logo2

ugm-logo

Penggunaan Media Sosial dalam Manajemen Krisis

banner hdp 1 2023

Situasi darurat yang timbul dari bencana alam seperti tsunami, gempa bumi, banjir, angin topan atau yang dibuat oleh manusia seperti serangan teror, kerusuhan, kecelakaan, dll. menyebabkan kerugian sosial dan ekonomi yang luar biasa dan berdampak buruk pada orang miskin di ekonomi berpenghasilan rendah, khususnya. Dalam tulisan ini, kami mencoba untuk melihat dan menganalisis hubungan antara keadaan darurat dan media sosial online, khususnya Twitter, Facebook, dan Youtube. Secara khusus, kami melihat tiga masalah penting. Pertama, kami mencoba melihat efek terjadinya keadaan darurat di media sosial. Kedua, ketika tiba-tiba ada lonjakan postingan di media sosial karena kejadian tersebut, bagaimana banjir data tersebut dapat diekstraksi dan diproses secara efektif untuk menciptakan kesadaran situasional dan meminimalkan kerusakan akibat bencana. Ketiga, bagaimana postingan media sosial yang berbeda dapat membantu berbagai pemerintah dan lembaga lain untuk bersiap dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengelola keadaan darurat guna meminimalkan kerugian. Dalam survei ini, makalah yang berpusat di sekitar keadaan darurat dan pengaruhnya terhadap media sosial dan berbagai organisasi yang terkait dengan manajemen krisis dianggap diterbitkan dalam dekade terakhir. Artikel ini dipublikasikan pada 2021 di jurnal Science Direct

Selengkapnya

Reportase Pelatihan Penyusunan Dokumen Perencanaan Penanggulangan Bencana untuk Sektor Kesehatan di Provinsi Maluku

maluku h2

Sebagai tindak lanjut dari Pelatihan Penyusunan Dokumen Perencanaan Penanggulangan Bencana untuk Sektor Kesehatan di Provinsi Maluku yang didukung oleh UNICEF bekerjasama dengan Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan. Pusat Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan FK-KMK UGM, kembali melakukan pendampingan kepada tim penyusun dinkes disaster plan Provinsi Maluku utuk menyelesaikan dokumen dinkes disaster plan. Dalam waktu lebih dari satu bulan semenjak kegiatan workshop yang pertama telah dilakukan pendampingan online via grup WhatsApp sehinga 85% dari dokumen sudah berhasil disusun. Pada workshop yang kedua ini dimaksudkan untuk menyelesaikan sekitar 15% bagian dokumen yang perlu dikurangi maupun yang kurang konsisten dengan skenario maupun regulasi yang ada, dikurangi karena sebaian besar isi dokumen dinkes disaster plan ini mengadopsi rencana kontingensi yang digunakan saat Ambon Direx yang lal, ada beberapa hal yang perlu disederhanakan dan dijadikan lebih operasional khususnya untuk bidang kesehatan.

Selengkapnya

More Articles ...