logo2

ugm-logo

Blog

Potret Gempa Besar M 7,1 Guncang China, 6 Luka-120 Rumah Hancur

Kejadian ini menyebabkan enam orang terluka dan merusak atau meruntuhkan lebih dari 120 rumah dalam kondisi cuaca yang sangat dingin.

Gempa bumi dengan kekuatan 7,1 skala Richter mengguncang wilayah yang jarang dihuni di Xinjiang barat, Tiongkok pada Selasa pagi. Kejadian ini menyebabkan enam orang terluka dan merusak atau meruntuhkan lebih dari 120 rumah dalam kondisi cuaca yang sangat dingin. Pihak berwenang menyatakan bahwa gempa ini merupakan bagian dari serangkaian peristiwa seismik dan bencana alam yang menghantam wilayah barat negara tersebut. (CCTV via AP)

 

Gempa Magnitudo 7,1 di Xinjiang China Tewaskan 3 Orang dan Sebabkan 12.426 Lainnya Dievakuasi

Liputan6.com, Beijing - Tiga orang tewas setelah gempa magnitudo 7,1 mengguncang wilayah Xinjiang, China, pada Selasa (23/1/2024) pagi. Penyiar negara CCTV melaporkan bahwa lima orang terluka dan 12.426 orang dievakuasi dari daerah yang terdampak.

Kantor berita Xinhua melaporkan, gempa melanda wilayah Wushi, yang juga dikenal sebagai Uchturpan, di Prefektur Aksu dekat perbatasan Kyrgyzstan sekitar pukul 02.00 waktu setempat.

Guncangan yang kuat menyebabkan dua rumah runtuh dan sempat memutus aliran listrik di dekat pusat gempa. Getaran gempa dilaporkan juga terasa di negara-negara Asia Tengah yang berjarak ratusan mil.

Badan Meteorologi China mengatakan pada Selasa, misi penyelamatan berlangsung dalam cuaca dingin dengan suhu diperkirakan mencapai minus 23 derajat Celcius di wilayah Wushi dalam tiga hari ke depan.

"Otoritas kereta api Xinjiang segera menutup rute di daerah yang terdampak gempa dan menghentikan 27 kereta," sebut Xinhua seperti dilansir CNN, Rabu (24/1).

CCTV menyebutkan, tiga orang dirawat di rumah sakit di sebuah kota kecil yang berjarak 26 kilometer dari pusat gempa.

Sementara itu, Xinhua juga melaporkan, hampir 200 pekerja penyelamat telah dikirim ke zona terdampak gempa dan ratusan lainnya sedang dikumpulkan.

Menurut Pusat Jaringan Gempa Bumi China, terdapat lebih dari 50 gempa susulan dengan magnitudo di atas 3 yang dilaporkan terjadi pada Selasa pukul 11.00 waktu setempat.

Getaran Terasa hingga di Seluruh Perbatasan Kyrgyzstan

Pusat gempa, kata CCTV, adalah daerah terpencil dan berpenduduk jarang di ketinggian di atas 3.000 meter. Terdapat lima desa yang terletak dalam radius 20 kilometer dari pusat gempa, yaitu sekitar 50 kilometer dari kawasan perkotaan utama Wushi.

Data sensus pada tahun 2020 mencatat Wushi memiliki populasi 205.000 orang.

Guncangan hebat terasa pula di kota-kota yang jaraknya ratusan mil, termasuk oasis Jalur Sutra di Kashgar dan Hotan di selatan Xinjiang, serta di seluruh perbatasan Kyrgyzstan.

Gempa, menurut Reuters, bahkan juga terasa hingga Uzbekistan.

Beberapa Teknologi dan cara yang digunakan dalam Mitigasi Gempa di Jepang

Jepang, sebagai negara yang terletak di Cincin Api Pasifik dan rentan terhadap gempa bumi, telah mengembangkan berbagai teknologi canggih untuk mitigasi gempa. Beberapa teknologi tersebut melibatkan inovasi di bidang konstruksi, pemantauan gempa, sistem peringatan dini, dan pendidikan masyarakat. Berikut adalah beberapa teknologi yang digunakan oleh Jepang dalam upaya mitigasi gempa:

Teknologi Bangunan Anti-Gempa

  • Pendulum Gempa (Seismic Pendulum): Bangunan dilengkapi dengan pendulum gempa yang dapat mengurangi getaran gempa dengan meredistribusi energi.
  • Isolator Getaran: Penggunaan isolator getaran pada struktur bangunan untuk meminimalkan transfer getaran dari tanah ke bangunan.
  • Teknologi Kontrol Aktif: Penggunaan sistem kontrol aktif yang dapat merespons secara otomatis terhadap getaran gempa untuk mengurangi dampak.

Teknologi Pemantauan dan Peringatan Dini

  • Sistem Peringatan Dini: Pengembangan sistem peringatan dini yang memungkinkan masyarakat menerima peringatan beberapa detik sebelum gempa mencapai tempat tinggal mereka.
  • Pemantauan Gempa Bumi Real-Time: Jaringan sensor gempa bumi yang luas untuk mendeteksi gempa dan menyediakan informasi secara real-time.
  • Teknologi Bangunan Ramah Gempa:

Penggunaan Struktur Lentur

  • Struktur bangunan yang dirancang untuk fleksibel dan lentur sehingga dapat menahan gempa tanpa mengalami kerusakan berat.
  • Sistem Protetik dan Rekayasa Struktural: Penggunaan teknologi rekayasa struktural untuk meningkatkan ketahanan bangunan terhadap gempa.

Pendidikan dan Pelatihan Masyarakat

Simulasi Gempa dan Latihan Evakuasi: Program pendidikan masyarakat yang melibatkan simulasi gempa dan latihan evakuasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kesadaran masyarakat.

Teknologi Sistem Informasi Geografis (GIS)

Pemetaan Risiko Gempa: Penggunaan GIS untuk pemetaan risiko gempa, membantu dalam identifikasi daerah yang rentan dan perencanaan mitigasi.

Desain Struktural dan Material Inovatif

  • Bahan Struktural Canggih: Penggunaan bahan struktural inovatif yang dapat menahan gempa dengan lebih baik.
  • Teknologi Desain Terbaru: Desain bangunan dengan mempertimbangkan kekuatan, elastisitas, dan kemampuan peredaman getaran.

Sistem Peringatan Tsunami

Teknologi Pemantauan Tsunami: Sistem pemantauan tsunami yang memungkinkan peringatan dini dan evakuasi segera setelah terjadi gempa bumi di laut.
Teknologi-teknologi ini merupakan bagian dari strategi holistik Jepang dalam menghadapi risiko gempa bumi yang tinggi. Upaya ini melibatkan kolaborasi antara pemerintah, ilmuwan, insinyur, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tahan gempa.

Pemerintah Kota Kendari menetapkan status siaga bencana

Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra)  menetapkan status siaga bencana pada rapat koordinasi penanggulangan bencana di lingkup wilayah Kota Kendari.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari Ridwansyah Taridala, di Kendari,  Selasa, mengatakan rapat koordinasi dilakukan sebagai langkah preventif bagi upaya penanggulangan bencana di Kota Kendari sekaligus penetapan status menjadi siaga bencana.

“Sesuai dengan beberapa kasus yang terjadi di Kota Kendari maka pemerintah memandang perlu untuk menetapkan status siaga,” kata Ridwansyah.

Ia berharap dengan diadakannya rapat ini ke depannya bisa menjadi referensi untuk unsur Forkopimda se-Kota Kendari dalam mengambil keputusan terkait dengan pencegahan maupun penanganan bencana yang mungkin saja terjadi.

Selain itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari Fadlil Suparman menuturkan di Kota Kendari sendiri ada beberapa potensi bencana alam yang bisa terjadi di antaranya kekeringan yang telah terjadi sejak akhir tahun 2023 dan berakhir di bulan Desember.

“Selanjutnya adalah bencana banjir kemudian tanah longsor, cuaca ekstrim dalam hal ini hujan, gelombang tinggi, abrasi pantai, gempa dan tsunami,” katanya.

Ia menambahkan khusus untuk tsunami berdasarkan hasil kajian meskipun peluang terjadinya sangat kecil tetapi tetap wajib untuk diwaspadai.

Rapat yang dilaksanakan di ruang Mepokoaso Balai Kota Kendari ini diikuti oleh seluruh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Kota Kendari.

BPBD Surabaya optimalkan 18 pos pantau antisipasi bencana hidrometeorologi

Surabaya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyiapkan berbagai upaya untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi yang terjadi di wilayah tersebut dengan mengoptimalkan 18 pos pantau dan tujuh posko terpadu.

"Kami mengoptimalkan dengan berkolaborasi dengan delapan dinas atau perangkat daerah yang lain. Di antaranya, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perhubungan, DPKP (Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan) dan sebagainya," kata Kepala BPBD Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro dalam keterangannya, di Surabaya, Selasa.

Selain itu, dalam antisipasi akan ada petugas gabungan yang siap selama 24 jam di Posko Terpadu tersebut.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir namun tetap waspada karena hal tersebut memang terjadi setiap tahun.

"Kami mohon warga tidak perlu khawatir, karena ini memang terjadi setiap tahun. Kalau kami persiapkan dengan baik, maka akan menjadi hal yang tidak membahayakan," ucapnya.

Hebi menambahkan berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), potensi bencana hidrometeorologi di Jawa Timur, terjadi pada Januari, Februari dan Maret 2024, untuk puncaknya diperkirakan terjadi pada Februari.

"Potensi bencana hidrometeorologi itu misalnya aliran air sungai menjadi kencang. Kemudian angin puting beliung, pohon tumbang, cuaca ekstrem seperti  hujan deras dan sebagainya. Tapi ini sudah kami antisipasi," kata Hebi.

Namun, pihaknya tetap meminta masyarakat untuk mewaspadai dampak dari potensi bencana hidrometeorologi, terutama agar tidak mandi di sungai, baik itu anak kecil maupun orang dewasa.

"Karena arus sungai yang seperti kelihatan tenang, tapi justru di bawah arusnya kencang. Kami imbau para orang tua agar dapat mencegah anak-anaknya bermain saat hujan," tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, kepada pengendara motor dan mobil, dapat memastikan kendaraan yang digunakan dalam kondisi layak jalan.

"Kalau kondisi ban sudah tipis jadi licin, berbahaya kalau digunakan saat hujan. Selain itu kami juga imbau warga agar tidak berteduh di bawah pohon saat hujan," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Kota Surabaya Buyung Hidayat menjelaskan titik lokasi dari 18 Pos Pantau dan tujuh Posko Terpadu dan yang tersebar di Kota Pahlawan.

"Pertama adalah Posko Terpadu Utara, lokasinya berada di Jalan Kasuari nomor 1 Surabaya. Kemudian, Posko Terpadu Selatan di Jalan Dukuh Menanggal nomor 1 (Kantor Dinas Perhubungan). Dan ketiga, Posko Terpadu Barat, ada di Kantor Kecamatan Tandes," kata Buyung.

Selanjutnya, Posko Terpadu Timur berada di Park n Ride Arif Rahman Hakim dan Posko Terpadu Pusat berada di Jalan Sumatera nomor 71 Surabaya (Kantor PMI).

"Keenam, Posko Terpadu Dukuh Pakis di Park and Ride Mayjend Sungkono dan ketujuh adalah Posko Terpadu Kedung Cowek ada di Kantor Kecamatan Kenjeran," katanya.

Kemudian, kata dia, untuk lokasi 18 pos pantau antara lain, Pos Pantau Sedap Malam, Pos Pantau Indrapura, Pos Pantau Tugu Pahlawan, Pos Pantau Genteng, Pos Pantau Tidar, Pos Pantau Bungkul, Pos Pantau Kebun Binatang Surabaya (KBS), Pos Pantau GOR Pancasila, Pos Pantau Wiyung dan Pos Pantau Bambu Runcing.

"Selanjutnya, Pos Pantau Taman Pelangi, Pos Gudang Menur, Pos Pantau RSIA di Jalan Kenjeran, Pos Pantau UKM MERR,  Pos Pantai Panjang Jiwo, Pos Gudang Hitech Mall, Pos Pantau Taman Sejarah dan Pos Mako Jemursari," ujarnya.
Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin
Editor : Fiqih Arfani