logo2

ugm-logo

Ini Persiapan Kulonprogo Hadapi Ancaman Siklon Veronica

 

Harianjogja.com, KULONPROGO—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo mengoptimalkan sukarelawan siaga di kawasan rawan bencana seperti sepanjang bantaran sungai dan perbukitan. Sukarelawan disiagakan untuk memantau serta menginformasikan kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi seiring munculnya Siklon Veronica di Samudra Hindia.

“Kami juga meminta petugas serta sukarelawan di lapangan untuk memantau pohon-pohon besar yang lapuk, jika perlu ditebang agar tidak tumbang dan mencelakai warga, pohon yang tidak lapukpun juga perlu diawasi, soalnya kemarin juga ada yang belum lapuk tapi ikut tumbang,” kata Kepala BPBD Kulonprogo, Ariadi kepada Harian Jogja, di kantornya, Kamis (21/3/2019).

Ariadi meminta masyarakat tetap waspada, tetapi tidak perlu panik. Jika hujan turun dengan intensitas tinggi apalagi disertai angin kencang, dia mengimbau agar masyarakat terutama di kawasan rawan longsor dan banjir untuk mengungsi di tempat yang lebih aman.

Adapun untuk wilayah rawan bencana hidrometeorologi di Kulonprogo berdasarkan pemantauan BPBD antara lain sepanjang Sungai Serang, Sungai Sein, Sungai Bogowonto dan Perbukitan Menoreh. Di area tersebut rawan banjir dan tanah longsor. Adapun risiko pohon tumbang merata di seluruh kecamatan.

Seiring ditetapkannya status tanggap darurat, BPBD lanjut Ariadi telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanggulangan bencana.

“Baik dari instansi kesehatan, Pol PP, Dinsos, Lingkungan hidup, unsur relawan dan PMI sudah kami koordinasikan seiring penetapan status tanggap darurat. Ini sudab SOP. Karena tanggap darurat segala potensi personel dan perlengkapan telah siap digerakkan,” paparnya.

Dia mengatakan antisipasi lain untuk menghadapi Siklon Veronica yakni percepatan pembangunan tanggul darurat Sungai Serang di Dusun Bendungan Kidul, Desa Bendungan, Kecamatan Wates yang jebol pada Minggu (17/3/2019) lalu.

“Yang paling rawan kan itu karena sudah jebol, kalau tidak segera ditanggul darurat sangat bahaya. Yang penting sekarang masyarakat tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan,” ujarnya.

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Kulonprogo, Aris Widiatmoko mengatakan dari hasil pemantauan pada Kamis (21/3/2019) pagi menjelang siang ketinggian ombak di sepanjang pantai selatan Kulonprogo masih tergolong normal. Tinggi ombak berkisar 2 hingga 2,5 meter. “Saat ini masih aman, ketinggian juga normal,” kata Aris.

Kendati begitu, imbuhnya, patroli tetap diintensifkan. Tim yang bertugas juga selalu mengimbau kepada pengunjung pantai apabila timbul mendung tebal disertai angin, agar segera menjauhi area pantai.

Imbas Banjir Sentani, Warga Direlokasi dari Cycloop

Imbas Banjir Sentani, Warga Direlokasi dari Cycloop

Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengungkap rencana merelokasi warga yang tinggal di kawasan cagar alam Cycloop ke sejumlah daerah di Jayapura-Wamena. Relokasi dilakukan sebagai antisipasi banjir bandang akibat luapan Danau Sentani tidak terulang.

Seperti diketahui Pegunungan Cycloops terletak pada di wilayah administrastif Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura. Sekitar 2.415 titik yang semestinya menjadi daerah tangkapan air (DTA) digunakan sebagai permukiman dan pertanian lahan kering campur. Belum lagi terjadi pembukaan lahan untuk kebutuhan kayu dan galian tambang.

"Rencana ini (relokasi) sudah disampaikan ke Presiden Joko Widodo dan direspons positif, hanya saja mengenai lokasi pastinya belum ditetapkan," kata Gubernur Papua, Lukas Enembe, Kamis (21/3) dikutip Antara.


Namun demikian, Enembe memastikan rencananya para warga akan dipindahkan ke sejumlah wilayah di Jayapura-Wamena. Lokasi detailnya belum dapat dipastikan.

 

Imbas Banjir Sentani, Warga Direlokasi dari Cycloop
Korban banjir bandang Senatani. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)


Pemprov Papua, kata Enembe, juga ke depan akan mendirikan fasilitas pelayanan publik bagi warga yang direlokasi, seperti rumah sakit, sekolah, dan perumahan. Kendati demikian, rencana ini menurutnya masih harus lebih dulu disosialisasikan.

"Bencana seperti ini sudah terjadi berulang kali dalam kurun waktu tertentu, maka warga mau tidak mau harus direlokasi," ujarnya.

Sementara itu Wakil Gubernur (Wagub) Papua, Klemen Tinal mengatakan pihaknya meminta dengan tegas kepada masyarakat untuk tidak lagi melakukan aktivitas di kawasan cagar alam Cycloop.

"Masyarakat sudah seharusnya sadar untuk ke depan tidak melakukan aktivitas di kawasan Cycloop. Bencana banjir bandang tidak bisa dianggap biasa," katanya..

Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, korban banjir bandang di kabupaten Jayapura untuk yang meninggal dunia sebanyak 101 jiwa, dilaporkan hilang 93 jiwa.

Sementara itu korban luka berat mencapai 107 orang dan 808 orang luka ringan. Banjir berdampak di tiga distrik yakni Sentani, Waibu, dan Sentani Barat. Total jiwa yang terdampak sebanyak 11.725 kepala keluarga.

More Articles ...