logo2

ugm-logo

Blog

Aktivitas Gunung Ruang Masih Tinggi

Manado: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memastikan aktivitas Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, masih. Status gunung masih dalam level IV atau Awas.

"Pada Senin (6 Mei), terekam 1 kali gempa tektonik jauh dan tremor menerus. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah," ungkap Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid di Bandung, Senin, 6 Mei 2024.

Dengan catatan itu, lanjutnya, mengindikasikan bahwa aktivitas Gunung Ruang masih tinggi. Potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan awan panas, lontaran material pijar, dan paparan abu vulkanis, serta lahar.

Dari hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanis Gunung Ruang ditetapkan masih tinggi. Untuk itu, direkomendasikan agar masyarakat tidak memasuki wilayah radius 5 kilometer dari pusat kawah aktif Gunung Ruang.

"Kami juga meminta masyarakat yang bermukim di Pulau Tagulandang yang berada dalam radius 5 km dievakuasi ke tempat aman," tandas Wafid.

Pos PGA ajak warga jauhi radius lima kilometer dari kawah Gunung Ruang

Manado (ANTARA) - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA), berharap warga menjauhi radius lima kilometer dari kawah Gunung Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, Senin.

"Masyarakat di sekitar Gunung Ruang dan pengunjung atau wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius lima kilometer dari pusat kawah aktif," tulis Kepala Pos PGA Ruang dalam dalam laporan pengamatan Gunung Ruang hingga pukul 18.00 Wita, di Manado.

Rekomendasi lainnya, masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam radius lima kilometer agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius tersebut.

Masyarakat juga diimbau selalu menggunakan masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan.

Berikutnya, masyarakat di sekitar Gunung Ruang diharapkan tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi G. Ruang dan serta tetap mengikuti perkembangan aktivitas gunung di Pulau Ruang tersebut melalui aplikasi MAGMA Indonesia.

Dalam laporan disebutkan, secara visual gunung tampak jelas, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 100-200 meter di atas puncak kawah.

Terekam sebanyak dua kali gempa guguran dengan amplitudo 5-6 milimeter selama 36-37 detik, gempa vulkanik dangkal sebanyak satu kali dengan amplitudo 4 milimeter dengan durasi 10 detik

Terekam juga satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 8 milimeter, S-P: 1.1 detik dengan durasi 11 detik, serta tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 1-3 milimeter (dominan 2 milimeter).

"Tingkat aktivitas Gunung Ruang level IV (awas)," ujarnya.

Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Masih Proses Perhitungan

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) berkomitmen dalam mempercepat kepengurusan lahan relokasi bagi korban terdampak erupsi Gunung Ruang di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Namun, sebelum dilakukan sertifikasi, saat ini masih terdapat proses penghitungan nilai serta negosiasi antara pemerintah dengan pemilik lahan.

"Timeline-nya sangat ditentukan oleh seberapa cepat appraisal dilakukan, kemudian negosiasi terjadi dan disepakati oleh semua pihak," ungkap Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dikutip dari laman Kementerian ATR/BPN, Senin (6/5/2024).

Kemudian ada ganti untung sebagai bentuk kompensasi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) kepada masyarakat yang memiliki lahan di wilayah tersebut.

"Setelah itu segera kita urus, kita ingin percepat segala sesuatunya," tambah AHY.

Adapun AHY memastikan relokasi lahan bagi korban erupsi Gunung Ruang yang disiapkan di Desa Modisi, Kecamatan Pinolosian Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulut sudah berstatus clean and clear.

Artinya, status kepemilikan tanah dan batasnya sudah jelas, demikian juga dari segi tata ruang tidak masuk ke dalam kawasan hutan.

"Saya hadir cek status (tanah)-nya seperti apa dengan total 10 hektar ini. Pada prinsipnya tidak ada masalah dan tidak ada sengketa, tidak ada sesuatu yang kita langgar, kira-kira begitu," ungkap dia.

Untuk itu, karena sudah ditentukan lokasi relokasi lahan bagi korban terdampak erupsi Gunung Ruang diharapkan agar bisa melanjutkan kehidupannya dengan baik.

Gunung Ruang Naik Status Awas, Gunung Marapi dan Semeru Waspada

Bisnis.com, JAKARTA - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Ruang menjadi Level IV atau awas pada Selasa (30/4/2024) pukul 01.30 WITA.

Erupsi dimulai pada pukul 01.15 WITA, diawali dengan gempa yang terasa hingga Pulau Tagulandang disertai suara gemuruh dan aliran awan panas dari puncak kawah. Dalam hal ini, PVMBG turut memperluas area radius bahaya menjadi 7 km.

“Potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan awan panas, lontaran material pijar, dan paparan abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang,” kata PVMBG dalam rilis pers pada Kamis (2/5/2024).

Menambahkan hal itu, pihaknya mengimbau masyarakat di sekitar Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai agar tetap waspada pada potensi lontaran batuan pijar dan luruhan awan panas.

Masyarakat yang terkena imbas dari erupsi Gunung Ruang turut diimbau untuk menggunakan masker guna menghindari gangguan sistem pernapasan akibat paparan abu vulkanik.

Adapun, masyarakat dapat memantau pergerakan aktivitas gunung api di Indonesia dengan mengunduh aplikasi MAGMA Indonesia atau melalui website https://magma.esdm.go.id.

Patut Waspada, Gunung Ruang Miliki Karakter Erupsi Cepat hanya Hitungan Jam

SITARO - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan Gunung Ruang memiliki karakter erupsi cepat, bahkan dalam hitungan jam. Bahkan, PVMBG mengingatkan potensi erupsi yang lebih besar.

Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengungkapkan karakteristik cepat erupsi Gunung Ruang terbukti ketika pada peningkatan aktivitas pada 16 April 2024 kemarin, kemudian hanya beberapa jam saja terjadi erupsi.

Kemudian, peningkatan aktivitas kembali terjadi pada 29 April dan di 30 April dini hari terjadi erupsi yang lebih besar.

“Artinya bagi kita harus hati-hati, terbukti hanya jeda 10 harian muncul (erupsi) lagi. Kedepan harus kita antisipasi, bahkan lebih besar. Bahwa kita bisa lihat khasnya Ruang cepat sekali, kita harus respon selalu siaga hitungan jam,” ujar Hendra, Jumat (3/5/2024).

“Jadi tanggal 16 April kita naikkan ke Waspada dan hari yang sama sore kita harus naik ke Siaga, jarang gunung seperti ini. Ini yang harus kita hadapi kedepan dan satu hari kemudian sudah menjadi awas. Kedepan perlu ada kesiapsiagaan masyarakat,” katanya.

Menurut Hendra, secara historis Gunungapi Ruang sangat lazim mengeluarkan awan panas. Gunungapi berjenis stratovolcano ini juga tercatat mengalami rentetan erupsi yang berdampak langsung terhadap kehidupan maupun penghidupan manusia.

“Ternyata dari historisnya Gunung Ruang ini memang sangat lazim mengeluarkan awan panas. Jadi sudah tepat memang ini daerah berbahaya,” jelas Hendra.

Berdasarkan catatan sejarah, erupsi Gunung Ruang pernah terjadi tahun 1808, 1810, 1840, 1856, 1870, 1871, 1874, 1889, 1904-1905, 1914, 1915, 1918, 1940, 1946, 1949, 2002 dan 2024.

Bahkan kejadian erupsi pada tahun 1871 juga memicu terjadinya gelombang tsunami dan memakan korban hingga 400 orang.

Oleh karena itu, PVMBG mengeluarkan rekomendasi bahwa radius tujuh kilometer dari pusat kawah Gunung Ruang telah ditetapkan menjadi zona berbahaya, sebelumnya hanya 6 kilometer.

Atas dasar itu maka pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan pemukiman warga, khususnya yang berada di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang, ke lokasi yang lebih aman.