logo2

ugm-logo

Reportase Webinar Peringatan 15 Tahun Tsunami Aceh (2004 - 2019)

Reportase Webinar

Peringatan 15 Tahun Tsunami Aceh (2004 - 2019)

15th aceh pengantar

Momen peringatan tsunami Aceh 26 Desember 2004 menimbulkan duka mendalam bagi Indonesia. Gempa dengan kekuatan 9.0 SR dan tsunami dengan ketinggian kurang lebih 20 meter mengakibatkan beberapa kota di provinsi Aceh lumpuh. Ribuan jiwa manusia menjadi korban, banyak bangunan hancur dan rusak berat akibat keganasan tsunami itu. Sejak kejadian tersebut, Indonesia mulai membangun sistem penanggulangan bencana, mulai menyadari pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana ditambah lagi wilayah Indonesia yang sangat rawan terjadi bencana. Banyak sektor yang terlibat dalam pengembangan penanggulangan bencana tersebut, diantaranya pengembangan kurikulum bencana dalam institusi pendidikan. Bersamaan dengan momentum Peringatan 15 Tahun Tsunami Aceh, Pokja Bencana FK - KMK UGM bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan, Universitas Syah Kuala, Universitas Tadulako, dan Oceania Chapter World Association on Disaster and Emergency Medicine mengadakan diskusi tentang perkembangan penanggulangan dan kurikulum manajemen bencana kesehatan di Indonesia, serta launching EMT Specialized Cell  Aceh melalui kegiatan Webinar Peringatan 15 tahun Tsunami Aceh (2004 - 2019). Kegiatan ini menjadi sharing antar universitas, publikasi, serta catatan pembelajaran kedepannya. Salah satu pembelajaran yang didapat adalah mitigasi perlu ditekankan. Perguruan tinggi mempunyai modal tenaga dan sarana untuk membantu mitigasi dan penanggulangan bencana secara baik.

Selengkapnya KLIK DISINI

Keluarga Tangguh Bencana

keluarga tahan bencana

Keluarga tangguh bencana atau sering disebut dengan Katana menjadi isu utama BNPB dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait bencana dari struktur organisasi terkecil. Program Katana ini juga banyak dikampanyekan oleh organisasi non pemerintah bidang bencana. Dalam konteks bencana keluarga menjadi fokus inti karena pengetahuan terkait bencana sangat baik jika dimulai dari rumah. Kepala pusat data, informasi dan humas BNPB menyebutkan tiga poit penting usulan program Katana yaitu : (1) Katana dapat menjadi sokoguru ketangguhan komunitas dan keluarga terhadap risiko bencana ; (2) Katana menggunakan informasi berbasis teknologi; dan (3) Katana harus melibatkan kelompok rentan, anak - anak, ibu hamil, lansia dan perempuan.

Selengkapnya KLIK DISINI

Kesadaran, pengetahuan dan keterampilan penanggulangan bencana dikembangkan secara terus - menerus di lingkungan keluarga. Terdapat 5 pilar katana yaitu pertama anggota keluarga memahami ancaman dan risiko bencana di sekitarnya. Artinya risiko bencana tidak hanya yang ada di rumah namun risiko bencana yang ada pada lingkungan aktivitas rutin maupun aktivitas sementara. Kedua anggota keluarga memahami rumah aman bencana, sebagai contoh tidak membangun rumah di tanah yang rawan longsor. Ketiga anggota keluarga membuat rencana siaga bencana, keluarga seperti bagaimana melakukan evakuasi. Keempat anggota keluarga memahami peringatan dini bencana. Kelima anggota keluarga mampu melakukan evakuasi mandiri. 

Selengkapnya KLIK DISINI

More Articles ...