logo2

ugm-logo

Reportase Workshop Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana di Puskesmas

Reportase

Workshop Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana di Puskesmas

(Primary Health Care Disaster Plan)

 

Hari 1

Hari Pertama, 20 November 2017

Workshop penyusunan rencana penanggulangan bencana di Puskesmas (Primary Health Care Disaster Plan) diikuti oleh tenaga Puskesmas, civitas akademika dan LSM yang bergerak di bidang bencana dari berbagai daerah. Workshop ini resmi dibuka oleh Kepala Divisi Manajemen Bencana PKMK FK UGM dr. Bella Donna, M.Kes. Workshop berlangsung selama 2 hari di Yogyakarta. Tujuan kegiatan ini puskesmas sebagai pemegang peranan utama terdepan untuk kesiapan bencana dan penanganan korban jika terjadi bencana diharapkan dapat menangani korban dalam jumlah yang banyak jika terjadi bencana, bahkan dapat mengidentifikasi potensial terjadinya bencana di lingkungan puskesmas.

h1 phcdp 1

Dok. PKMK FK UGM.
Pembukaan Workshop Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana di Puskesmas (Primary Health Care Disaster Plan) oleh dr. Bella Donna, M.Kes

Pembicara pertama dalam workshop ini disampaikan oleh dr. Hendro Wartatmo, Sp.B-KBD tentang konsep penanggulangan bencana bidang kesehatan dan peran puskesmas dalam penanggulangan bencana yang dipandu oleh Madelina Ariani, SKM., MPH. Hendro menyebutkan bahwa Public Health Emergency Preparedness (PHEP) merupakan kemampuan dari sistem kesehatan masyarakat, sistem pelayanan kesehatan, masyarakat dan individu untuk mencegah, melindungi, merespon dengan cepat dari keadaan darurat yang terkoordinasi dan berkesinambungan. Prinsip PHEP yang harus dipenuhi diantaranya health risk assessment, legal climate, roles and responsibilities, incident command system, public engagement, epidemiology functions, laboratory functions, counter measures and mitigation strategies, mass health care, public health information and communication. Di akhir sesi materi pertama banyak peserta yang bertanya mengenai persyaratan lokasi pengungsian, penilaian kondisi bangunan saat terjadi bencana.

dhdp 2

Dok. PKMK FK UGM.
dr. Hendro Wartatmo, SpB.KBD saat Menyampaikan Materi tentang
Konsep Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan dan Peran Puskesmas
dalam Penanggulangan Bencana

Materi kedua mengenai PHCDP dalam akreditasi puskesmas, komponen PHCDP dan pengorganisasian sistem komando disampaikan oleh dr. Bella Donna, M.Kes yang dipandu oleh Intan Anastasia N.P.,M.Sc., Apt. Bella menyampaikan bahwa akreditasi puskesmas masuk dalam manajemen penunjang layanan klinis yang di dalamnya terdapat manajemen emergency yaitu wabah, bencana dan krisis kesehatan sehingga kesiapan penanggulangan bencana di puskesmas sangat penting dilakukan. Selanjutnya, Bella memaparkan tentang komponen PHCDP pada puskesmas yang terdiri dari Bab I hingga Bab VIII serta lampiran dan form yang diperlukan dalam dokumen PHCDP. Pada sesi akhir materi kedua, Bella menyampaikan materi mengenai pengorganisasian sistem komando yaitu tentang prinsip-prinsip pengorganisasian, sistem pengembangan pengorganisasian di puskesmas, uraian tugas dan terkait kartu tugas. Bella menyebutkan bahwa konsep pengorganisasian dasarnya adalah organisasi harus jelas dan sederhana, dapat dimobilisasi dalam waktu yang singkat, tidak ada pembentukan organisasi yang baru tetapi pengembangan organisasi yang ada dan memastikan bahwa pelayanan Puskesmas tetap berjalan.

h1 phcdp 1

Dok. PKMK FK UGM.
dr. Bella Donna, M.Kes saat Menyampaikan Materi tentang
Akreditasi Puskesmas, Komponen PHCDP dan Pengorganisasian Sistem Komando

Materi ketiga para peserta diberikan materi tentang analisis risiko dan SOP worksheet penentuan analisis risiko yang disampaikan oleh dr. Bella Donna, M.Kes yang dipandu oleh Madelina Ariani, SKM., MPH. Bella menyampaikan bahwa analisis risiko merupakan suatu penilaian potensi ancaman bencana di suatu wilayah dan menilai dampak apa saja yang ditimbulkannya sehingga dapat dilakukan mitigasi dan kesiapsiagaannya. Tiga langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan analisis risiko yaitu mencari kemungkinan potensi ancaman bencana, menghitung dampak bencana dan menganalisis risikonya. Perhitungan untuk analisis risiko bencana dapat menggunakan Hazard Vulnerability Analysis (HVA) Tools yaitu alat yang digunakan untuk membantu menentukan jenis, kemungkinan terhadap bahaya, ancaman dan kejadian bencana dengan menggunakan indikator risiko bencana, dari materi ini peserta diberikan penugasan untuk menilai risiko bencana sesuai dengan ancaman bencana yang terjadi di wilayah kerja puskesmas masing-masing.

h1 phcdp 1

Dok. PKMK FK UGM.
Para Peserta saat Mengerjakan Penugasan yang diberikan oleh panitia
Workshop Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana di Puskesmas

Materi keempat, pada hari pertama workshop penyusunan rencana penanggulangan bencana di puskesmas tentang logistik dan fasilitas worksheet menyusun organisasi yang disampaikan oleh dr. Sulanto Saleh Danu, yang dipandu oleh Intan Anastasia N.P.,M.Sc., Apt. Sulanto menyampaikan bahwa pengelolaan logistik pada saat terjadi bencana sangat penting dilakukan oleh institusi kesehatan dalam menangani keadaan bencana. Kategori perbekalan atau logistik pada saat terjadi bencana diantaranya : obat-obatan, ketersediaan air bersih dan kesehatan lingkungan, suplai peralatan kesehatan, suplai makanan, perlindungan aliran listrik, logistik dan administrasi, kebutuhan per individu, sumber daya manusia seperti relawan, dan suplai sembako.

Sulanto menyebutkan bagian logistik bertanggung jawab pada pengadaan, penyiapan personil, peralatan baik medis maupun non medis, mendukung seluruh kegiatan pelayanan kesehatan, mendukung kelangsungan komunikasi internal dan eksternal, memfasilitasi kelangsungan transportasi dan memfasilitasi untuk isolasi dan dekontaminasi.

h1 phcdp 1

Dok. PKMK FK UGM.
dr. Sulanto Saleh Danu saat Menyampaikan Materi
Logistik dan Fasilitas Worksheet Menyusun Organisasi

Hari pertama, kegiatan workshop penyusunan rencana penanggulangan bencana di puskesmas (Primary Health Care Disaster Plan) ditutup dengan penyampaian materi tentang SPO untuk puskesmas disaster plan oleh Madelina Ariani, SKM., MPH. Madelina menyampaikan bahwa SPO dibutuhkan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan yang tidak terdapat pada kebutuhan sehari-hari. Selanjutnya, untuk memahami materi yang diberikan peserta diberikan berbagai penugasan terkait dokumen disaster plan di puskesmas.

h1 phcdp 1

Dok. PKMK FK UGM.
Madelina Ariani, SKM., MPH saat Menyampaikan Materi
SPO untuk Puskesmas Disaster Plan

 

Reporter : Nilasari., SKM., MPH.