Perguruan tinggi selain rumah sakit dan dinas kesehatan, perlu terlibat dalam pengembangan kegiatan dalam upaya penanggulangan bencana berhubungan berkaitan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Dalam upaya penerapan tridarma pertama yaitu pendidikan, maka dilakukan pengembangan kurikulum. Dalam hal ini berkaitan dengan kurikulum manajemen bencana di universitas/perguruan tinggi, dengan tujuan agar memberi bekal dan menciptakan SDM yang memiliki pengetahuan mengenai manajemen bencana.
Selain itu, dalam upaya membangun kapasitas masyarakat melalui kegiatan pendidikan, melalui kegiatan nonformal maupun pendidikan formal dan berbagai penelitian dalam upaya pengurangan risiko bencana pada tahap prabencana. Kegiatan pada tahap prabencana erat kaitannya dengan istilah mitigasi bencana yang merupakan upaya untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh bencana. Mitigasi bencana mencakup perencanaan dan pelaksanaan tindakan untuk mengurangi risiko dampak dari suatu bencana yang dilakukan sebelum bencana itu terjadi termasuk kesiapan dan tindakan pengurangan risiko jangka panjang. Perguruan tinggi memiliki peranan yang cukup penting dalam upaya penanggulangan bencana karena perguruan tinggi mempunyai peran dalam meningkatkan kemampuan masyarakat dan lembaga terkait dalam upaya penanggulangan bencana. Selama ini, koordinasi dalam penanganan bencana menjadi kendala yang terus dihadapi masyarakat dan pemangku kepentingan. Penanganan bencana selama ini hanya reaktif dan tidak menggunakan pendekatan ilmiah.
Dalam upaya agar penanganan bencana dapat dilakukan secara komprehensif, maka dilakukan pengembangan kurikulum manajemen bencana di perguruan tinggi. Atas dasar itu, pemerintah menunjuk dua perguruan tinggi untuk mengembangkan kurikulum kebencanaan, yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Syiah Kuala Aceh. Dalam upaya pengembangan kurikulum manajemen bencana, maka Fakultas Kedokteran (FK) UGM membuat kurikulum pengajaran manajemen bencana untuk Program Sarjana (S1) yang terintegrasi dalam Blok 4.2 yaitu Health System and Disaster Management dan Program Pascasarjana Kebijakan Manajemen Pelayanan Kesehatan (KMPK) IKM UGM dalam bentuk mata kuliah “Manajemen Bencana”. Sementara itu, pada Pasca Sarjana UGM dibentuk Program Studi Magister Manajemen Bencana. Untuk Informasi lebih lanjut mengenai kurikulum manajemen bencana di UGM bisa di klik pada kotak berikut ini: