logo2

ugm-logo

BPJS Watch Dukung Sri Mulyani Naikkan Iuran BPJS Kesehatan

BPJS Watch Dukung Sri Mulyani Naikkan Iuran BPJS Kesehatan

Jakarta, CNN Indonesia -- BPJS Watch mendukung rencana pemerintah dalam menaikkan iuran kepesertaan BPJS Kesehatan. Bahkan mereka sudah menyiapkan usulan mengenai besaran kenaikan iuran BPJS Kesehatan yang bisa dilakukan pemerintah.

Usulan pertama, iuran kepesertaan untuk masyarakat miskin yang masuk ke dalam kelompok penerima bantuan iuran (PBI). Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar usul agar iuran yang saat ini Rp23 ribu naik jadi Rp30 ribu per orang. 

BPJS Watch memperkirakan bila kenaikan iuran tersebut diberlakukan sejak Januari 2019, BPJS Kesehatan bisa mendapatkan dana tambahan Rp11,46 triliun. "Ini akan secara signifikan mendukung pembiayaan Program Jaminan Kesehatan dan menurunkan angka defisit BPJS Kesehatan," katanya dalam pernyataan yang dikeluarkan di Jakarta, Rabu (24/4).


Usulan kedua, untuk peserta kelas II. BPJS Watch usul iuran kepesertaan untuk kelas 2 naik dari yang saat ini hanya Rp51 ribu menjadi Rp55 ribu. Usulan ketiga, untuk kelas 3, iuran kepesertaan naik Rp1.500 jadi Rp27 ribu.


Sementara itu, untuk kelas 1, BPJS Watch usul agar iuran kepersertaan dipertahankan seperti saat ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan pemerintah akan menaikkan iuran kepesertaan BPJS Kesehatan untuk golongan penerima bantuan iuran.

Selain itu, pemerintah juga akan menambah jumlah peserta PBI menjadi di atas 100 juta penerima, dari saat ini 96,8 juta penerima. Namun, ia masih butuh waktu untuk mematangkan rencana tersebut. Pemerintah, kata Sri Mulyani, perlu menunggu hasil audit laporan keuangan BPJS Kesehatan secara menyeluruh dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Timboel berharap selain menaikkan iuran kepesertaan, pemerintah bisa memperbaiki kinerja direksi BPJS Kesehatan dalam menarik tunggakan iuran sebesar Rp3,3 triliun dan meningkatkan kepesertaan BPJS Kesehatan.

"Selain itu pemerintah juga harus meningkatkan penegakan hukum dan pengendalian INA CBGs," katanya.

Timboel juga berharap pemerintah dan BPJS Kesehatan juga bisa meningkatkan pelayanan kesehatan oleh BPJS Kesehatan. Direksi harus memaksimalkan fungsi unit pengaduan di rumah sakit guna mendukung perbaikan pelayanan.

Banjir Bandang di Sungai Pemalang, 4 Orang Tewas dan 2 Masih Hilang

Banjir Bandang di Sungai Pemalang, 4 Orang Tewas dan 2 Masih Hilang

Pemalang - Peristiwa banjir bandang terjadi di Kali Rejasa, Desa Beluk, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang pad Rabu (24/4) sore. Sebanyak 6 dari 8 warga yang sedang berada di sungai setempat hanyut terbawa arus yang datang begitu derasnya.

Mereka yang hanyut ini merupakan anak-anak yang sedang bermain di sungai tersebut. Satu korban merupakan salah satu orang tua korban yang mencoba menyelamatkan anak-anak namun justru ikut menjadi korban. Sedangkan dua anak yang berada di tepi sungai berhasil selamat.

Dua anak yang terselamatkan dari banjir bandang yakni Fajar bin Arian (7) dan Indra bin Waeni (10). SedangkaneEnam korban banjir bandang yang hanyut diketahui bernama Tarno (55) dan putrinya yang bernama Iis (11),Tendi bin teguh (11), Fatir bin Arla (12), Rahma bin Wawa (11) dan Diki (11).

Kepala Desa Beluk, Yunus Supriyanto, pada detikcom menceritakan awal peristiwa tersebut terjadi saat tujuh anak seperti biasanya pada sore hari bermain di sekitar sungai Kalirejasa yang berada tidak jauh dari rumah-rumah anak-anak tersebut. Saat itu kondisi mendung.

Namun berbeda dengan kondisi di hulu di Desa Belik yang sudah terjadi hujan besar. Tidak menyadari akan ancaman air bah yang datang dari hulu, anak-anak warga setempat terus asyik bermain.


"Beberapa orang tua menyadari akan kondisi ini langsung mencari anak-anaknya menyusul ke sungai," kata Yunus Supriyanto.

Namun upaya warga untuk mengingatkan anak-anak terlambat. Kelima anak-anak langsung hanyut diterjang derasnya air sungai yang datang dari hulu.

Melihat anaknya bersama teman-temanya hanyut terseret arus, Tarno langsung nekat menerjunkan diri ke sungai untuk menyelamatkan anak-anak. Sehingga tubuh Tarno bersama lima anak-anak tidak terlihat digulung derasnya air Kali Rejasa.


Upaya penyelamatan dilakukan oleh warga. Namun tidak membuahkan hasil. Dengan dibantu Tim Sar Gabungan, upaya pencarian warga yang hanyut dilakukan.

Kepala BPBD Pemalang, Wismo, pada detikcom mengatakan, tim gabungan langsung terjun untuk mencari para korban. Sekitar satu jam lebih setelah melakukan pencarian, korban pertama ditemukan atas nama Iis (11). Korban ditemukan sekitar 200 meter dari lokasi kejadian sekitar pukul16.30 wib. Tim gabungan melanjutkan pencarian lagi. Sekitar 45 menit, tim menemukan korban kedua yakni Tarno (55) yang merupakan ayah Iis.

Tarno ditemukan tidak jauh dari temuan Iis pada pukul 17.15 wib. Keduanya ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

"Upaya pencarian tim gabungan bersama warga terus dilakukan hingga petang," kata Kepala BPBD Pemalang, Wismo pada detikcom.

Namun pada pukul 18.00 WIB di lokasi terjadi hujan deras yang membuat debit air naik, upaya pencarian dihentikan .

Kemudian pencarian dilanjutkan pada Kamis (25/4) pagi. Tim melanjutkan mencari 4 warga yangbhanyut yang saat itu belum ditemukan. Tim yang dibagi menjadi tiga ini, menyisir Kali Rejasa. Hasilnya dua anak yang hanyut ditemukan atas nama Diki (11) ditemukan pada jam pukul 06.30 WIB, di daerah Sawah Talang. Sedangkan Fatir (12), ditemukan sekitar jam 08.00 WIB. Keduanya ditemukan sudah tidak bernyawa.

Sebanyak empat korban tewas yang sudah ditemukan ini langsung dimakamkan pada Kamis (25/4) di jam berbeda di tempat pemakaman desa setempat.

Tim gabungan terus melakukan upaya pencarian dua korban yang belum ditemukan yakni Tendi bin Teguh (11) dan Rahma bin Wawa (11). Namun lagi-lagi karena cuaca buruk, yakni hujan deras dan debit air naik, upaya pencarian dihentikan pada pukul 16.00 WIB sore kemarin. Upaya pencarian kembali dilakukan pada Jumat (25/4) pagi ini.

"Hari ini kita akan lakukan upaya pencarian kembali dua korban yang belum ketemu," kata Wismo.
(sip/sip)

More Articles ...