logo2

ugm-logo

Blog

Gunung Ile Lewotolok Erupsi, Selama 4 Jam Terjadi 65 Kali Letusan

LEMBATA - Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), erupsi kembali pada Selasa (7/5/2024). Dilaporkan terjadi 65 kali letusan selama 4 jam pada periode pukul 12.00 sampai 18-00 WITA.

“Teramati 65 kali letusan dengan lontaran abu tinggi 300-900 meter dan warna asap putih, kelabu, dan hitam,” ungkap Petugas Pengamatan Pos Pemantau Gunung Api Ile Lewotolok , Fajaruddin M. Balido.

Dilaporkan penampakan gunung terlihat jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100-500 meter di atas puncak kawah.

Terjadi hujan abu tipis sektor barat (Desa Waowala). Embusan sebanyak 59 kali dengan amplitudo 2.7-8.2 milimeter (mm), durasi 30-102 detik.

Terjadi gempa embusan sebanyak 348 kali, sehingga masyarakat diminta untuk waspada. Saat ini status Gunung Ile Lewotolok berada pada Level III (Siaga).

“Masyarakat di sekitar gunung maupun pengunjung, pendaki, dan wisatawan diminta agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius dua kilometer dari pusat aktivitas gunung," katanya.

Prediksi Letusan Gunung Ruang jika Melihat Sejarahnya

Jakarta - Prediksi jangka panjang bisa digunakan untuk mewaspadai erupsi suatu gunung, kendati demikian itu hanya prakiraan mengikuti interval letusannya. Di acara 'Eureka! Raungan Gunung Ruang', Ahli Vulkanologi Institut Teknologi Bandung, Dr. Eng. Ir. Mirzam Abdurrachman, ST, MT, mencoba menjelaskannya.

"Jadi, mohon para pemirsa, itu hanya prediksi berdasarkan waktu interval letusannya. Bisa jadi berubah, bisa jadi tetap mengikuti itu. Bisa nggak erupsinya lebih cepat, lebih lambat? Sangat, sangat, bisa," ujarnya.

Berkaca dari sejarah erupsi, Gunung Ruang tercatat pernah erupsi kuat di tahun 1810, 1817, dan 1840. Kemudian, terjadi lagi di 1870 yang sampai menimbulkan tsunami dengan jeda. Erupsi pun kembali terulang di 1904, 1905, kemudian di 1940.

"Dari interval ini kita bisa melihat, kurang lebih sekitar 32,25 (tahun). Artinya, berarti berikutnya adalah di 1972, ada di 2004, ada yang kemudian di 2036," katanya.

 Namun, sejarah mencatat jadwal erupsi yang berbeda. Misalnya untuk prediksi erupsi 2004, erupsi Gunung Ruang terjadi lebih awal yakni di 2002.

Erupsi pun dianalogikan lulusan S3 Jepang itu seperti pola makan, ada yang 3 kali sehari tapi ada juga yang 4 kali atau lebih. Lalu, apa akibatnya jika makan lebih awal sebelum jadwal? Makan tentu akan lebih sedikit. Begitu pula dengan erupsi gunung. Apabila erupsi lebih awal, maka erupsinya bisa jadi lebih kecil dari seharusnya.

"Tapi kalau sudah waktu makannya belum dikasih makan, ya maka akan lebih banyak gitu porsinya. Itu adalah konsekuensi kalau kita memiliki data yang bagus dari secara letusan, mengetahui volume dan interval waktunya dengan sangat akurat, kita bisa memprediksi pada waktu tertentu dengan volume yang sama, maka gunung api itu akan mengeluarkan energi dan volume yang sama. Itu dikatakan sebagai long term prediction. Bisa berubah enggak? Bisa," tegasnya.

Aktivitas Gunung Ruang Masih Tinggi

Manado: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memastikan aktivitas Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, masih. Status gunung masih dalam level IV atau Awas.

"Pada Senin (6 Mei), terekam 1 kali gempa tektonik jauh dan tremor menerus. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah," ungkap Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid di Bandung, Senin, 6 Mei 2024.

Dengan catatan itu, lanjutnya, mengindikasikan bahwa aktivitas Gunung Ruang masih tinggi. Potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan awan panas, lontaran material pijar, dan paparan abu vulkanis, serta lahar.

Dari hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanis Gunung Ruang ditetapkan masih tinggi. Untuk itu, direkomendasikan agar masyarakat tidak memasuki wilayah radius 5 kilometer dari pusat kawah aktif Gunung Ruang.

"Kami juga meminta masyarakat yang bermukim di Pulau Tagulandang yang berada dalam radius 5 km dievakuasi ke tempat aman," tandas Wafid.

Pos PGA ajak warga jauhi radius lima kilometer dari kawah Gunung Ruang

Manado (ANTARA) - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA), berharap warga menjauhi radius lima kilometer dari kawah Gunung Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, Senin.

"Masyarakat di sekitar Gunung Ruang dan pengunjung atau wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius lima kilometer dari pusat kawah aktif," tulis Kepala Pos PGA Ruang dalam dalam laporan pengamatan Gunung Ruang hingga pukul 18.00 Wita, di Manado.

Rekomendasi lainnya, masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam radius lima kilometer agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius tersebut.

Masyarakat juga diimbau selalu menggunakan masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan.

Berikutnya, masyarakat di sekitar Gunung Ruang diharapkan tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi G. Ruang dan serta tetap mengikuti perkembangan aktivitas gunung di Pulau Ruang tersebut melalui aplikasi MAGMA Indonesia.

Dalam laporan disebutkan, secara visual gunung tampak jelas, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 100-200 meter di atas puncak kawah.

Terekam sebanyak dua kali gempa guguran dengan amplitudo 5-6 milimeter selama 36-37 detik, gempa vulkanik dangkal sebanyak satu kali dengan amplitudo 4 milimeter dengan durasi 10 detik

Terekam juga satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 8 milimeter, S-P: 1.1 detik dengan durasi 11 detik, serta tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 1-3 milimeter (dominan 2 milimeter).

"Tingkat aktivitas Gunung Ruang level IV (awas)," ujarnya.

Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Masih Proses Perhitungan

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) berkomitmen dalam mempercepat kepengurusan lahan relokasi bagi korban terdampak erupsi Gunung Ruang di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Namun, sebelum dilakukan sertifikasi, saat ini masih terdapat proses penghitungan nilai serta negosiasi antara pemerintah dengan pemilik lahan.

"Timeline-nya sangat ditentukan oleh seberapa cepat appraisal dilakukan, kemudian negosiasi terjadi dan disepakati oleh semua pihak," ungkap Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dikutip dari laman Kementerian ATR/BPN, Senin (6/5/2024).

Kemudian ada ganti untung sebagai bentuk kompensasi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) kepada masyarakat yang memiliki lahan di wilayah tersebut.

"Setelah itu segera kita urus, kita ingin percepat segala sesuatunya," tambah AHY.

Adapun AHY memastikan relokasi lahan bagi korban erupsi Gunung Ruang yang disiapkan di Desa Modisi, Kecamatan Pinolosian Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulut sudah berstatus clean and clear.

Artinya, status kepemilikan tanah dan batasnya sudah jelas, demikian juga dari segi tata ruang tidak masuk ke dalam kawasan hutan.

"Saya hadir cek status (tanah)-nya seperti apa dengan total 10 hektar ini. Pada prinsipnya tidak ada masalah dan tidak ada sengketa, tidak ada sesuatu yang kita langgar, kira-kira begitu," ungkap dia.

Untuk itu, karena sudah ditentukan lokasi relokasi lahan bagi korban terdampak erupsi Gunung Ruang diharapkan agar bisa melanjutkan kehidupannya dengan baik.