logo2

ugm-logo

Blog

Sejumlah Penyakit Kronis yang Ditanggung BPJS Kesehatan Banyak Diderita Lansia

POSBELITUNG.CO - Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Kementerian Dalam Negeri yang berlaku di seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kartu ini wajib dimiliki bagi Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang memiliki Izin Tinggal Tetap (ITAP) yang sudah berumur 17 tahun atau sudah pernah kawin atau telah kawin. Anak dari orang tua Warga Negara Asing yang memiliki ITAP dan sudah berumur 17 tahun juga wajib memilki KTP.

Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) masyarakat dimudahkan dalam mengakses layanan kesehatan hanya menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tertera pada KTP saat berobat di Puskemas ataupun Rumah sakit

Pasalnya hal tersebut menjadi inovasi dan kemudahan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional  (JKN) yang ingin berobat.

Bahkan sejak beberapa tahun terakhir BPJS Kesehatan tidak lagi mencetak kartu JKN, karena NIK KTP dapat mendeteksi status kepesertaan warga.

Kebijakan pelayanan berobat dengan KTP ini sudah berlaku dan diterapkan di Bangka Belitung.

Kepala Cabang BPJS Kesehatan Pangkalpinang, Harry Nurdiansyah mengungkapkan, transformasi atau inovasi yang dilakukan ini bertujuan untuk memberikan layanan yang mudah, cepat, dan setara bagi seluruh peserta JKN sehingga masyarakat bisa berobat lebih simpel tanpa perlu kartu BPJS.

"KTP sekarang pengganti kartu BPJS Kesehatan, jadi masyarakat bisa berobat cukup menggunakan KTP tanpa ribet harus membawa Kartu BPJS Kesehatan karena NIK yang tertera pada KTP sudah terdeteksi apakah peserta aktif JKN atau tidak," ujar Harry, Rabu (24/1/2024).

Kata dia, Cakupan kepesertaan JKN atau angka Universal Health Coverage (UHC) di Provinsi Bangka Belitung per Desember 2023 sebesar 97,98 persen dari total sebanyak 1.490.418 penduduk di Bangka Belitung.

Pada angka UHC saat ini Hary menyebut, keaktifan peserta JKN di Babel berada pada angka 77,48 persen. 

"Kepesertaan yang tidak aktif banyak case, misal Peserta mandiri/pbpu menunggak, Peserta PPU swasta yg sudab resign/tidak bekerja lagi, Peserta PPU Swasta yang karyawannya masih aktif tapi perusahaaanya tidak membayar iuran, Anak pegawai swasta yang sudah tidak di tanggung karena sudah melewati batas usia tertanggung. Termasuk juga yang meninggal dunia," jelas Harry.

Dia mengimbau, seluruh faskes atau rumah sakit yang menjadi mitra BPJS Kesehatan di Bangka Belitung dapat melayani seluruh pasien BPJS tanpa membeda-bedakan status kepesertaan demi peningkatan mutu layanan JKN.

"Jika ada faskes atau rumah sakit yang menjadi mitra tidak melayani masyarakat berobat dengan KTP, maka dapat dilaporkan ke BPJS  kesehatan agar dapat kami tinjau langsung ke faskesnya," tuturnya.

Sementara itu tedata hingga Januari 2024 BPJS Kesehatan Cabang Pangkalpinang turut mengandeng 140 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang terdiri dari Puskesmas, Klinik Pratama, DPP, Klinik Polri, Klinik TNI yang tersebar di seluruh daerah/kecamatan di Bangka Belitung.

Sedangkan untuk Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) mencakup 26 rumah sakit swasta/umum dan klinik utama di Bangka Belitung. (Posbelitung.co/Sela Agustika)

Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, BPBD Surabaya Minta Warga Waspada saat Hujan

Mengantisipasi bencana hidrometeorologi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya meminta warga waspada saat hujan dengan tidak mendekati sungai.

Agus Hebi Djuniantoro Kepala BPBD Kota Surabaya menjelaskan, berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), potensi bencana hidrometeorologi di Jawa Timur diprediksi Januari hingga Maret, puncaknya Februari.

“Potensi bencana hidrometeorologi itu misalnya aliran air sungai menjadi kencang. Kemudian angin puting beliung, pohon tumbang, cuaca ekstrem (hujan deras) dan sebagainya. Tapi ini sudah kita antisipasi,” jelasnya lewat keterangan resminya pada Senin (22/1/2024).

Hebi minta warga mewaspadai dengan tidak banyak aktivitas di sungai. Apalagi saat hujan.

“Karena arus sungai yang seperti kelihatan tenang, tapi justru di bawah arusnya kencang. Kami imbau para orang tua agar dapat mencegah anak-anaknya bermain saat hujan,” imbaunya.

Sementara bagi pengendara, lanjutnya, harus memastikan kondisi ban layak jalan.

“Kalau kondisi ban sudah tipis jadi licin, berbahaya kalau digunakan saat hujan. Selain itu kami juga imbau warga agar tidak berteduh di bawah pohon saat hujan,” ucapnya.

Meski begitu Hebi minta masyarakat tidak khawatir berlebih karena BPBD sudah melakukan sejumlah upaya.

“Kami mohon warga tidak perlu khawatir, karena ini memang terjadi setiap tahun. Kalau kita persiapkan dengan baik, maka akan menjadi hal yang tidak membahayakan,” katanya lagi.

Ada 18 Pos Pantau dan 7 Posko Terpadu selama 24 jam dijaga petugas gabungan yang disiagakan.

“Kita mengoptimalkan dengan 8 dinas atau perangkat daerah (PD) yang lain. Di antaranya, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perhubungan, DPKP (Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan) dan sebagainya,” paparnya.

Buyung Hidayat Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Kota Surabaya merinci lokasi tujuh Posko Terpadu dan 18 Pos Pantau.

“Yang pertama adalah Posko Terpadu Utara, lokasinya berada di Jalan Kasuari No 1 Surabaya. Kemudian, Posko Terpadu Selatan di Jalan Dukuh Menanggal No 1 (Kantor Dinas Perhubungan). Dan ketiga, Posko Terpadu Barat, ada di Kantor Kecamatan Tandes,” kata Buyung.

Selanjutnya, yang keempat adalah Posko Terpadu Timur berada di Park and Ride Arif Rahman Hakim. Sedangkan kelima yakni, Posko Terpadu Pusat berada di Jalan Sumatera No 71 Surabaya (Kantor PMI).

“Kemudian, Posko Terpadu Dukuh Pakis di Park and Ride Mayjen Sungkono dan ketujuh adalah Posko Terpadu Kedung Cowek ada di Kantor Kecamatan Kenjeran,” jelasnya.

Ke-18 lokasi pos pantau terdiri dari Pos Pantau Sedap Malam, Pos Pantau Indrapura, Pos Pantau Tugu Pahlawan, Pos Pantau Genteng, Pos Pantau Tidar, Pos Pantau Bungkul, Pos Pantau Kebun Binatang Surabaya (KBS), Pos Pantau GOR Pancasila, Pos Pantau Wiyung dan Pos Pantau Bambu Runcing.

Kemudian, Pos Pantau Taman Pelangi, Pos Gudang Menur, Pos Pantau RSIA di Jalan Kenjeran, Pos Pantau UKM MERR,  Pos Pantai Panjang Jiwo, Pos Gudang Hitech Mall, Pos Pantau Taman Sejarah dan Pos Mako Jemursari. (lta/saf/ipg)

Bencana Hidrometeorologi di Surabaya Diprediksi Terjadi pada Januari Hingga Maret 2024

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi. Peningkatan kewaspadaan dilakukan setelah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Jawa Timur, memasuki puncak musim penghujan.

"Kami mohon warga tidak perlu khawatir, karena ini memang terjadi setiap tahun. Kalau kita persiapkan dengan baik, maka akan menjadi hal yang tidak membahayakan," kata Hebi, Senin (22/1/2024).

Hebi menjelaskan, salah satu upaya yang dilakukan dalam mengantisipasi bencana hidrometeorologi adalah mengoptimalkan 18 pos pantau dan 7 posko terpadu. Selama 24 jam, petugas gabungan dari pemkot setempat akan berjaga di Posko Terpadu tersebut.

"Kami mengoptimalkan dengan 8 dinas atau perangkat daerah yang lain, di antaranya Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perhubungan, DPKP (Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan) dan sebagainya," ujarnya.

Hebi menjelaskan, berdasarkan data dari BNPB, potensi bencana hidrometeorologi di Jawa Timur, terjadi pada Januari, Februari, hingga Maret 2024. Sementara puncaknya diperkirakan terjadi pada Februari 2024. Potensi bencana hidrometeorologi yang dimaksud seperti meluapnya air sungai, angin puting beliung, pohon tumbang, cuaca ekstrem, dan sebagainya.

Hebi pun meminta masyarakat tetap mewaspadai dampak dari potensi bencana hidrometeorologi. Dia mengimbau masyarakat agar tidak mandi di sungai, baik itu anak kecil maupun orang dewasa. "Karena arus sungai yang seperti kelihatan tenang, tapi justru di bawah arusnya kencang," ujarnya.

Selain itu, Hebi juga mengimbau para orang tua agar dapat mengawasi dan mencegah anak-anak bermain saat hujan. Terlebih bermain di dekat aliran sungai. Kepada pengendara motor dan mobil, Hebi berpesan agar dapat memastikan kendaraan yang digunakan dalam kondisi layak jalan. Jangan sampai, kondisi ban motor yang sudah tipis, justru dibiarkan dan tetap digunakan saat hujan.

"Kalau kondisi ban sudah tipis jadi licin, berbahaya kalau digunakan saat hujan. Selain itu kami juga imbau warga agar tidak berteduh di bawah pohon saat hujan," ucapnya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Kota Surabaya, Buyung Hidayat, memaparkan lokasi 7 Posko Terpadu dan 18 Pos Pantau yang tersebar di Kota Pahlawan yakni Posko Terpadu Utara, lokasinya berada di Jl Kasuari No 1 Surabaya.

Kemudian, Posko Terpadu Selatan di JI Dukuh Menanggal No 1 (Kantor Dinas Perhubungan); Posko Terpadu Barat, di Kantor Kecamatan Tandes; Posko Terpadu Timur di Park n Ride Arif Rahman Hakim; Posko Terpadu Pusat di Jl Sumatera No 71 Surabaya (Kantor PMI); Posko Terpadu Dukuh Pakis di Park and Ride Mayjend Sungkono; dan Posko Terpadu Kedung Cowek di Kantor Kecamatan Kenjeran. Pemkot Surabaya juga mengoptimalkan keberadaan 18 pos pantau.

Ke-18 pos pantau yang dimaksud adalah Pos Pantau Sedap Malam, Pos Pantau Indrapura, Pos Pantau Tugu Pahlawan, Pos Pantau Genteng, Pos Pantau Tidar, Pos Pantau Bungkul, Pos Pantau Kebun Binatang Surabaya (KBS), Pos Pantau GOR Pancasila, Pos Pantau Wiyung dan Pos Pantau Bambu Runcing. Kemudian, Pos Pantau Taman Pelangi, Pos Gudang Menur, Pos Pantau RSIA di Jalan Kenjeran, Pos Pantau UKM MERR, Pos Pantai Panjang Jiwo, Pos Gudang Hitech Mall, Pos Pantau Taman Sejarah, dan Pos Mako Jemursari.

BPBD Imbau Warga Jatim Waspada Cuaca Ekstrem-Bencana Hidrometeorologi

Surabaya - BPBD Jawa Timur mengajak masyarakat waspada cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi hingga bulan Februari mendatang. Cuaca ekstrem memicu bencana hidrometeorologi di antaranya adalah hujan dan angin kencang.

Untuk mencegah hal itu, warga diimbau berlindung di bawah pohon atau di bawah bangunan yang atapnya rapuh.

"Karena berkaitan dengan hujan dan angin kencang, kalau memang sudah terjadi hujan dan angin kencang jika berada di jalan, jangan berlindung di bawah pohon atau di bawah bangunan yang atapnya rapuh. Nanti potensinya bisa runtuh," imbau ujar Kasi Kedaruratan BPBD Jatim Heru Wibowo saat dikonfirmasi detikJatim, Rabu (24/1/2024).

Selain itu, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah terjadinya bencana hidrometeorologi. Di antaranya tidak membuang sampah sembarangan, memotong daun dan ranting pohon, membersihkan saluran air hingga sungai, menjaga kebersihan lingkungan, hingga selalu update kondisi cuaca.

Berkaitan dengan potensi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi ini, BMKG juga telah membentuk posko di tiap kabupaten/kota serta berkoordinasi secara aktif untuk memantau kondisi cuaca dan potensi bencana yang mungkin timbul di wilayah Jawa Timur.

"Kami juga selalu update rilis dari BMKG untuk mengetahui perkembangan cuaca, potensi hujan dan angin kencang akan turun di mana. Kita kan ada peringatan 3 hari ke depan, kita update terus ke tiap kabupaten/kota lewat pusdalog kami agar tiap kabupaten/kota juga siap dengan potensi ancamannya," tandas Heru.

Gempa Dahsyat di Perbatasan China-Kyrgyzstan Tewaskan 3 Orang

XINJIANG, CHINA — Gempa berkekuatan 7,1 skala Richter menghantam wilayah di sepanjang perbatasan China-Kyrgyzstan Selasa (23/1) pagi, menewaskan tiga orang dan melukai lima lainnya.

Badan gempa China mengatakan gempa terjadi pada pukul 18.00 UTC (1:00 WIB) di daerah perbatasan pegunungan distrik Wushi di provinsi terpencil Xinjiang, pada kedalaman 22 kilometer.

Sedikitnya lima desa terletak dalam jarak 20 kilometer dari pusat gempa. Gempa dirasakan di Urumqi, Kashgar, Korla dan Yining, dan sekitarnya.

Menurut unggahan di akun media sosial resmi Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang di Weibo, 47 rumah di wilayah tersebut runtuh dan lebih dari 120 bangunan rusak. Laporan media pemerintah mengatakan lebih dari 12.400 orang telah diselamatkan dan dievakuasi.

Gempa susulan telah berulang kali dirasakan sejak gempa pertama terjadi.

Gempa juga dirasakan di kota Almaty, kota terbesar di Kazakhstan. Video yang diunggah di media sosial menggambarkan warga dengan cepat meninggalkan rumah mereka dan berdiri di jalan, sebagian di antaranya mengenakan piyama dan sandal.

Gempa juga dirasakan di negara tetangga, Kyrgyzstan. Gempa itu merupakan salah satu dari beberapa gempa bumi yang melanda wilayah tersebut sejak Selasa pagi. Di Kazakhstan, gempa terakhir berkekuatan 6,7 SR. [lt/jm]