logo2

ugm-logo

Tanpa judul 800 x 300 mm

  • div mbk 1 des
  • banner web bencana

Salam Jumpa Bapak/Ibu Pemerhati Manajemen Bencana Kesehatan. Edisi Minggu ini kami sajikan beberapa Artikel/ Jurnal/ Berita dan Agenda sebagai berikut.


Pengantar Website Bencana  |  Edisi : 2 Desember 2025


Bencana Banjir dan Tanah Longsor Aceh

banjir aceh

Banjir dan tanah longsor melanda Provinsi Aceh pada pertengahan November 2025. Bencana Hidrometeorologi terjadi sejak 18 November 2025 telah berdampak pada 18 kabupaten/kota di Aceh, tersebar di 226 kecamatan dan 3.310 desa. Ratusan korban meninggal dan hilang serta puluhan ribuan orang harus diungsikan akibat dari bencana tersebut. Informasi dari website Badan Penanggulangan Bencana Aceh, selama periode 18 November 2025 hingga 2 Desember 2025, Provinsi Aceh mencatat 156 jiwa meninggal dunia dan 181 jiwa masih hilang. Korban tersebar di Bener Meriah, Aceh Tengah, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tenggara, Aceh Utara, Aceh Timur, Lhokseumawe, Gayo Lues, Subulussalam, dan Nagan Raya. Data ini diduga akan terus bertambah seiring pencarian korban yang terus dilakukan.

SELENGKAPNYA


 

Reportase  Webinar Dari Konsep Ke Operasional:  Membangun Sistem Manajemen Krisis Kesehatan Dari Pra Rumah Sakit Sampai Rumah Sakit

hdp foto bersama

PKMK-Yogyakarta. Dalam penanganan krisis kesehatan seperti bencana atau insiden korban massal sering sekali mengalami masalah koordinasi. Sementara dalam situasi krisis keputusan harus diambil dengan cepat dan tepat di bawah tekanan yang tinggi. Ditambah lagi dengan kondisi insiden korban massal, jumlah pasien dapat melebihi kapasitas tim medis. Pengaturan tim yang terstruktur, akan membantu rumah sakit untuk menyediakan satu pusat komando yang jelas. Pada kesempatan kali ini, Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM melaksanakan Webinar “Dari Konsep Ke Operasional: Membangun Sistem Manajemen Krisis Kesehatan Dari Pra Rumah Sakit Sampai Rumah Sakit” pada Senin (1/12/2025) yang dilaksanakan secara daring. Pelatihan ini diikuti oleh 57 peserta yang berasal dari akademisi, praktisi, dan pemangku kebijakan.

Reportase Webinar


Curah Hujan Ekstrim Melanda: Longsor & Banjir Terjadi, Siaga Bersama Diperlukan!

kccp d3 1BNPB menginformasikan bahwa dalam periode 18-19 November 2025 tercatat 8 kejadian bencana signifikan akibat curah hujan tinggi, angin kencang dan kondisi geologi labil, termasuk tanah bergerak di Kabupaten Cilacap yang memicu status Tanggap Darurat. Di wilayah yang sama, hujan lebat memicu longsor di Desa Cibeunying, Cilacap dan di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Menurut laporan internasional, setidaknya 18 orang tewas dan puluhan dinyatakan hilang. Curah hujan ekstrem yang terjadi juga diperkuat oleh informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebut puncak musim hujan telah di depan mata, dan potensi kejadian hidrometeorologi meningkat. Masyarakat diimbau untuk membersihkan saluran air, tidak membuang sampah sembarangan, memantau prakiraan cuaca harian, dan menjauhi lereng curam saat hujan deras berlangsung. Pemerintah daerah diminta memperkuat posko siaga, sistem peringatan dini, dan pemetaan ulang titik rawan banjir atau longsor. Kondisi ini menunjukkan bahwa kesiapsiagaan bukan hanya tugas satu pihak, melainkan tanggung jawab bersama semua lini masyarakat.

Berita Rilis Berita  Jurnal


Reportase

Knowledge Co-Creation Programme (KCCP) for Disaster Health Managament for ASEAN Member States

kccp d3 1Japan International Cooperation Agency atau JICA mendukung sektor kesehatan ASEAN dalam mewujudkan tujuan strategis terkait manajemen kesehatan bencana melalui implementasi Project for Strengthening the ASEAN Regional Capacity on Disaster Health Management (the ARCH Project), yang merupakan bagian dari Work Programme 2016-2020 of ASEAN Health Cluster 2 on Responding to All Hazards and Emerging Threats. Proyek ini, yang dipimpin oleh Thailand melalui the Ministry of Public Health (MOPH) and National Institute for Emergency Medicine (NIEM), yang bertujuan untuk membangun mekanisme kolaborasi manajemen kesehatan bencana di kawasan ASEAN.

Selengkapnya


Musim Berganti, Krisis Kesehatan Mengintai: Flu, Covid, dan ISPA Meningkat di Berbagai Daerah

webinar hdpPerubahan cuaca dari panas ke lembap membuat tubuh rentan terserang penyakit pernapasan. Kementerian Kesehatan RI melaporkan peningkatan kasus flu, COVID-19, dan ISPA di beberapa wilayah Indonesia, seiring perubahan suhu dan curah hujan yang tak menentu. Kondisi ini menjadi sinyal krisis kesehatan musiman, karena fasilitas layanan kesehatan mulai menerima lebih banyak pasien dengan gejala batuk, pilek, dan sesak napas. Para ahli menjelaskan bahwa perubahan cuaca ekstrem memperburuk daya tahan tubuh, sementara polusi udara mempertinggi risiko infeksi. Warga diminta lebih waspada dengan memperkuat imun, menjaga kebersihan tangan, memakai masker di tempat ramai, dan segera periksa ke fasilitas kesehatan bila mengalami gejala berat. Krisis kesehatan tidak selalu datang tiba-tiba, kadang ia tumbuh pelan saat kita lengah menghadapi perubahan musim.

Pers rilis Berita  Jurnal


Dua Kegiatan Strategis Akhir Tahun: Webinar & Bimtek Manajemen Krisis Kesehatan dan Hospital Disaster Plan (HDP)

webinar hdpDivisi Manajemen Bencana PKMK FK-KMK Universitas Gadjah Mada mengundang tenaga kesehatan dan pengelola rumah sakit untuk memperkuat kapasitas manajemen krisis dan penanggulangan bencana kesehatan. Dua kegiatan unggulan hadir di akhir tahun ini: (1) Webinar Nasional bertajuk “Dari Konsep ke Operasional: Membangun Sistem Manajemen Krisis Kesehatan dari Pra Rumah Sakit sampai Rumah Sakit” pada 1 Desember 2025, serta (2) Bimbingan Teknis “Penyusunan Perencanaan Penanggulangan Bencana di Rumah Sakit” yang akan digelar di Bandung, 3-5 Desember 2025. Kedua kegiatan ini menghadirkan narasumber pakar nasional dari PKMK FK-KMK UGM, PERSI dan praktisi lapangan dengan pengalaman nyata dalam penanganan krisis kesehatan. Peserta akan mendapatkan pemahaman menyeluruh mulai dari strategi pra-rumah sakit, sistem komando bencana, hingga praktik penyusunan dokumen Hospital Disaster Plan (HDP). Kegiatan ini juga diakreditasi oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, memberikan nilai SKP resmi, serta terbuka bagi seluruh tenaga kesehatan yang ingin memperkuat kesiapsiagaan institusinya.

Bimtek  Webinar   |   Reportase Webinar


Reportase Workshop Manajemen Penanggulangan Krisis Kesehatan Balai Pelatihan Kesehatan, Daerah Istimewa Yogyakarta

hdp dinkes diy 1

PKMK-Yogyakarta. Workshop Manajemen Penanggulangan Krisis Kesehatan (15/10/2025), Indonesia berada pada jalur “cincin api” dengan intensitas bencana yang tinggi. Dalam dua dekade terakhir, frekuensi kejadian bencana alam dan non-alam meningkat signifikan, dan hampir setiap kejadian memiliki konsekuensi langsung terhadap sistem kesehatan masyarakat. Gangguan pelayanan, keterlambatan distribusi logistik, tekanan besar pada SDM kesehatan, serta lemahnya koordinasi antar Lembaga menjadi tantangan nyata di lapangan.

Selengkapnya


Bersama Hadapi Bencana, Perkuat Ketangguhan Sistem Kesehatan

Musim hujan datang membawa kesejukan, tapi juga tantangan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa November-Desember 2025 akan menjadi puncak hujan di banyak wilayah Indonesia. Fenomena La Nina lemah membuat curah hujan lebih tinggi dari biasanya, terutama di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. BMKG dan BNPB mengajak masyarakat untuk siaga bersama, memulai dari langkah sederhana: membersihkan saluran air, tidak membuang sampah sembarangan, serta rutin memantau prakiraan cuaca harian. Pemerintah daerah juga diingatkan untuk memastikan posko siaga dan sistem peringatan dini berjalan optimal di wilayah rawan banjir dan longsor. Pesan utamanya adalah: musim hujan bukan untuk ditakuti, tetapi dihadapi dengan kesiapan dan kepedulian. Dengan gotong royong, disiplin lingkungan, dan informasi yang tepat, masyarakat dapat melewati hujan dengan aman dan tetap produktif.

Artikel 1   Artikel 2


Setiap tahun, Indonesia menghadapi gelombang bencana alam maupun non-alam yang bukan saja merusak infrastruktur, tetapi juga menimbulkan krisis kesehatan yang kompleks. Dalam konteks tersebut, penting bagi kita untuk membangun sistem kesehatan yang tangguh, mulai dari deteksi cepat, pengelolaan logistik sampai pemulihan pasca bencana. Baru-baru ini misalnya, gelombang latihan multinasional “Exercise Bhakti Kanyini AusIndo 2025” digelar di Indonesia sebagai respons kolektif terhadap skenario bantuan darurat dan krisis kesehatan akibat bencana. Sementara itu, kajian ilmiah menunjukkan bahwa perubahan iklim memberikan beban tambahan pada sistem kesehatan, di mana aspek sosial, ekonomi dan budaya memperlemah ketahanan kesehatan masyarakat. Perlu dilakukan analisis kebijakan serta praktik terbaik dalam manajemen bencana dan krisis kesehatan, agar semua pemangku kepentingan dapat bergerak secara proaktif dan kolaboratif.

Artikel 1   Artikel 2


Bersama Hadapi Bencana, Perkuat Ketangguhan Sistem Kesehatan

Setiap tahun, Indonesia menghadapi gelombang bencana alam maupun non-alam yang bukan saja merusak infrastruktur, tetapi juga menimbulkan krisis kesehatan yang kompleks. Dalam konteks tersebut, penting bagi kita untuk membangun sistem kesehatan yang tangguh, mulai dari deteksi cepat, pengelolaan logistik sampai pemulihan pasca bencana. Baru-baru ini misalnya, gelombang latihan multinasional “Exercise Bhakti Kanyini AusIndo 2025” digelar di Indonesia sebagai respons kolektif terhadap skenario bantuan darurat dan krisis kesehatan akibat bencana. Sementara itu, kajian ilmiah menunjukkan bahwa perubahan iklim memberikan beban tambahan pada sistem kesehatan, di mana aspek sosial, ekonomi dan budaya memperlemah ketahanan kesehatan masyarakat. Perlu dilakukan analisis kebijakan serta praktik terbaik dalam manajemen bencana dan krisis kesehatan, agar semua pemangku kepentingan dapat bergerak secara proaktif dan kolaboratif.

Artikel 1   Artikel 2


Waspada Krisis Radiasi: Ketika Bahaya Tak Terlihat Mengancam Kesehatan Kita

Ketika kabar kebocoran radiasi mulai tersebar, ketakutan dan kebingungan bisa menyebar lebih cepat daripada partikel radioaktif itu sendiri. Namun, krisis seperti ini bukan saatnya panik, melainkan tepuk dada lalu tarik napas, karena kesehatan Anda masih bisa diselamatkan. Radiasi tinggi dapat menimbulkan efek akut seperti mual, luka kulit, serta risiko jangka panjang seperti kanker dan kerusakan organ. Dari sudut pandang kesehatan masyarakat, langkah cepat yaitu isolasi diri, dekontaminasi (cuci tubuh & ganti pakaian), dan konsumsi informasi resmi menjadi tameng utama. Dalam krisis radiasi, disiplin informasi jauh lebih menyelamatkan daripada ketakutan yang menular.

Jurnal 1   Jurnal 2  Berita


Belajar dari Runtuhnya Ponpes Al Khoziny: Saat Keamanan Bangunan menjadi Prioritas Utama

Runtuhnya bangunan Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo menjadi peringatan nyata bahwa keamanan belajar tak cukup hanya dengan latihan evakuasi. Bangunan yang rapuh berpotensi berbahaya menjadi sumber bencana. Kegagalan struktur akibat renovasi tanpa pengawasan teknis menandakan lemahnya penerapan prinsip Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) sebagaimana diatur dalam Permendikbud No. 33 tahun 2019 dan diperkuat melalui Persesjen Kemendikbudristek No. 6 tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan SPAB. Audit teknis dan izin konstruksi seharusnya menjadi “pilar nol” sebelum berbicara mengenai kesiapsiagaan. Panduan global Guidance Notes on Safer School Construction dari United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR) menegaskan pentingnya integrasi desain tahan risiko ke seluruh proses pembangunan. Kajian ilmiah A Review on Building Progressive Collapse bahkan mengingatkan: satu kesalahan kecil pada struktur dapat memicu efek domino yang fatal.

Permendikbud  Persesjen-SPAB  UNDRR     Jurnal


Kesiapsiagaan jadi Utama: PRB 2025 Tekankan Pentingnya Perlindungan Kesehatan

Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Nasional 2025 akan digelar di Mojokerto, Jawa Timur pada 1-3 Oktober 2025 dengan tema “Bencana Tidak Bisa Menunggu, Kesiapsiagaan Menjadi yang Utama.” Acara ini menyoroti pentingnya kesiapan menghadapi dampak kesehatan pascabencana, mulai dari penyakit menular, gizi hingga kesehatan mental. Melalui pameran, seminar dan simulasi, masyarakat diajak aktif menjaga kebersihan, akses air bersih, serta layanan kesehatan darurat. PRB 2025 menjadi momentum untuk mengingatkan bahwa ketangguhan bencana juga berarti melindungi kesehatan bersama.

PRB 2025 Selengkapnya     Jurnal


Asuransi Parametrik, Mekanisme Pembiayaan Cepat Saat Bencana

Indonesia sedang menyiapkan asuransi parametrik sebagai solusi pembiayaan bencana yang lebih cepat, sederhana, dan efisien dimana pemerintah menargetkan penerapan penuh mulai tahun 2026. Skema ini berbeda dengan asuransi konvensional yang biasanya membutuhkan survei kerusakan sebelum dana cair. Pada asuransi parametrik, pencairan dilakukan berdasarkan parameter yang sudah ditentukan, misalnya curah hujan ekstrem, magnitudo gempa, atau tinggi muka air banjir. Jika indikator itu terpenuhi, klaim langsung dibayarkan tanpa menunggu proses administrasi panjang. Kelebihan utama sistem ini adalah kecepatan pencairan, di mana dana bisa turun hanya dalam 7-14 hari setelah bencana. Hal ini sangat penting karena masyarakat dan pemerintah membutuhkan dana darurat segera untuk menolong korban, memulihkan layanan dasar, dan mempercepat pemulihan ekonomi. Namun, ada tantangan yang perlu diperhatikan, yakni basis risk yaitu risiko ketika parameter menunjukkan bencana besar, tetapi kerusakan di lapangan lebih kecil, atau sebaliknya. Situasi ini bisa membuat dana yang cair tidak selalu sebanding dengan kerugian nyata.

Selengkapnya


Pengurangan Risiko Bencana, Adaptasi Perubahan Iklim, dan Hubungannya dengan Pembangunan Berkelanjutan Selama 30 Tahun Terakhir

Kerusakan parah dan dampak yang ditimbulkan oleh peristiwa ekstrim dalam iklim yang berubah tidak hanya akan mempersulit pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, tetapi juga mengikis pencapaian pembangunan yang telah diperjuangkan dengan susah payah di masa lalu. Artikel ini meninjau dampak dan tantangan utama risiko bencana dan perubahan iklim terhadap pembangunan berkelanjutan, serta merangkum perkembangan dan hubungan antara pengurangan risiko bencana (DRR), adaptasi perubahan iklim (CCA), dan pembangunan berkelanjutan selama 30 tahun terakhir. Temuan kami menunjukkan bahwa perkembangan konseptual tindakan DRR telah melewati tiga fase umum: manajemen bencana pada 1990-an, manajemen risiko pada 2000-an, dan manajemen dan pembangunan yang tangguh pada 2010-an.

Selengkapnya


thumb bellaKesiapsiagaan Bencana di Rumah Sakit

thumb bella

Reportase Diskusi Publik Rencana Kesiapsiagaan Subklaster Kesehatan Reproduksi Menghadapi Situasi Krisis Kesehatan di Provinsi DIY dan Provinsi NTT


Buku pedoman bantuan hidup dasar dan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan sehari-hari dapat diakses melalui : DOWNLOAD DOKUMEN