logo2

ugm-logo

Blog

Banjarbaru Siaga Kedaruratan Banjir, Berikut 3 Wilayah Berpotensi Alami Bencana Hidrometeorologi

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - BPBD Kota Banjarbaru, sejak awal tahun lalu telah menetapkan status siaga kedaruratan banjir.

Status siaga banjir itu dibarengi dengan penugasan personel di Posko Induk BPBD Banjarbaru, selama 24 jam.

Terdapat tiga wilayah yang di Banjarbaru yang berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi yakni Kecamatan Cempaka, Landasan Ulin dan Liang Anggang.

Potensi bencana hidrometeorologi di Banjarbaru, diprediksi terjadi Bulan Januari sampai Februari 2024, dengan kata lain saat ini puncak musim penghujan masih berlangsung.

Hal itu diungkapkan oleh Pengamat Meteorologi Geofisika di Stasiun Klimatologi Kelas I Banjarbaru, Muhammad Arif Rahman.

"Potensi banjir masih mengancam tiga wilayah Banjarbaru, karena sepekan kedepan kondisi cuaca masih diperkirakan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dan juga disertai kilat atau petir serta angin kencang," katanya, Minggu (28/1/2024).

Secara normal klimatologi, musim hujan secara masih akan berlangsung hingga Bulan Mei 2024.

Saat itu kondisi cuaca diiringi dengan periode peralihan musim, dari hujan ke kemarau yang diprediksi terjadi pada Juni 2024.

Berkitan hal tersebut Arif mengimbau kepada masyarakat, untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem.

Adapun ciri-cirinya yakni panas terik yang terjadi antara pukul 11.00 sampai 13.00 Wita, ditandai dengan munculnya awan cumulonimbus gelap, tebal, dan berbentuk menyerupai kembang kol.

"Usahakan sebisa mungkin tidak melakukan aktivitas di luar rumah saat hujan deras terjadi. Dan sebagai langkah antisipasi masyarakat bisa membersihkan saluran drainase tersumbat yang mengakibatkan genangan," ujarnya.

Warga Pacitan Harap Waspada, Bencana Hidrometeorologi Masih Terus Mengancam

PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun - Bencana hidrometeorologi terus melanda dan masih mengancam Pacitan.

Hujan dengan intensitas tinggi beberapa hari terakhir menyebabkan talut penahan jalan di Desa Gondang, Nawangan, longsor.

Akibatnya empat rumah warga Pacitan terancam kerusakan.

Menurut Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan Radite Suryo Anggono, longsor yang terjadi Jumat (26/1) dini hari itu akibat hujan lebat sejak beberapa hari terakhir.

Longsor mengancam satu rumah di atas jalan dan tiga rumah di bawah jalan. 

‘’Material longsoran juga mengenai rumah warga,’’ katanya, Jumat (26/1).

Dampak lainnya, akses jalan dusun tertutup material longsoran. Sehingga, kendaraan roda empat tidak bisa melewat hingga kemarin (27/1).

Warga sekitar dibantu petugas BPBD dan personel TNI-Polri bergotong royong membersihkan material longsoran secara manual.

‘’Beruntung tidak ada kerusakan bangunan rumah maupun korban jiwa,’’ ucapnya.

Dua hari sebelumnya, longsor juga terjadi di Dusun Pakel, Losari, Tulakan.

Material longsoran menyebabkan tembok semipermanen rumah warga setempat jebol. Selain itu, juga menyebabkan talut taman kanak-kanak (TK) ambrol hingga menutup jalan desa.

‘’Perlu ditingkatkan langkah-langkah antisipasi untuk meminimalkan dampak bencana,’’ imbaunya. (hyo/sat)

Angin Puting Beliung, Hujan Deras, Sungai Meluap, Delapan Desa Terendam Bencana Hidrometeorologi

CIREBON -- Bencana alam angin puting beliung, hujan deras, pohon tumbang dan aliran sungai meluap melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon. Dilaporkan, tidak terdapat korban jiwa dalam musibah bencana hidrometeorogi yang terjadi mulai Kamis-Sabtu (25-27/1/2024) tersebut.

Hanya saja, bencana itu telah menyebabkan sejumlah pohon tumbang, debit air sungai meluap, dan permukiman penduduk di delapan desa di Kecamatan Mundu terendam banjir hingga ketinggian pinggang warga.

Dari laporan BPBD Kabupaten Cirebon menyebutkan, bencana angin puting beliung menerjang wilayah Kabupaten Cirebon barat pada Kamis (25/1/2024).

Belasan rumah warga Desa Purbawinangun, Kecamatan Plumbon, Cirebon mengalami rusak. Bahkan, sepuluh di antaranya rusak berat dan ambruk akibat terjangan angin puting beliung.

Sementara delapan desa yang ada di Kecamatan Mundu, Jumat (26/1/2024). Banjir sebagai dampak terjadinya hujan dengan intensitas lebat dan menyebabkan debit air meluap.

Petugas memberikan bantuan kepada warga terdampak benjaca banjir. (dok. Republika)
Petugas memberikan bantuan kepada warga terdampak benjaca banjir. (dok. Republika)

Sejumlah sungai besar hingga saluran irigasi yang ada di wilayah ini pun dikabarkan meluap. Dampaknya, ribuan rumah warga menjadi tergenang banjir hingga ketinggian pinggang orang dewasa.

Korlap Pusdalops BPBD Kabupaten Cirebon, Faozan mengatakan penyebab banjir adalah luapan sungai di Kecamatan Mundu. "Kami klarifikasi, penyebab banjir itu bukan tanggul jebol, tetapi karena luapan Sungai Kalilunyu untuk di Desa Banjarwangunan," kata dia kepada wartawan, Sabtu (27/1/2024).

Pihaknya menghimbau, warga untuk tetap waspada bencana mengingat kondisi cuaca saat ini masuk musim penghujan. "Hujan dengan intensistas sedang hingga lebat masih terus terjadi. Jadi, tetap waspada," katanya.

Dia juga mengingatkan warga untuk menghindari hal-hal yang dapat membahayakan keselamatan dan jiwa. "Padamkan aliran listrik di dalam rumah, jika air sudah masuk ke dalam rumah," ujarnya.

Sementara Camat Mundu H Anwar Sadat MSi mengatakan, dari laporan yang diterimanya ada delapan desa yang ada di Kecamatan Mundu terendam banjir. Kedelapan desa yang terendam banjir itu adalah Desa Pamengkang, Setupatok, Banjarwangunan, Mundu Pesisir, Luwung, Mundu Mesigit, Citemu, dan Penpen.

"Penyebabnya luapan sungai. Tak hanya satu sungai saja, seperti Banjarwangunan, dan Pamengkang, tapi juga dari luapan Sungai Kalilunyu, untuk Desa Luwung itu dari sungai Selopenganten," ungkapnya. n Agus Yulianto

 

Merapi Kembali Muntahkan Guguran Awan Panas, Hujan Abu Kembali Guyur Tegalmulyo Klaten

Harianjogja.com, KLATEN—Guguran awan panas Gunung Merapi kembali terjadi Rabu (24/1/2024) sore. Akibatnya, hujan abu tipis kembali mengguyur beberapa wilayah Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten Jawa Tengah.

Sebelumnya, awan panas guguran, bahkan erupsi Gunung Merapi juga terjadi pada Minggu (21/1/2024) siang. “Sore ini di beberapa wilayah Tegalmulyo kena hujan abu tipis meskipun tidak sama antara wilayah atas dan bawah. Hanya hujan abu tipis,” kata Ketua Organisasi Pengurangan Risiko Bencana Desa Tegalmulyo, Subur, saat dikutip dari Solopos.com, Rabu.

Subur menjelaskan hujan abu vulkanik itu tak mempengaruhi aktivitas warga. Warga tetap beraktivitas seperti biasa. “Hujan abu berlangsung sekitar tiga menit hingga lima menit,” kata Subur.

Selain di Desa Tegalmulyo, hujan abu akibat awan panas guguran dari Gunung Merapi itu juga mengguyur wilayah Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang. Hujan abu tipis itu terjadi di wilayah atas desa tersebut seperti di kawasan Deles. “Iya [hujan abu] tetapi tipis. Kondisinya tetap aman,” kata salah satu warga, Sukiman.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Nur Tjahjono Suharto, menjelaskan hujan abu tipis terjadi di wilayah Desa Tegalmulyo. BPBD masih melakukan asesmen terkait wilayah yang terdampak hujan abu.

Berdasarkan informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui akun Instagram @bpptkg, Rabu, terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi pada Rabu (24/1/2024) pukul 15.56 WIB dengan amplitudo maksimal 51 mm serta durasi 168,28 detik.

Sementara jarak luncur awan panas guguran maksimal 1.800 meter ke arah barat daya atau Kali Bebeng. Visual Gunung Merapi berkabut dan arah angin ke timur-tenggara. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan.

Sejumlah Penyakit Kronis yang Ditanggung BPJS Kesehatan Banyak Diderita Lansia

POSBELITUNG.CO - Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Kementerian Dalam Negeri yang berlaku di seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kartu ini wajib dimiliki bagi Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang memiliki Izin Tinggal Tetap (ITAP) yang sudah berumur 17 tahun atau sudah pernah kawin atau telah kawin. Anak dari orang tua Warga Negara Asing yang memiliki ITAP dan sudah berumur 17 tahun juga wajib memilki KTP.

Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) masyarakat dimudahkan dalam mengakses layanan kesehatan hanya menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tertera pada KTP saat berobat di Puskemas ataupun Rumah sakit

Pasalnya hal tersebut menjadi inovasi dan kemudahan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional  (JKN) yang ingin berobat.

Bahkan sejak beberapa tahun terakhir BPJS Kesehatan tidak lagi mencetak kartu JKN, karena NIK KTP dapat mendeteksi status kepesertaan warga.

Kebijakan pelayanan berobat dengan KTP ini sudah berlaku dan diterapkan di Bangka Belitung.

Kepala Cabang BPJS Kesehatan Pangkalpinang, Harry Nurdiansyah mengungkapkan, transformasi atau inovasi yang dilakukan ini bertujuan untuk memberikan layanan yang mudah, cepat, dan setara bagi seluruh peserta JKN sehingga masyarakat bisa berobat lebih simpel tanpa perlu kartu BPJS.

"KTP sekarang pengganti kartu BPJS Kesehatan, jadi masyarakat bisa berobat cukup menggunakan KTP tanpa ribet harus membawa Kartu BPJS Kesehatan karena NIK yang tertera pada KTP sudah terdeteksi apakah peserta aktif JKN atau tidak," ujar Harry, Rabu (24/1/2024).

Kata dia, Cakupan kepesertaan JKN atau angka Universal Health Coverage (UHC) di Provinsi Bangka Belitung per Desember 2023 sebesar 97,98 persen dari total sebanyak 1.490.418 penduduk di Bangka Belitung.

Pada angka UHC saat ini Hary menyebut, keaktifan peserta JKN di Babel berada pada angka 77,48 persen. 

"Kepesertaan yang tidak aktif banyak case, misal Peserta mandiri/pbpu menunggak, Peserta PPU swasta yg sudab resign/tidak bekerja lagi, Peserta PPU Swasta yang karyawannya masih aktif tapi perusahaaanya tidak membayar iuran, Anak pegawai swasta yang sudah tidak di tanggung karena sudah melewati batas usia tertanggung. Termasuk juga yang meninggal dunia," jelas Harry.

Dia mengimbau, seluruh faskes atau rumah sakit yang menjadi mitra BPJS Kesehatan di Bangka Belitung dapat melayani seluruh pasien BPJS tanpa membeda-bedakan status kepesertaan demi peningkatan mutu layanan JKN.

"Jika ada faskes atau rumah sakit yang menjadi mitra tidak melayani masyarakat berobat dengan KTP, maka dapat dilaporkan ke BPJS  kesehatan agar dapat kami tinjau langsung ke faskesnya," tuturnya.

Sementara itu tedata hingga Januari 2024 BPJS Kesehatan Cabang Pangkalpinang turut mengandeng 140 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang terdiri dari Puskesmas, Klinik Pratama, DPP, Klinik Polri, Klinik TNI yang tersebar di seluruh daerah/kecamatan di Bangka Belitung.

Sedangkan untuk Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) mencakup 26 rumah sakit swasta/umum dan klinik utama di Bangka Belitung. (Posbelitung.co/Sela Agustika)