mengikuti prosedur sistem komando klaster kesehatan di bawah dinkes. Selama bekerja di lapangan, EMT diwajibkan melakukan evaluasi dan memberikan laporan sesuai dengan waktu yang sudah disepakati. Pada saat mission-end EMT mengadakan briefing dengan dinkes dimana laporan akhir tim kesehatan diserahkan kembali ke dinkes.

Dalam skala global EMT sudah terbentuk sebagai EMT initiative dan diimplementasikan menjadi EMT inisiatif nasional di Indonesia. Indonesia sudah memiliki kapasitas EMT yang potensial dan siap membantu saat respon gawat darurat sampai fase pemulihan bencana. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan pokja bencana PKMK FK - KMK UGM beberapa EMT yang memiliki potensi besar dalam penanganan bencana diantaranya adalah Dompet Duafa, MDMC, BSMI, World Wide Indonesia, IBI, PABOI, IDI, SKK Migas dan sebagainya. EMT diklasifikasikan menjadi 4 tipe yaitu EMT tipe 1 (outpatient emergency care); EMT tipe 2 (inpatient surgical emergency care); EMT tipe 3 (inpatient referral care); dan additional specialized care team. EMT yang paling banyak ditugaskan selama terjadi bencana di Indonesia adalah EMT tipe 1 dan EMT tipe 2. EMT tipe 1 terbagi menjadi 2 tim yaitu mobile team dan fix team. Mobile artinya cari, temukan dan layani karena korban tidak bisa mengakses fasilitas kesehatan. Mobile team akan bekerja di luar fasilitas kesehatan dan fix team memberikan layanan di kelompok pengungsian. EMT tipe 2 bertugas untuk melakukan operasi di fasilitas kesehatan. Selengkapnya regulasi dan manajemen EMT Klik Disini.

Selengkapnya Klik Disini

INFORMASI LOWONGAN KERJA


Dalam minggu ini kami ingin berbagi informasi terkait lowongan di bidang bencana kesehatan. Untuk pembaca website yang berminat, silakan simak di bawah ini:

IFRC Lombok DRR dan Delegate Resiliensi

Posisi ini akan menjadi perwakilan utama dari pelaksanaan kegiatan PRB di tingkat lapangan dan melapor kepada Koordinator Lapangan.

Intinya, delegasi PRB akan mendukung Palang Merah Indonesia (PMI) di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan cabang (6) dalam mengimplementasikan kegiatan PRB di bawah Banding Tsunami dan Gempa Bumi Indonesia. Rencana tindakan banding darurat akan membantu NS dengan kapasitas kesiapsiagaan masyarakat untuk menanggapi bencana dengan cara yang efektif dan efisien serta mengurangi dampak pada masyarakat yang paling berisiko melalui pencegahan dan mitigasi. Selain itu, delegasi PRB akan mendukung setiap NS dengan pengembangan dan / atau peningkatan strategi dan rencana respons mereka dan selaras dengan inisiatif PRB nasional yang ada.

Selengkapnya >>

Manajer Program - Tanggap Darurat

Manajer Program akan mengawasi, Ketua Tim respons Lombok dan Sulawesi Tengah yang bekerja di lapangan dan anggota tim utama selama pelaksanaan respons, dan memberikan pembaruan serta input rutin untuk laporan donor dan produk komunikasi. Ia akan menghadiri pertemuan dan acara koordinasi rutin dengan para pemangku kepentingan, berkontribusi pada upaya penggalangan dana internasional dan memimpin dukungan penggalangan dana lokal di Indonesia. Dia akan memberikan saran tentang struktur tim dan manajemen respons dan memberikan dukungan pada penyelesaian laporan dan dokumentasi yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan MC internal.

Selengkapnya >>

Manajer Palang Merah Amerika - Manajemen Bencana (DM) untuk Proyek Kesiapan Gempa Indonesia

Manajer DM akan bekerja di bawah pengawasan Koordinator Manajemen Bencana dalam kemitraan dengan PMI dan kolega AmCross masing - masing di headquarter (HQ), tingkat regional dan negara dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi proyek. Dia akan membantu secara signifikan dalam meningkatkan kapasitas PMI untuk meningkatkan pemahaman dan persepsi masyarakat tentang risiko gempa bumi mereka sendiri dan langkah - langkah kesiapsiagaan yang diperlukan mengarah pada perubahan perilaku yang menerapkan pendekatan Keterlibatan dan Akuntabilitas Komunitas Palang Merah. Ia juga akan membantu PMI dalam membangun kemitraan multi - pemangku kepentingan yang lebih kuat yang berfokus pada sektor swasta.

Selengkapnya >>

Pemberdayaan Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana

https://act.id/upload/kolaborasi/relawan-bencana1_201711200651.png

Masyarakat merupakan orang terdampak dan penolong pertama (first responder) dalam situasi krisis kesehatan secara mandiri. Beberapa kegiatan yang merupakan bentuk upaya pemberdayaan masyarakat adalah membentuk desa siaga bencana/ desa tangguh bencana, RW/ RT siaga bencana, forum masyarakat siaga bencana, sekolah siaga bencana dan sebagainya. Program tersebut dapat diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah berkolaborasi dengan dinas - dinas dan LSM terkait. Dalam artikel berikut dijelaskan bahwa untuk membangun masyarakat yang tahan bencana, pertama - tama mereka harus diberdayakan sehingga anggota masyarakat dapat mengatasi dampak buruk dari bahaya alam. Hal tersebut merupakan pendekatan yang paling efektif untuk mencapai keberlanjutan dalam menangani risiko bencana alam. Pemberdayaan masyarakat untuk manajemen risiko bencana menuntut partisipasi mereka dalam penilaian risiko, perencanaan mitigasi, pengembangan kapasitas, partisipasi dalam implementasi dan pengembangan sistem untuk pemantauan dengan memastikan kepentingan mereka.

Selengkapnya Klik Disini

Penjelasan yang sama juga tercantum dalam buku pedoman pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan krisis kesehatan oleh Pusat Krisis Kemenkes Indonesia. Pemberdayaan masyarakat merupakan strategi efektif yang berbasis community development dalam manajemen risiko bencana. Pemberdayaan masyarakat diartikan sebagai suatu proses yang membangun manusia atau masyarakat melalui pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan perilaku masyarakat dan pengorganisasian masyarakat. Pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan krisis kesehatan adalah masyarakat sebagai pelaku utama, masyarakat terlibat dan bermitra dengan fasilitator (pemerintah, LSM) dalam rangka membangun kemandirian masyarakat. Pemberdayaan ini dilakukan melalui Upaya Kegiatan Bersumber Masyarakat (UKBM) yang ada. Kegiatan UKBM dilakukan sejak saat sebelum, saat dan pasca krisis kesehatan

Selengkapnya Klik Disini


 

Kegiatan Table Top Exercise (TTX)

http://www.lokal-media.com/wp-content/uploads/2018/02/Training-Of-Trainer-2-960x460.jpg

Selamat berjumpa kembali pembaca website bencana kesehatan. Pada 11 Maret 2019 artikel bencana kesehatan “When Disaster Strikes” terbit dalam website Indonesia at Melbourne. Dalam artikel ini membahas secara ringkas kejadian bencana yang terjadi secara  beruntun di Indonesia, bagaimana penanganan bencana, apa yang menjadi kendala dan apa saja yang perlu diperbaiki. Kesiapsiagaan bencana dalam sektor kesehatan di Indonesia masih berada pada peringkat “rendah ke sedang” menurut World Health Organisation’s Hospital Safety Index.  Baru sedikit dinas kesehatan yang menyiapkan dokumen rencana kontijensi bencana kesehatan. Demikian juga halnya pada RS dan puskesmas, beberapa rumah sakit dan puskesmas menyiapkan dokumen perencanaan penanggulangan bencana hanya untuk memenuhi persyaratan akreditasi.

Selengkapnya Klik Disini

Fasilitas kesehatan yang sudah memiliki dokumen perencanaan penanggulangan bencana, seyogyanya melaksanakan kegiatan Table Top Exercise (TTX) untuk menguji keterampilan mereka sesuai dengan perencanaan tersebut. Pada pengantar website minggu lalu telah dibahas tentang SOP terkait kebencanaan, kegiatan TTX juga disesuaikan dengan SOP yang berlaku. Kegiatan TTX adalah simulasi yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan pemangku kebijakan dan masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana. Namun kegiatan ini belum mendapat perhatian khusus dari fasilitas kesehatan. Pokja bencana PKMK FK - KMK UGM sudah banyak mendampingi fasilitas kesehatan  untuk melaksanakan kegiatan TTX.

Kegiatan TTX dalam artikel berikut melibatkan tiga sektor yaitu pemerintahan, militer  dan kepolisian dari berbagai negara. Kegiatan TTX membantu meningkatkan dan memperbaiki SOP yang akan digunakan tim nasional untuk mempersiapkan, merespon dan pulih dari bencana. Selama latihan, tim nasional memanfaatkan rencana kontijensi bencana yang dikembangkan dengan baik dan SOP. Dengan demikian melalui kegiatan TTX dapat diidentifikasi masalah dan potensi yang ada untuk memperbaiki kebijakan, prosedur dan best practices dalam kesiapsiagaan bencana.

Selengkapnya Klik Disini

Lowongan Tenaga di Bidang Bencana Kesehatan

Dalam minggu ini kami ingin berbagi informasi terkait lowongan di bidang bencana kesehatan. Untuk pembaca website yang berminat, silakan simak di bawah ini:

IFRC Lombok DRR dan Delegate Resiliensi

Posisi ini akan menjadi perwakilan utama dari pelaksanaan kegiatan PRB di tingkat lapangan dan melapor kepada Koordinator Lapangan.

Intinya, delegasi PRB akan mendukung Palang Merah Indonesia (PMI) di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan cabang (6) dalam mengimplementasikan kegiatan PRB di bawah Banding Tsunami dan Gempa Bumi Indonesia. Rencana tindakan banding darurat akan membantu NS dengan kapasitas kesiapsiagaan masyarakat untuk menanggapi bencana dengan cara yang efektif dan efisien serta mengurangi dampak pada masyarakat yang paling berisiko melalui pencegahan dan mitigasi. Selain itu, delegasi PRB akan mendukung setiap NS dengan pengembangan dan / atau peningkatan strategi dan rencana respons mereka dan selaras dengan inisiatif PRB nasional yang ada.

Selengkapnya >>

 

Manajer Program - Tanggap Darurat

Manajer Program akan mengawasi, Ketua Tim respons Lombok dan Sulawesi Tengah yang bekerja di lapangan dan anggota tim utama selama pelaksanaan respons, dan memberikan pembaruan serta input rutin untuk laporan donor dan produk komunikasi. Ia akan menghadiri pertemuan dan acara koordinasi rutin dengan para pemangku kepentingan, berkontribusi pada upaya penggalangan dana internasional dan memimpin dukungan penggalangan dana lokal di Indonesia. Dia akan memberikan saran tentang struktur tim dan manajemen respons dan memberikan dukungan pada penyelesaian laporan dan dokumentasi yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan MC internal.

Selengkapnya >>

 

Manajer Palang Merah Amerika - Manajemen Bencana (DM) untuk Proyek Kesiapan Gempa Indonesia

Manajer DM akan bekerja di bawah pengawasan Koordinator Manajemen Bencana dalam kemitraan dengan PMI dan kolega AmCross masing - masing di headquarter (HQ), tingkat regional dan negara dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi proyek. Dia akan membantu secara signifikan dalam meningkatkan kapasitas PMI untuk meningkatkan pemahaman dan persepsi masyarakat tentang risiko gempa bumi mereka sendiri dan langkah - langkah kesiapsiagaan yang diperlukan mengarah pada perubahan perilaku yang menerapkan pendekatan Keterlibatan dan Akuntabilitas Komunitas Palang Merah. Ia juga akan membantu PMI dalam membangun kemitraan multi - pemangku kepentingan yang lebih kuat yang berfokus pada sektor swasta.

Selengkapnya >>