logo2

ugm-logo

Blog

18 Negara Menawarkan bantuan untuk Donggala dan Palu

Konferensi pers penanganan gempa Palu dan Donggala di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta Pusat pada Sabtu, 29 September 2018. TEMPO/Andita Rahma

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan ada 18 negara yang menawarkan bantuan untuk bencana gempa Donggala dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah. "Sudah ada 18 negara yang menawarkan bantuan untuk membantu penanganan bencana Palu," kata Wiranto dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin, 1 Oktober 2018.

Wiranto menyebutkan 18 negara itu di antaranya, Amerika Serikat, Perancis, Ceko, Swiss, Norwegia, Hungaria, Turki, Uni Eropa, Australia, Korea Selatan, Arab Saudi, Qatar, Selandia Baru, Singapura, Thailand, Jepang, India, dan Cina. Adapun organisasi internasional yang menawarkan bantuan juga datang dari The United Nations Development Programme (UNDP).

Wiranto menuturkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan untuk menerima bantuan tersebut karena untuk meringankan beban korban gempa Donggala dan tsunami Palu. "Beberapa alasan bahwa keputusan itu berdasarkan pertimbangan sudah menjalin hubungan persahabatan dan kerja sama dengan banyak negara," kata dia.

Menurut Wiranto, yang dibutuhkan untuk penanganan korban saat ini antara lain berwujud barang, alat, dan keahlian tertentu. Misalnya, alat angkut udara berupa pesawat Hercules C130 untuk mengangkut kebutuhan logistik, tenda-tenda, air bersih, genset, dan pengasasapan anti-nyamuk. Untuk rencana koordinasi penawaran bantuan dari luar negeri, kata Wiranto, sedang dibahas oleh Wakil Menteri Luar Negeri bersama sejumlah duta besar.

Presiden Jokowi juga telah mengunjungi korban tsunami Palu. Ia menuturkan kondisi di Palu masih darurat. Di sejumlah tempat, evakuasi korban sampai Minggu malam, 30 September 2018, masih terhambat lantaran alat berat tidak bisa masuk.

Jokowi menggambarkan korban selamat kekurangan makanan. Seluruh toko bahan makanan tutup. Pemerintah, kata dia, hari ini mengirim bantuan makanan untuk korban dengan pesawat hercules dari Jakarta, Balikpapan, dan Makassar. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 844 orang meninggal akibat gempa Donggala dan tsunami Palu. Angka ini berpotensi bertambah.

sumber: TEMPO.CO

Gempa 6,3 SR Landa Sumba NTT

[BREAKING] Gempa 6,3 SR Landa Sumba NTT 

NTT, IDN Times - Gempa berkekuatan 6,3 Skala Richter mengguncang Sumba, Nusa Tenggara Timur. Gempa tersebut terjadi pada Selasa (2/10), pukul 07.16 WIB.

Dalam laman Warning Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa ini tidak berpotensi tsunami. Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer. Sementara lokasi titiknya berada di 66 km Barat Daya Sumba Timur. 

Sebelumnya, gempa berkekuatan cukup besar, 6 SR, juga terjadi di titik yang sama. Gempa ini terjadi pada pukul 06. 59 WIB.

Sulteng Kembali Diguncang Gempa 5,0 SR

Sulteng Kembali Diguncang Gempa 5,0 SR

Jakarta - Gempa susulan terjadi di Donggala, Sulawesi Tengah. Gempa tersebut berkekuatan 5,0 skala Richter (SR).

Dilihat dari situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, gempa tersebut terjadi pada pukul 00.39 WIB.

Titik gempa berada pada 0,55 Lintang Selatan dan 119,87 Bujur Timur. Gempa berada pada kedalaman 11 km.

"Posisi 14 km dari Donggala, Sulawesi Tengah," tulis BMKG seperti dilihat detikcom, Selasa (2/10/2018).

BMKG menyebut gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Gempa Palu: Stok Makanan Korban Gempa Palu-Donggala Mulai Berkurang

Aksi penjarahan toko, bahkan SPBU di Kota Palu Sulteng oleh warga saat ini menjadi hal yang biasa-biasa saja.

PALU -Korban gempa di Palu, Sulawesi Tengah mulai kehabisan stok makanan. Maka untuk memenuhi kebutuhan, mereka mengambil stok makanan di toko-toko yang ditinggal pemiliknya.

Tak hanya toko makanan, warga juga sudah kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang masih menyediakan BBM pun menjadi incaran warga.

Saat tim Tribun mengabadikan peristiwa tersebut di SPBU di jantung kota Palu, lalu warga sempat melarang hal tersebut, Minggu (30/9/2018) siang.

Salah satu warga Palu yang tidak mau disebutkan identitasnya mengaku, hal tersebut sudah terjadi sejak Sabtu (29/9/2018) malam

Warga tidak hanya menyasar toko-toko dan SPBU, tapi warga yang diketahui masih terbilang muda juga menguras isi mesin ATM di beberapa titik di Palu.

Hingga berita ini diturunkan, hal tersebut mereka lalukan karena mereka masih kesulitan mendapat makanan.(*)

sumber: TRIBUN-TIMUR.COM

BNPB: Korban Tewas Gempa dan Tsunami Palu Jadi 832 Orang

JAKARTA, KOMPAS.com - Korban tewas akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah bertambah jadi 832 Orang. Informasi terbaru tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho Minggu (30/09/2018) siang.

"Update dampak bencana jumlah korban jiwa sampai siang ini pukul 13.00, total 832 orang meninggal dunia terdiri di Kota Palu 821 orang dan Donggala 11 orang," kata Sutopo. Korban tewas akibat tertimpa bangunan dan diterjang tsunami.

Sutopo mengatakan, jumlah korban kemungkinan masih akan terus bertambah karena pencarian dan evakuasi terus dilakukan. Proses pencarian dan evakuasi korban hari ini fokus di Hotel Roa Roa yang runtuh, Ramayana, Pantai Talise, hingga perumahan Balaroa.

"Di Hotel Roa Roa diperkirakan ada 50-an orang korban," lanjutnya.

Sutopo mengatakan, operasi SAR tidak mudah karena terkendala listrik padam, minimnya fasilitas alat berat, hingga terputusnya akses menuju lokasi. Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 7,4 dan tsunami terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).