
Salam Jumpa Bapak/Ibu Pemerhati Manajemen Bencana Kesehatan. Edisi Minggu ini kami sajikan beberapa Artikel/ Jurnal/ Berita dan Agenda sebagai berikut.
Pengantar Website Bencana
Edisi : 27 September 2023
Pengantar website bencana minggu ini menginformasikan dan mengajak pembaca sekalian untuk mengikuti 2nd Asean Academic Conference (AAC) on Disaster Health Management (DHM) yang diselenggarakan di Yogyakarta Indonesia pada 17-19 Oktober 2023. Konferensi AAC diselenggarakan oleh Indonesia, bekerja sama dengan Proyek ARCH dengan peserta dari Member States (AMS) and Japan, ASEAN Secretariat, AHA Center, dan WHO. Konferensi ini diharapkan menjadi kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya di ASEAN untuk berbagi pengetahuan mengenai DHM dan memperkuat jaringan di antara para pengambil kebijakan/keputusan, praktisi medis, dan peneliti/akademisi yang terlibat dalam DHM di kawasan ASEAN dan sekitarnya. Selain itu konferensi ini juga diharapkan dapat mendorong AMS menerapkan pengetahuan dari konferensi ini ke dalam kebijakan mereka.
PKMK – Pada Selasa, 26 September 2023 pukul 11:00 Zona Waktu Tengah telah dilaksanakan webinar bertajuk “Earthquake Experience at a University Hospital in Türkiye: Response to an Unexpected and Devastating Event” oleh World Association for Disaster and Emergency Medicine. Webinar ini membahas tentang pengalaman para panelis terhadap manajemen bencana kesehatan saat Gempa Turki 2023 utamanya dalam memanajemen pasien anak-anak.
Pokja Bencana FK-KMK UGM bekerjasama dengan Divisi Bencana Kesehatan PKMK UGM kembali hadir dalam rangkaian Forum Nasional Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia (JKKI) XIII.
Forum Nasional JKKI XIII mengambil tema "Peningkatan Kapasitas Daerah dalam Menjalankan Kebijakan Transformasi Sistem Kesehatan Nasional dan UU Kesehatan" bertempat di Yogyakarta, 25-27 September 2023.
Selengkapnya
Uji Publik peraturan turunan UU Kesehatan untuk mendapatkan asupan publik yang bermakna dilaksanakan pemerintah mulai 18 September 2023. Dirilis dari website Kementerian Kesehatan, sosialisasi akan dilaksanakan selama seminggu sejak 18 September dengan topik yang berbeda setiap harinya. Kegiatan ini dapat diikuti oleh masyarakat umum melalui saluran YouTube Kementerian Kesehatan. Kegiatan ini menindaklanjuti banyaknya perubahan pasal yang terjadi pada UU Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 dan sangat penting segera untuk disosialisasikan sehingga dapat dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan termasuk penggiat bencana kesehatan. Pada Kamis, 21 September 2023 pukul 08.30 - 16.00 WIB Kemenkes RI akan melaksanakan sosialisasi aturan pelaksanaan UU Kesehatan dengan topik "Pelayanan Kesehatan pada Bencana dan Tenaga Cadangan Kesehatan". Dalam hal ini kami mengajak penggiat website bencana kesehatan dapat terlibat khususnya untuk memberikan masukan yang bermakna dalam pengembangan pelayanan kesehatan saat bencana. Aturan lebih lanjut untuk penugasan khusus tenaga kesehatan diatur dalam RPP yang bertujuan untuk mendukung pemenuhan tenaga medis dan tenaga kesehatan di Daerah Terpencil Perbatasan Kepulauan (DTPK), Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK) serta daerah yang membutuhkan pelayanan kesehatan atau dalam rangka penanganan KLB wabah dan darurat kesehatan.
Artikel berikut mengidentifikasi penelitian empiris tentang dampak dari berbagai jenis bencana terhadap kesehatan masyarakat dari paparan individu atau komunitas. Penelitian tersebut adalah penelitian bencana yang mengidentifikasi pentingnya akuntansi bukan hanya untuk jenis bencana yang diakui seperti bencana alam, teknologi tetapi juga bencana yang terjadi secara perlahan seperti kekeringan, bencana kronis dan bencana yang terabaikan. Fokus tinjauan terdapat pada dampak terhadap kesehatan masyarakat dan proses pemulihan dari peristiwa masa lalu sambil mengenali paparan, kesiapsiagaan, respons, dan pemulihan. Hasil tinjauan menunjukkan bahwa berbagai bencana dapat berdampak langsung dan efek tidak langsung terhadap kesehatan fisik, kesehatan mental, dan kesejahteraan, dengan bukti efek kumulatif. Lebih-lebih lagi, berbagai bencana dapat mempengaruhi fasilitas pelayanan kesehatan, persepsi risiko penduduk dan keputusan evakuasi, respon rumah tangga dan masyarakat, respon pemerintah, respons organisasi kemanusiaan dan non-pemerintah, serta proses pemulihan. Berdasarkan kesenjangan yang diidentifikasi beberapa rekomendasi dapat dibuat untuk penelitian lebih lanjut seperti penelitian untuk menguji perbedaan antara dampak bencana yang berulang (bahaya yang sama jenis), dan bencana berjenjang dan bencana berturut-turut dengan jenis bahaya yang berbeda. Demikian pula, ada kebutuhan penelitian lebih lanjut untuk menyelidiki apakah efeknya mungkin terjadi berbeda tergantung pada waktu antar bencana eksposur. Ada juga kebutuhan lebih lanjut untuk penelitian mengenai hal ini yaitu dampak psikologis dari paparan bencana yang berulang, dampak dari berbagai bencana tentang kesiapsiagaan dan pemulihan dan kesehatan fisik.
Kesiapsiagaan menghadapi bencana sangat penting untuk memberikan respons yang efektif dan mengurangi kemungkinan dampak bencana. Meskipun partisipasi relawan berperan penting dalam kesiapsiagaan bencana, namun secara aktual partisipasi mereka dalam kegiatan kesiapsiagaan bencana masih rendah. Untuk menemukan cara mendorong lebih banyak relawan untuk berpartisipasi, penelitian ini menganalisis latar belakang sosial serta faktor organisasi dan sikap yang mempengaruhi kesediaan relawan untuk berpartisipasi. Kuesioner dibagikan kepada 990 relawan bencana yang terdaftar di seluruh Beijing dan data dianalisis menggunakan model regresi linier. Hasilnya menunjukkan lemahnya kemauan untuk berpartisipasi dalam kesiapsiagaan bencana. Artikel ini dipublikasikan pada 2021 di jurnal MDPI
Reportase
PKMK – PKMK FK-KMK UGM bekerja sama dengan Center for Disease Control (CDC) di bawah program INSPIRASI mengadakan “Functional Exercise Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (Public Health Emergency/ PHE) di Provinsi Sulawesi Selatan, Kota Makassar dan Kabupaten Maros” bertempat di Four Points Hotel, Makassar selama 4 hari sejak 22 - 25 Agustus 2023.
Kesiapsiagaan rumah sakit terhadap kejadian korban massal dan tanggap bencana mencakup kegiatan, program dan sistem yang dikembangkan dan dilaksanakan sebelum kejadian tersebut. Langkah-langkah ini dirancang untuk memberikan perawatan medis yang diperlukan bagi para korban bencana, dan untuk meminimalkan dampak negatif dari kejadian-kejadian tertentu terhadap layanan medis. Hingga saat ini, belum ada survei sistematis di Polandia mengenai kesiapan rumah sakit, serta tenaga medis, dalam menangani insiden korban massal. Akibatnya, pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi profesional petugas kesehatan masih sedikit yang diketahui. Tujuan dari studi percontohan ini adalah untuk memulai eksplorasi dan mengumpulkan data mengenai kompetensi petugas layanan kesehatan, selain menilai kesiapan rumah sakit menghadapi insiden korban massal. Memanfaatkan survei anonim dengan sampel acak, 134 penyedia layanan kesehatan diminta menjawab pertanyaan tentang kompetensi yang mereka butuhkan, dan kesiapan rumah sakit selama tanggap bencana. Ternyata subjek tes menilai kesiapan mereka menghadapi insiden dan bencana yang menimbulkan korban massal lebih baik dibandingkan kesiapan di tempat kerja mereka saat ini. Studi percontohan menunjukkan bahwa kuesioner yang dirancang dengan baik dapat digunakan untuk menilai hubungan antara kesiapsiagaan rumah sakit dan staf serta efisiensi tanggap bencana. Evaluasi terhadap kesiapsiagaan dan efektivitas tanggap bencana merupakan cara untuk menemukan dan menghilangkan kemungkinan kesenjangan dan kelemahan dalam fungsi dan manajemen efektif rumah sakit ketika terjadi insiden dengan korban massal. Artikel ini dipublikasikan pada 2022 di jurnal MDPI.
Reportase
PKMK – Urusan bencana telah menjadi perhatian oleh sektor kesehatan sejak diterbitkannya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 dan peraturan lain sebelumnya. Penanganan manajemen bencana kesehatan di Indonesia juga terus berkembang dan mengambil pembelajaran pada setiap penanganan bencana alam maupun non alam, termasuk situasi andemi COVID-19 lalu hingga saat ini. Kehadiran UU Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 dalam ekosistem urusan bencana kesehatan menjadi menarik dan penting untuk dibahas. Kali ini, PKMK FK-KMK UGM mengadakan webinar seri #9 dengan topik utama “Keberadaan Urusan Bencana Kesehatan di UU Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023”.
Reportase:
Dok. PKMK FK-KMK UGM : Sesi pemaparan materi dan review dokumen Puskesmas Disaster Plan
PKMK - Divisi Bencana PKMK FK-KMK UGM (Selasa, 15 Agustus 2023) hadir menjadi pemateri dalam kegiatan Bimbingan Teknis Primary Health Care Disaster Plan (PHCDP) atau dikenal juga dengan Puskesmas Disaster Plan yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman untuk Puskesmas se- Kabupaten Sleman pada Selasa, 15 Agustus 2023. Materi dan pendampingan disampaikan oleh Madelina Ariani, SKM., MPH. Kegiatan ini diikuti oleh 25 orang perwakilan puskesmas.
PKMK - Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada bersama jejaring Academic Health System (AHS) Universitas Gadjah Mada mengadakan Pelatihan “Potensi Pembentukan Emergency Medical Team (EMT) AHS UGM untuk Mendukung Kebijakan Tenaga Cadangan Kesehatan (TCK)” pada 2-3 Agustus 2023 di Ruang Diskusi Lantai 2 Gedung Tahir Foundation FK-KMK UGM.
Media memiliki peran yang signifikan sebagai sumber informasi bagi masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi bencana dan membantu meminimalkan risiko bencana. Meneliti bagaimana media membingkai informasi bencana membantu memahami kuantitas dan kualitas informasi tentang bencana. Gempa bumi dan Tsunami di Indonesia merupakan bencana yang menimbulkan kerugian dan duka yang sangat besar, dan bagaimana media menggambarkan dan membingkai tragedi tersebut telah mempengaruhi persepsi dan perilaku masyarakat terhadap bencana. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan bagaimana media lokal membingkai informasi tentang Gempa dan Tsunami yang terjadi di Aceh dan Palu dengan menggunakan model framing Urs Dahinden untuk menganalisis tema bingkai di media massa. Temuan menunjukkan liputan bencana lebih negatif, lebih fokus pada jumlah korban, kerugian material, dan ketidakmampuan pemerintah dalam tanggap bencana. Kesiapsiagaan bencana dibingkai melalui lensa perspektif agama dan kurang pada pengetahuan ilmiah atau bagaimana menanggapi bencana di masa depan dengan lebih baik. Artikel ini dipublikasikan pada 2023 di International Journal of Disaster Management
Pengembangan website-website manajemen dilandasi dengan logika berfikir bahwa kebijakan yang baik dapat gagal dalam pelaksanaannya karena buruknya manajemen organisasi dan program. Selengkapnya |
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Website-website isu prioritas dikembangkan agar berbagai tujuan utama sistem pembangunan kesehatan Indonesia dapat dicapai dengan lebih cepat. Selengkapnya |